BAB 24

7.9K 373 2
                                    

Don't forget for vote and comment.. 

Enjoy the story :)

_______________________________

"Istirahatlah dulu, biar aku yang menemui para tamu." Ucap Rayyan sambil membaringkan Anan di atas ranjang.

Hari ini adalah hari dimana Rayyan dan Anan mengadakan akikah untuk kedua malaikat mereka. Acara tersebut berlangsung tertutup karena Rayyan tidak ingin membuat Anan kelelahan, sehingga mereka hanya mengundang sanak saudara dan teman terdekat saja. Dan kini, acara itu sudah hampir selesai dan hanya menyisakan beberapa tamu saja, sehingga Rayyan berinisiatif membawa Anan ke dalam kamar karena tahu istrinya itu pasti kelelahan.

"Terima kasih, suamiku." Anan menatap tersenyum.

Rayyan balas tersenyum, "Sama-sama, istriku. Apa kau butuh sesuatu sebelum aku pergi?"

"Tolong pindahkan Athala dan Alisha kesini saja, aku ingin memeluk mereka." Pinta Anan.

Rayyan segera berjalan kearah box bayi, memindahkan secara perlahan putranya ke dalam pangkuannya. Di pindahkannya Athala keatas tempat tidur di samping Anan, begitupun dengan Alisha. Tak lupa, dia mengecup kening kedua malaikat kecilnya bergantian, lalu beralih mengecup kening istrinya.

"Istirahatlah. Aku akan ke bawah dulu." Ujarnya lalu pergi meninggalkan Anan menuju lantai dasar dimana para tamunya masih menunggu. Sebenarnya bukan tamu yang begitu penting, karena mereka semua adalah sahabat Rayyan yang pastinya akan menginap. Rayyan hanya ingin mengobrol saja dengan mereka, karena rasanya sudah lama dia tidak mengobrol dengan para sahabatnya.

"Anan sudah istirahat?" Tanya Leo ketika melihat Rayyan menuruni tangga.

Rayyan mengangguk lalu duduk diantara Ragata dan Arjuna, "Dia sangat kelelahan."

"Aku tidak menyangka jika diantara kita berempat, kau yang menjadi ayah terlebih dahulu. Padahal aku mengira kau tidak akan pernah menikah." Arjuna menyandarkan punggungnya, menatap Rayyan geli.

Rayyan mengangkat bahunya, "Aku juga tidak menyangka jika aku bisa menjadi seorang ayah secepat ini. Tapi aku bahagia, sangat bahagia." Jawab Rayyan di sertai senyuman.

"Memiliki anak membuatmu semakin dewasa, Rayyan." Ragata berkomentar ringan di sertai kekehan kecil.

Rayyan menatap Ragata geli, "Aku harus bisa semakin dewasa, karena sekarang tanggung jawabku semakin bertambah. Aku tidak hanya menjaga diriku sendiri sekarang, tapi juga anak dan istriku."

Ragata menganggukan kepalanya, "Ya...ya... aku mengerti itu."

Arjuna memajukan tubuhnya, menatap Rayyan serius. "Kami sudah tahu semuanya. Kenapa kau tidak pernah bercerita kepada kami?"

"Mengingatnya saja terasa sangat sakit, bagaimana caraku menceritakannya?" Rayyan tersenyum pedih. "Tapi itu masa lalu, sekarang aku sudah memiliki kehidupan baru dengan orang yang ku cintai." Rayyan tersenyum menatap sahabat-sahabatnya.

Suasana seketika hening, tak ada satu pun yang berbicara diantara mereka. Ragata yang sadar akan itu segera mengalihkan pembicaraan.

"Aku masih bingung kenapa Rayyan bisa memiliki anak kembar?" Ragata menghela napasnya, "Apa kau memakai cara khusus saat melakukannya dengan Anan?" tanyanya yang membuat Leo dan Arjuna menjitak kepalanya.

"Hei, kenapa kalian memukulku?" sungut Ragata kesal.

Leo memutar matanya, "Apa kau tidak bisa menjaga bicaramu? Bagaimana jika para pelayan mendengarnya?"

"Ini Indonesia, bukan Amerika yang bebas membicarakan hal seksual." Tambah Arjuna.

"Aku hanya bertanya." Balas Ragata cemberut, membuat yang lainnya tertawa geli. Ragata mendelik saat melihat teman-temannya tertawa.

Light in The Darkness - #1  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang