23. Tidak Mudah

2.9K 475 50
                                    

Jeonghan galau.

Dia tidak tahu menolak perasaan seseorang akan berakibat begini padanya. Jeonghan tidak tenang dan dihantui rasa bersalah. Apa begini yang Yebin rasakan saat menolaknya dulu? Kalau iya, Jeonghan pasti akan merasa kasihan pada cewek itu karena yang dia rasakan sekarang cukup menyiksa. Apa lagi saat melihat Seungcheol yang masih sering bersikap biasa padanya.

Jeonghan pernah merasakan penolakan dari Yebin dan dia harus menghindari cewek itu beberapa hari untuk menata kembali hatinya, tapi Seungcheol masih menyapanya dan tersenyum padanya keesokan harinya setelah malam itu, sebaliknya, Jeonghan yang malah berusaha menghindari Seungcheol. Mungkin itu cara Seungcheol menghadapi penolakan Jeonghan, setiap orang pasti memiliki cara yang berbeda, kan.

Menurut Jeonghan, rasanya lebih mudah dulu saat dia menemui Yebin setelah dia ditolak, dibanding menemui Seungcheol setelah dia menolak cowok itu. Ternyata tidak semudah itu.

Jeonghan membaringkan tubuhnya di kasur Mingyu, setelah game yang mereka mainkan selesai beberapa saat lalu dengan Mingyu yang menang telak. Beberapa menit kemudian Mingyu masuk ke kamar dengan membawa banyak makanan ringan dan minuman.

"Yok, lanjut." Ajak Mingyu. "Masih banyak game yang harus kita mainin."

"Males, ah gue."

"Siapa tau kali ini lo menang."

Jeonghan mendengus, bukan itu yang sedang Jeonghan pikirkan sekarang. Melainkan Seungcheol. Tadi sebelum dia main ke rumah Mingyu, Seungcheol main ke rumahnya. Cowok itu bilang ada janji untuk mengajari Jeongyeon renang, tapi bukan itu yang membuatnya kepikiran.

"Gue bawain lo donat." Seungcheol menunjukan bungkusan yang dia bawa.

"Oh, lo bawa aja ke dalam."

"Lo mau pergi?"

"Main ke Mingyu." Jawab Jeonghan canggung, lalu melewati Seungcheol.

"Jeonghan..."

"Ya!" Jeonghan merutuki dirinya sendiri yang langsung menjawab panggilan Seungcheol karena terkejut. Dia menoleh canggung "Kenapa?"

"Jangan ngehindarin gue."

"Yoon Jeonghan!!!" Mingyu berteriak di depan wajah Jeonghan hingga membuatnya berjengit terkejut dari lamunan singkatnya.

"Ngagetin anjir!"

"Lo ditanya diem aja, ngelamunin apa sih lo? Jomblo juga."

Jeonghan menoyor kepala Mingyu menjauh lalu turun dari kasur dan duduk di karpet sebelah Mingyu. Mengusak rambutnya gusar.

"Minum dulu."

Jeonghan langsung menghabiskan segelas jus jeruk di depannya seperti orang kehausan.

"Gyu, lo pasti pernah nolak perasaan cewek, kan?"

"Sering, elah. Gue gitu." Ingin rasanya Jeonghan menoyor Mingyu sekali lagi.

"Terus gimana perasaan lo?"

"Kenapa lo tanya?"

"Jawab aja pertanyaan gue."

"Lo habis nolak cinta orang?"

"Kenapa jadi malah lo yang nanya gue?"

"Jawab gue dulu."

Jeonghan menghembuskan nafas, kenapa Mingyu tidak langsung menjawab saja sih, merepotkan.

"Iya gue baru aja nolak."

"Siapa? Kok gue gak tau."

"Itu urusan gue, lo gak perlu tau?"

OH MY! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang