9. Sedikit Demi Sedikit

132 64 13
                                    

Before That
By
A.N/AN

Song: Until The Day—JJ Lin (Eng ver. from Little Big Us)

~Sekarang gue harus apa? Berulang kali hati gue hancur, berulang kali gue sakit dan kehilangan~

||Sedikit Demi Sedikit||

🍃🌺🍃

AZKA mengerjapkan matanya berulang kali saat dirasa cahaya terang berusaha masuk ke dalam netranya. Azka melongo setelah sepenuhnya bisa melihat keadaan sekitar.

Di mana dia? Mengapa tempat ini sepi sekali? Lagipula, mengapa dia ada di padang rumput dan berbaring di bawah pohon beringin ini? Begitu banyak pertanyaan yang mengusiknya.

Namun, semua terjawab saat seorang anak kecil berlarian di tengah padang rumput sambil tersenyum bahagia. Azka kenal senyuman itu.

Lalu, entah dari mana, datanglah seorang pria yang tidak bisa dibilang masih muda kelihatan mengejar anak kecil yang tertawa riang itu. Wajah mereka mirip.

Azka berdiri dan menyaksikan semuanya dalam diam. Dia ingin melihat lanjutan kisah masa lalunya di dalam pikirannya sendiri.

Benar. Anak kecil itu adalah sosok Azka Reikal sewaktu masih kecil dan pria paruh baya itu adalah ayahnya, Arka Reikal.

“Papa!”

Arka tampak tersenyum samar. “Kenapa, Azka?”

“Apa Papa sayang kami?”

“Tentu saja! Papa sayang kamu dan Mama kamu.”

“Papa bisa janji untuk tidak pergi lagi?”

Arka terdiam. Azka kecil hanya berdiri dengan wajah bingungnya karena Arka tak kunjung menjawab pertanyaan yang baginya terlihat mudah itu.

Arka hanya tersenyum dan mengangguk. Azka kecil melompat kegirangan.

Azka tahu sekarang. Sepertinya Tuhan ingin menunjukkan sebuah kebenaran padanya. Azka sudah tidak bodoh untuk mengetahui arti dari tatapan Arka.

Arka tidak mampu menepati janjinya pada Azka. Namun, Arka mampu menepati janjinya pada seseorang yang telah membawa mereka pada kehancuran.

Azka benci Arka! Sangat membenci papanya itu!

“BOHONG! LO BOHONG SAMA GUE!”

Azka berteriak keras. Namun, tetap saja mereka tidak terganggu sedikit pun dengan teriakan Azka.

Azka kecil masih tampak bahagia digendongan Arka.

“Azka sayang Papa!”

“GUE BENCI LO!”

“Papa juga sayang Azka.”

“LO GAK PERNAH SAYANG SAMA GUE! LO GAK PERNAH SAYANG SAMA MAMA! LO PENGECUT!”

Azka menjatuhkan dirinya ke padang rumput. Air matanya lagi-lagi mengalir. Kenangan manisnya bagaikan semu. Semuanya berlalu seperti angin.

𝙱𝚎𝚏𝚘𝚛𝚎 𝚃𝚑𝚊𝚝 (𝙿𝚛𝚎𝚚𝚞𝚎𝚕 𝚘𝚏 𝙱𝙱𝙾𝙶𝚂?) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang