hari itu adalah hari kedua ospek universitas. si kembar ―felix dan chaewon adalah salah satu peserta karena mereka berdua adalah sekian dari ribuan mahasiswa baru di universitas ini.
dengan pakaian putih abu khas sma lengkap dengan atributnya, para mahasiswa baru mulai memasuki area kampus, termasuk felix dan chaewon.
mereka digiring untuk berbaris di depan gedung aula utama, sebelum mereka masuk para mentor tiap kelompok bertugas untuk mengecek barang bawaan setiap anggotanya.
kala itu, muka felix cukup kusut. mungkin penyebabnya adalah sebelum ia dan teman-temannya duduk berbaris bersama dengan mentor, mereka diharuskan untuk mengikuti kegiatan post to post yang salah satu post-nya berisi kakak-kakak dari komisi disiplin yang terkenal karena mereka adalah panitia yang galak.
"heh maba, muka lo kusut amat. barang bawaan lo lengkap kan?" kini sang mentor menghampiri felix, ia cukup berjengit kaget karena sebelumnya ia tengah melamun.
"ah, lengkap, kak. cuma ini tadi gue kena marah soalnya hp gue kebawa, katanya suruh titip mentor aja."
yena―si kakak mentor memukul kepala felix menggunakan map yang berisi absensi mahasiswa baru kelompok yang dipegangnya, felix mengaduh pelan karena rupanya tenaga yena tidak main-main.
"siniin hpnya, ini hari terakhir ospek universitas. untung aja lo gak kena di fakultas sama jurusan." felix tertawa pelan lantas menyerahkan ponselnya pada yena, karena memang peraturannya ponsel adalah salah satu barang yang dilarang untuk dibawa.
yena kemudian melanjutkan untuk mengecek barang bawaan mahasiswa barunya yang lain, tak lupa menyuruh felix untuk memakan bekalnya karena hari masih panjang.
seseorang disebelahnya beringsut pelan, membuat atensi felix teralihkan dari sandwich yang tengah ia nikmati.
gadis dengan satu kunciran kuda pada rambutnya menarik pelan kemeja milik felix, netra keduanya saling bertubrukan sebelum felix menjadi orang pertama yang memutus ikatan itu dan menyodorkan satu potong sandwich terakhir yang tersisa.
"nih, lo mending sarapan dulu. aaaa," felix mendekatkan roti lapis pada bibir sang gadis, namun gadis itu menggeleng pelan.
felix tetap bersikeras, sampai akhirnya si gadis luluh dan membuka mulutnya, menyantap pelan sandwich tersebut. untungnya para mahasiswa baru yang lain tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing sehingga mereka berdua tidak menjadi pusat perhatian. karena, apakah normal ketika ada dua mahasiswa baru saling menyuapi makanan?
"fel, maafin gue sumpah gue gak sengaja itu hp malah kebawa. kayaknya daripada masukin bucil gue malah masukin hp, liiix maafin gue ya?"
felix mendengus kasar, "nih tukeran lagi tasnya. untung tas kita sama jadi pas tadi digeledah gue bisa ngaku-ngaku dan gue yang kena tegur. coba kalo lo chaewon, emang lo mau dikerjain sama senior?"
"dan untung juga kita satu kloter pas post to post jadinya gue bisa nyelametin lo, gue gak mau ya sampe lo kena masalah lagi." lanjutnya.
chaewon terkekeh pelan kemudian kembali menukar tasnya dengan felix, pemuda yang kini duduk disampingnya adalah kembarannya. tak lupa ia mengucap terimakasih, kemudian berbincang ringan tentang kekesalan-kekesalan mereka tentang senior yang kerap kali menyebalkan. dan lima belas menit setelahnya mereka diperintahkan oleh panitia untuk memasuki aula karena kegiatan pengisian materi akan dimulai.