31. Baper

9.8K 1.1K 90
                                    

[ My twins - Park jisung ]

[ My twins - Park jisung ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Y/n ) Point of view.

Sedari tadi, aku terus mengumpat dalam hati. menyebalkan sekali, kak mark tidak mengangkat telpon dariku, meskipun aku telah menelponnya berkali-kali tadi.

Aku melirik jam tangan yang ku pakai, sialan, sudah hampir setengah jam aku menunggunya.

Padahal, dia kan sudah berjanji, bahwa dia akan menjemputku, tapi buktinya, dia tidak menjemputku.

"Dek,"

"Astaga-" ucapku kaget ketika tiba-tiba saja seseorang memanggilku seraya menepuk bahuku.

"Eh, kak jeno?" gumamku,

Orang itu hanya membalas dengan sebuah senyuman manis, yang bahkan, manisnya itu mengalahkan semua jenis permen. dan yang paling parah, senyumannya itu, membuat jantungku berdegup dengan sangat cepat.

"Kok belum pulang, dek?" tanyanya, "Bukannya, dijemput sama mark hyung?" lanjutnya seraya menatapku dengan heran.

"Eum, iya kak," jawabku seraya menatapnya, "Tapi, dia belum dateng juga." lanjutku seraya menghela nafas pelan.

Kak jeno mengangkat tangan kanannya, dan melirik jam yang dia pakai kemudian menatapku seraya berujar, "Udah sore, lho."

"Iya sih, kak." balasku seraya menatap sekeliling sekolah yang sudah sangat sepi.

"Masih mau nunggu mark hyung?" tanyanya lagi, aku pun hanya menganggukan kepalaku.

"Dia kayaknya masih di kampus," ujar kak jeno,

ya mau bagaimana lagi, jika aku tidak menunggu kak mark, lalu aku pulang dengan siapa.

"Daripada nunggu lama, mending gue anterin aja, gimana?"

Aku mengalihkan pandanganku dan menatap kak jeno tidak enak seraya mengigit bibir bawahku.

Apakah lebih baik aku pulang bersamanya, atau harus menunggu kak mark, ya? aduh, dilema aku.

Diriku kembali menatap kak jeno, dan dia membalas menatapku dengan mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Kenapa?" tanyanya, aku menggaruk belakang kepalaku seraya memberikan cengiran padanya, "N-Nggak kok, nggak apa-apa." jawabku.

"Eum ..." aku kembali menatap kak jeno dengan ragu, kulihat, dia terlihat bingung dan menunggu apa yang akan aku katakan.

"Emangnya, nggak ngerepotin, kak?" tanyaku, sedangkan dirinya hanya tertawa pelan, aduh, ganteng banget anjrit.

"Ya nggak, lah." jawabnya, sedangkan aku merasa tidak enak, "Serius, kak?" tanyaku lagi,

Dan lagi-lagi, dirinya hanya tertawa pelan. keterlaluan, dia gak tau apa, kalo ketawanya itu bisa bikin semua gadis jatuh cinta sama dia.

My Twins [Edited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang