42. Something never change

9K 1.1K 278
                                    

[ My twins - Park jisung ]

Mark memijat keningnya frustasi, kemudian mengacak rambutnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark memijat keningnya frustasi, kemudian mengacak rambutnya sendiri. Dia melirik sepupunya sejenak, kemudian duduk dikursi kosong, disamping sepupunya.

"Stop it, don't cry, park jisung."

Dia menghela nafasnya, entah sudah yang ke-berapa kalinya, ketika melihat sepupu kesayangannya terus menangis tanpa henti, sejak tadi.

"Dia pasti baik-baik aja," katanya, kemudian mengelus kepala sepupu kesayangannya itu, terus berusaha menenangkannya. "Nggak usah khawatir, dokter disini pasti ngelakuin yang terbaik buat kembaran kamu." lanjutnya, sembari menghela nafas pelan.

Jisung hanya mampu terisak seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya, membuat mark tersenyum simpul. Sesayang itu jisung pada saudara kembarnya ternyata.

Mark sedikit tersentak ketika ponselnya berdering, membuat dia terburu-buru mengambil ponsel yang berada disaku celananya. Keningnya mengernyit bingung, ketika nomor tidak dikenal menelponnya.

Dengan ragu, dirinya mengangkat panggilan telpon tak dikenal tersebut, kemudian berjalan menjauh dari jisung.

"Halo?"

Mark lagi-lagi hanya mengernyitkan keningnya bingung, mendengar suara lawan bicaranya ditelpon.

"Maaf, ini siapa?" tanya mark,

"Apa benar ini nomor tuan mark lee?"

Orang disebrang sana malah balik bertanya, dan membuat mark semakin bingung karena lawan bicaranya ini ternyata mengenalinya.

"Iya benar, saya mark lee. ini siapa ya?" tanya mark lagi, dengan ragu.

"Saya petugas diapartement yang sepupu anda tempati. Johnny, orang yang tadi meminta nomor ponsel anda, apa tuan masih ingat?"

Mark seketika menghela nafasnya lega, ketika mengingat lawan bicaranya. Memang, ketika kejadian diapartement jisung, dia sempat bertemu dengan orang ini. Dan mark sangat beruntung, karena orang ini, yang merupakan salah satu petugas disana meminta nomor ponselnya, untuk mengabari apa yang sebenarnya terjadi pada apartement jisung.

"Tentu, saya ingat. jadi, bagaimana?" ucap mark to the point,

"Sepertinya, kejadian tadi akibat dari petir yang menyambar pada bagian atap apartement, sehingga membuat lampu yang terletak diruang tengah terjatuh."

Mendengar penjelasan tersebut, mark lagi-lagi menghela nafasnya, dirinya tidak bisa menyalahkan siapa pun atas kejadian ini. Karena ini murni kecelakaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Twins [Edited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang