My Twins [Edited]

27. Jadi gimana?

[ My twins - Park jisung ]

Besok, adalah hari dimana jisung berangkat ke luar negeri. Lebih tepatnya, ke australia.

Dan besok, adalah hari dimana jisung kembali berpisah dengan saudara kembarnya.

Sejak diberi tahu di taman waktu itu, gadis itu marah kepada jisung. Rasa kesal, sedih, dan tidak percaya menjadi satu.

Dari sejak saat itu, gadis itu tidak pernah bicara sekalipun kepada jisung. Sungguh, jisung sudah berusaha untuk bicara kepada gadis itu, tetapi, gadis itu terus menghindar, bahkan ia selalu mengurung dirinya dikamar.

Jisung sempat berpikir untuk membatalkan niatnya. Tetapi, mark melarang jisung untuk membatalkannya. Untuk apa jisung berusaha selama ini jika akhirnya ia membatalkan niatnya?

Mark juga bilang, dirinya yang akan mengurus gadis itu dan membujuknya.

---

Mark membuka pintu kamar gadis itu dengan perlahan. Matanya menelusuri setiap sudut kamar gadis itu, dirinya terkejut karena gadis itu tidak ada.

Dia kemudian berjalan ke arah balkon yang ada di kamar gadis itu. Dan sesuai dugaannya, gadis itu sedang duduk di bangku yang ada di balkonnya.

"Jangan ngelamun terus,"

Lamunan gadis itu buyar ketika mark datang dan menepuk pelan pundaknya.

Mark tertawa kecil ketika melihat wajah kusut gadis itu. Dirinya kemudian duduk di sebelah gadis itu.

"Jangan gini terus, gak cape apa?" tanya mark kepada gadis itu.

Gadis itu menghela nafasnya panjang seraya menatap langit malam.

"Dek, kamu tau ga, seberapa keras perjuangan jisung supaya dia berhasil dapet nilai tertinggi di sekolah," ujar mark,

"Belajar di luar negeri, khususnya dia australia, adalah impian jisung. Dan sebagai seorang kakak, kamu harus suport dia, semangatin dia, bukannya malah gini. Kalo kamu kaya gini, usaha jisung selama ini sia-sia." lanjut mark.

Gadis itu kembali menghela nafasnya panjang, dirinya kemudian menatap mark dengan sendu.

"Tapi..."

"I know, kamu pasti gak ikhlas kan jisung pergi, kamu pasti gak rela dan gak mau jisung pergi. But, apa kamu mau impian jisung, adik kamu sendiri gak tercapai? Pasti gak mau kan." potong mark.

"Kamu tau, kemarin dia sempet bilang, kalo kamu sedih dan gak mau dia pergi, dia bakal batalin rencananya, dan tetep tinggal disini." lanjut mark.

Kepala gadis itu yang tadinya tunduk, kini terangkat seraya menatap mark seakan-akan tidak percaya dengan apa yang di katakan mark.

"Dia sayang banget sama kamu, sampe dia rela buat batalin rencananya. Kakak tanya, kamu sayang kan sama jisung, adik kamu sendiri?" tanya mark,

"Iya," jawab gadis itu pelan.

Tangan mark terulur untuk mengusap pelan puncak kepala gadis itu.

"Kalo kamu sayang dia, kamu buktiin. Jisung rela batalin rencananya demi kamu, dan kamu, harusnya juga rela kalo jisung pergi buat ngejar impiannya." ucap mark,

Gadis itu tertohok, dirinya sadar bahwa ucapan mark ada benarnya juga.

"Dengerin kakak, jisung ke australia buat belajar, buat ngejar impiannya, bukan buat main-main. Jadi, kamu sebagai kakaknya harus dukung dia. Lagian, jisung gak selamanya tinggal disana kan, dia juga pasti balik lagi kesini. Apalagi sekarang kan gampang, kalo kangen, tinggal telfon atau video call." ujar mark lagi.

Gadis itu lagi lagi hanya terdiam sambil mencerna setiap kalimat yang di ucapkan oleh kakak sepupunya ini.

Di dalam hatinya, gadis itu berkata jika ucapan mark memang benar, dia harusnya mendukung jisung, bukan malah melarang jisung.

"So, kamu jangan egois." ucap mark,

"Jangan cuma mikirin gimana kalo jisung pergi ninggalin kamu. Kamu juga harus pikirin jisung, itu hak jisung, jadi kamu juga gak bisa ngelarang dia gitu aja. Lagian, masih ada kakak yang jagain kamu disini." lanjutnya.

Gadis itu menganggukan kepalanya lalu memeluk mark dengan erat. Sedangkan mark, dirinya hanya tersenyum lega seraya mengelus kepala gadis itu dengan lembut.

"So, ijinin jisung pergi ya?"

---

E N D

TAPI BOONG HAHA-!

Canda kok canda, ceritanya belum end, mmf nih baru bisa update dan makasih ya buat kalian yg setia nunggu cerita ini 😩✊

Aku sayang kalian, eheq 💘

25-09-2019