#LoveofMyLife
Part 1
KRIIIIIINGGGGG!!!!
Hoaahhmm... udah subuh ya? Razi membuka matanya segaris, pandangan sekeliling masih gelap karena lampu mati. Ternyata masih jam setengah dua, duuhh tidur bentaran lagi tdeh, gumam Razi sambil memeluk guling lebih erat,
atau at least, yang dia sangka guling,
"Hmm anget banget guling gue hari ini" Razi tersenyum dalam kegelapan, beberapa saat berikutnya, dia baru sadar ada rambut di guling yang sedang dia peluk,
"WAAAAAA ADA CEWEEKK!!!" Razi terjengkang ke belakang, cepat-cepat dia menyalakan lampu lewat saklar di sebelah meja. Sekarang di depannya telah berdiri seorang wanita dengan piyama identik agak awut-awutan,
„Ada apa? kamu kenapa?" tanya wanita itu,
Hampir saja Razi berteriak „LO SIAPA", tapi perlahan-lahan kesadarannya muncul, kamar yang dihias rapi, serpihan bunga mawar merah dan putih yang sekarang berceceran dimana-mana, dua angsa dari seprai putih yang tergeletak diatas kursi yang dihias dengan linen putih beludru.
"Ehm eeh nggak, kamu ngapain disini Tam?" pelan-pelan Razi menutupi tubuhnya, baru sadar kalau dia cuma bercelana pendek ria.
Dasar santri, celetuk Tami dalam hati, sambil tersenyum, dia mendekati Razi yang terlihat gugup. Dia meraih tangan Razi dengan lembut,
"Sebelum kamu ngagetin aku lagi, inget ya bapak, sejak kemaren pagi jam sembilan lebih dua puluh, status aku udah berubah jadi nyonya Khairudin" Mata Razi membesar, sekarang mukanya mulai memerah seperti bisul matang, kok bisa-bisanya lupa .
Seperti kerbau dicocok hidung, dia cuma bisa nurut dituntun Tami
kembali ke kasur. Tami langsung terlelap, sementara Razi masih belum bisa meredakan denyut jantungnya. Tami melingkarkan tangan Razi ke pinggangnya dalam diam, membuat marching band di dada Razi seakan bertambah anggota dua kali lipat.
Debaran yang hangat dan sangat dia nikmati....
Bersambung
