10. Azka Reikal & Elios Theonal

142 68 40
                                    

Before That
By
A.N/AN

~Tetaplah seperti ini. Tetaplah jadi orang yang kukenal. Aku ... mencintaimu~

||Azka Reikal & Elios Theonal||

🍃🌺🍃

DOR!

Satu tembakan melesat menggema seantero gudang yang gelap gulita. Menembus dada seorang pria tua yang duduk terikat di kursi.

Darah segar merembes dari kemeja putih yang dikenakannya. Bukannya merasa bersalah, orang yang menembak pria tua itu malah tertawa bahagia.

“Hey, hey! Jangan berlebihan.”

Tanpa memperdulikan ucapan temannya, orang itu melangkah menghampiri pria tua yang sudah tak berdaya.

“Maaf. Ini akan sedikit menyakitkan.”

Orang itu mengoreskan sebuah pisau lipat di pipi pria tua yang mengerang kesakitan. Darah kembali merembes. Wajahnya pun sudah tertutupi bercak merah yang sungguh menakjubkan.

“Jangan hanya duduk, bantu aku!”

Temannya mendengkus keras dan menutup laptop yang sering dipakai untuk kegiatan seorang hacker.

“Apa yang harus kulakukan?”

“Pegang kepalanya, aku ingin memotong lehernya.”

“Hey! Apa-apaan kau ini?! Aku tidak ingin mengotori tanganku dengan darah menjijikkannya.”

Orang itu mendelik tajam, tetapi tak mampu membuat temannya menciut ketakutan.

“Ayo pulang, Abigail. Aku benci di sini.”

“Kau sungguh manja, Airin.”

Airin memutar bola matanya jengah.

“Daripada jadi kau yang psikopat. Lebih baik jadi aku yang pintar ini.”

Abigail mencibir dan beberapa detik setelahnya, sebuah senyuman terbit di wajah cantiknya.

“Kau ingin hal yang menyenangkan?”

Airin tampak berpikir sejenak dan akhirnya mengangguk.

“Sebelumnya, ayo kita keluar dari sini dulu. Aku akan menyuruh bawahan Travis untuk membereskan kekacauan ini.”

“Travis itu ayahmu, Abigail.”

“Oh, benarkah?”

Airin berdecih mendengar kelakuan Abigail yang sangat mengesalkan. Salah apa dia sampai bisa berteman dengan Abigail yang notabene sangat terobsesi dengan darah dan Elios, tentunya.

“Airin, kau pernah berpikir untuk menyatakan perasaanmu?” tanya Abigail sambil berjalan keluar gudang. Airin menggeleng di sampingnya.

“Aku punya permainan luar biasa. Kau ingin mendengarnya?”

Airin mengangguk saja. Mungkin permainan Abigail akan menghibur sebab, dia tidak pernah membuat permainan sebatas nalar manusia.

𝙱𝚎𝚏𝚘𝚛𝚎 𝚃𝚑𝚊𝚝 (𝙿𝚛𝚎𝚚𝚞𝚎𝚕 𝚘𝚏 𝙱𝙱𝙾𝙶𝚂?) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang