12. Sad

13.8K 1.7K 100
                                    

Comment dan vote teman-teman :)

[ My twins - Park jisung ]

[ My twins - Park jisung ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Y/n) Point Of View.

Sedari tadi, aku hanya diam. Pikiranku benar-benar kosong, dan aku masih merasa bahwa ini semua hanyalah mimpi. Tapi, jika ini mimpi, kenapa aku tak kunjung bangun juga.

Sepertinya, mataku sudah sembab sekarang. Dari pagi tadi, aku tidak berhenti menangis.

Aku menolehkan kepalaku ketika merasa pundakku di tepuk oleh seseorang.

"Sayang, makan dulu yuk," ujar orang itu.

Aku hanya menggelengkan kepalaku pelan, entahlah, nafsu makanku jadi hilang.

"Kamu dari tadi belum makan lho," ucap orang itu lagi.

"Kalo gak makan, nanti kamu sakit." lanjutnya.

Kudengar, dia menghela nafasnya kasar ketika aku sama sekali tidak menanggapinya.

Padahal, sangat tidak sopan jika tidak menanggapi perkataan orang yang lebih tua dari kita, apalagi orang ini adalah orang yang cukup berarti bagiku, dia sudah ku anggap ibu keduaku. Tapi, mau bagaimana lagi, aku malas untuk bicara, apalagi makan.

"Mamah sama papah kamu pasti ikutan sedih kalo kamu kaya gini. Kamu harus ikhlasin mereka, kamu juga harus kuat." ujarnya,

"Kamu masih punya tanggung jawab buat jagain adik kamu, kalo kamu kaya gini terus, nanti adik kamu juga pasti ikutan sedih. Dengerin bunda, disini kamu gak sendiri, masih ada bunda, ada adik kamu, ada kak mark juga. Kamu gak boleh kaya gini terus." lanjutnya.

Aku hanya terdiam mendengar perkataannya. Ah, aku tidak kuat, rasanya air mataku akan turun kembali.

"Kok nangis lagi?" tanyanya,

"B-bunda...hiks.."

Ya, aku biasa memanggilnya dengan sebutan 'bunda'. Dia adalah ibu dari kak mark, bunda wendy.

"Sst, bunda kan udah bilang barusan, kamu jangan kaya gini terus, nanti mamah sama papah kamu ikutan sedih kalo liat kamu kaya gini." ujarnya sambil menghapus air mataku.

Aku kemudian memeluk dia dengan erat, dan dia dengan senang hati membalas pelukanku.

"Sst, udah jangan nangis." ujar bunda wendy,

Beberapa menit kemudian, bunda wendy melepaskan pelukannya.

"Kamu tunggu disini aja ya, biar makanannya bunda bawain kesini."

My Twins [Edited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang