8

11.1K 2K 186
                                    

"sunwoo!"

chaewon melambaikan tangannya kearah pemuda yang sedang duduk sendirian di kantin fakultas kedokteran. sunwoo―pemuda yang disapa chaewon, balas melambaikan tangannya dan mengintruksikannya untuk berjalan mendekat.

"lo udah makan?" tanya sunwoo.

chaewon mengangguk kecil, "udah, tadi pagi gue sarapan dulu dirumah soalnya. paling entar gue pesen minum aja."

"mau gue pesenin sekarang?" tawar sunwoo.

"nanti aja, woo." chaewon menolak dengan halus, "tumben ngajak ketemu?"

sunwoo terkekeh pelan, ia mendorong pelan piring berisi nasi goreng yang masih tersisa setengahnya ke samping. lantas membuka tasnya dan menyerahkan dua buah barang ke hadapan chaewon.

ada satu batang coklat dan satu tangkai bunga mawar. chaewon menatap bingung kedua barang itu, beberapa detik kemudian menatap sunwoo penuh tanda tanya.

"itu buat lo." seakan mengerti kebingungan chaewon, sunwoo mencoba berujar meskipun tidak menjelaskan.

"jangan bilang ini dari orang yang sama? itu loh, pas ospek kan gue dikasih coklat juga lewat lo."

"enggak, itu dari gue." sunwoo tersenyum, punggungnya ia sandarkan ke kursi dan menatap chaewon dengan pandangan yang cukup sulit diartikan.

sunwoo menghela napasnya pelan kemudian melanjutkan, "sebenernya yang waktu itu dari gue juga, cuma malu aja kalo bilang langsung soalnya kita baru kenal."

"hehe, thanks, sunwoo. gue seneng banget." ucap chaewon tulus.

sunwoo mengangguk, "lo gak akan ngejauh gara-gara gue yang ngasih lo coklat kan?"

"gila lo, ya kali gue ngejauh gara-gara gini doang? justru gue berterimakasih, kalo bisa sih beliin gue aja tiap hari."

"dasar."

sunwoo tertawa, lantas mengacak pelan rambut milik chaewon yang berada dihadapannya. chaewon ikut tertawa, ia membuka bungkusan coklatnya dan mulai memakannya.

pemuda yang disana bersyukur, setidaknya chaewon mau menerima pemberiannya. ia memang sudah memendam perasaan suka pada chaewon sejak masa pengenalan mahasiswa baru.

chaewon dan sunwoo berada di fakultas dan jurusan yang berbeda. mereka mungkin tidak sering bertemu namun ketika ada jeda waktu seperti ini, mereka selalu saling menyapa, dan hari ini sunwoo memutuskan untuk mengajak chaewon untuk duduk bersama dikantin fakultas kedokteran karena kebetulan waktu kosong mereka berada di jam yang sama.

mereka berdua masih menikmati waktu bersama dengan tenang, sebelum negara api menyerang.

――

"WOY BERDUA AJA! ORANG KETIGA SETAAAN!"

chaewon dan sunwoo berjengit kaget. pengunjung kantin yang lain pun menoleh kearah mereka karena teriakan itu.

"berisik banget sih lo, lix! malu-maluin gue aja tau gak."

chaewon mendelik kearah felix yang baru saja datang dan duduk disamping chaewon. chaewon menatap risih pada felix yang penampilan hari ini terlihat sangat serampangan (menurut chaewon, karena ia terbiasa melihat mahasiswa dengan pakaian rapih di fakultasnya).

"lix? apa kabar?" sunwoo tersenyum menyapa felix, mengulurkan tangannya untuk saling berjabat dan felix pun membalasnya.

"baik, lo gimana? betah banget kayaknya jadi anak psikologi sampe jarang keliatan." canda felix.

twin ; changlix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang