36. Gombalan yang mematikan

9.2K 1K 355
                                    

[ My twins - Park jisung ]

Seminggu telah berlalu, kini, masalahku disekolah sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu telah berlalu, kini, masalahku disekolah sudah selesai. Makian dan cibiran dari mulut orang-orang sudah mulai mereda.

By the way, Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas. Waktu berlalu begitu cepat memang.

Aku masih ingat ketika pertama kali menginjakan kakiku disekolah ini, dan sekarang, tidak terasa sudah ujian kenaikan kelas lagi bukan.

"Jangan ngelamun."

Astaga, untung saja aku tidak punya penyakit jantung— lagi pula, dia, maksudku, chenle, tiba-tiba saja datang dan duduk disampingku.

"Apasih!" semprotku, sebenarnya, aku tengah berada ditaman sekolah, dan keadaannya sudah cukup sepi memang, makanya, saat chenle datang, aku sedikit terkejut.

Chenle mendelik seraya mengangkat sebelah alisnya, "Sensi banget," ujarnya.

Aku menghela nafasku pelan, "Kaget tau!" sahutku kesal. Chenle tergelak, "Ya maaf, mbul." katanya.

"Mbul," panggil chenle, aku menoleh seraya mengangkat sebelah alisku.

"Mau ikut, nggak?" tanyanya, aku mengernyitkan keningku bingung, "Kemana?" tanyaku balik.

Kulihat, chenle bangkit berdiri, kemudian mengulurkan sebelah tangannya ke arahku. "Apa?" tanyaku bingung.

Dia berdecak kesal, kemudian menarik tanganku secara paksa.

"Mau kemana—eH?!"

Belum sempat bertanya, chenle sudah menggeretku dengan cara menarik tanganku. Entahlah, dolphin ini sepertinya mulai berulah.

"Kita mau kemana, sih?" tanyaku, sedangkan dia tidak menjawab pertanyaanku, menyebalkan.

Chenle membawaku menuju halte bus, lantas, aku mengernyitkan keningku bingung.

"Ngapain—"

"Nggak usah bawel deh, mbul." semprotnya seraya memelototiku dengan mata sipitnya.

Oke, aku akan diam.

"Nah, gitu dong." ujarnya, aku hanya mendengus kesal.

Tak lama setelah itu, sebuah bus berhenti didepan kami. Aku tersentak ketika chenle menarik tanganku kembali dan membawaku masuk ke dalam bus.

Aku hanya mengikutinya dengan pasrah, lagi pula, chenle tidak akan menculikku bukan.

Di dalam bus, aku hanya duduk diam seraya melipat kedua tanganku didada, pura-pura merajuk.

"Kok diem, mbul?"

Mataku terbelalak, lihat, tadi dia sendiri yang menyuruhku diam, tapi sekarang, dia malah bertanya kenapa aku diam, menyebalkan.

My Twins [Edited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang