19. Sebuah Rasa

3.1K 489 108
                                    

Jeonghan tidak jadi memakai helm karena Seungcheol sudah turun dari motor untuk menghampiri Hong Jisoo. Dia kemudian memperhatikan Seungcheol dan Jisoo penasaran.

"Kalian mau pergi?" Jisoo menoleh sekilas pada Jeonghan.

"Lo ada apa kesini?"

Hanya itu yang bisa Jeonghan dengar karena Seungcheol mengajak Jisoo menjauh. Dari jarak seperti ini Jeonghan hanya bisa melihat mereka mengobrol singkat dan gerak-gerik Seungcheol yang sempat memegang tangan Jisoo seperti menahannya. Saat melihat mereka telah selesai bicara, Jeonghan langsung pura-pura sibuk dengan ponselnya.

"Jeonghan, sepertinya gue gak bisa pergi sama lo." Tutur Seungcheol.

"Oh." Jawab Jeonghan berusaha bersikap biasa saja.

"Maaf."

"Gue bisa pergi sendiri." Kedua pasang mata itu saling bertatapan dalam diam.

"Ok."

Jeonghan lebih dulu memutuskan tatapannya dari Seungcheol. Dia bingung, ada rasa yang mengusik dalam hati Jeonghan saat Seungcheol lebih memilih mengajak Jisoo ke rumahnya dan membatalkan rencana mereka.

Apa-apaan dia!

=====

"Gak jadi kencan sama Jeonghan? Kok cepet banget pulangnya." Seungcheol mendesis pada kakaknya, lalu menyuruh Jisoo masuk.

Loh?

"Jisoo? Hong Jisoo, kan?"

"Halo, Kak." Kedua orang yang sudah lama tak bertemu itu berpelukan singkat untuk melepas rindu.

"Gimana kabar lo? Makin cakep banget lo."

"Gue baik, Kak. Lo juga kayanya tambah tinggi."

"Iya dong, emangnya dia yang tumbuhnya ke samping."

Seungcheol yang dibicarakan mencebikan bibir, "Terus saja, baru ketemu udah langsung kompak ngebully gue."

"Gue kangen ngebully lo bareng ini anak."

"Berisik. Kita langsung ke kamar gue aja." Seungcheol menarik Jisoo menjauh dari Seungmin.

"Tante sama Om, dimana?"

"Mereka lagi kencan." Jisoo tertawa kecil mendengar jawaban asal Seungcheol.

"Lo tadi mau nonton konser sama Jeonghan?"

"Eh, kok lo tau?"

"Kemarin itu Jeonghan sempat cerita kalau sabtu ini dia mau nonton."

Oh.

"Harusnya tadi lo bilang disini ada Kak Seungmin, kan gue jadi gak ganggu kencan lo sama Jeonghan."

"Jangan dengerin omongan Seungmin, suka ngawur."

Seungcheol membuka pintu kamar lalu menyuruh Jisoo duduk di ranjangnya. "Gue kira lo udah balik ke LA." Lanjutnya.

"Besok pagi, pesawat pertama."

Keduanya terdiam, jujur saja Seungcheol bingung bagaimana memulai percakapan saat hanya berdua dengan Jisoo.Sekarang kecanggunan diantara mereka jauh lebih besar dibanding saat bersama Minkyung dan Jeonghan. Padahal dulu hubungan mereka sangat dekat.

"Mau gue ambilin minum?"

"Gak perlu." Seungcheol kembali duduk saat Jisoo menahan tangannya.

"Ini aneh!" Seru Seungcheol tiba-tiba, Jisoo menatapnya penasaran. "Yang terjadi diantara gue, lo dan Minkyung."

OH MY! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang