20

10.3K 1.7K 271
                                    

"feliiiix!"

teriakan yang berasal entah darimana itu membuat felix mengerang kesal dengan mata yang masih tertutup. pasalnya, ia baru saja memejamkan matanya sekitar satu jam yang lalu dan teriakan itu sangat mengganggunya.

"bangun, woy. kuliah jam tujuh kan lo?" chaewon yang awalnya berdiri sambil bersedekap dada di depan pintu, mulai berjalan masuk dan duduk di kasur milik felix.

sementara si pemilik ruangan mengabaikannya. dengan cepat ia memunggungi chaewon dan menaikkan selimutnya sampai menutupi kepala.

felix merasakan badannya remuk. felix kini menjadi salah satu mahasiswa yang berkecimpung di organisasi dan kepanitiaan universitas, dan kemarin ia baru menyelesaikan salah satu program kerja yang membuatnya harus tidur bahkan ketika fajar tiba.

"capek gara-gara kegiatan semalem ya?" tanya chaewon pelan.

felix membuka kembali selimutnya, kepalanya menoleh kearah chaewon dengan mata tertutup. chaewon terkikik geli, merasa lucu dengan penampilan felix saat ini.

"daripada ganggu mending sini tidur bareng gue. gue gak masuk dulu, capek." jawabnya.

chaewon mendengus. kemudian ia duduk mendekat sementara punggungnya ia sandarkan di kepala ranjang. jemarinya bermain di rambut milik felix yang tampak acak-acakan.

felix membuka matanya. chaewon meringis melihat mata felix yang merah dan terlihat lelah. ia balik mendekat kearah chaewon, memeluk kaki chaewon dan menidurkan kepalanya diatas paha milik gadis itu.

"katanya capek, kenapa gak tidur lagi?"

felix tertawa pelan, kemudian menggigit iseng paha chaewon yang memang hanya memakai celana pendek. chaewon memukul pelan kepala felix.

"nanti aja tidurnya, mau berduaan dulu sama lo. kan seminggu kemarin gue sibuk terus, sampe jarang pulang." ujar felix.

dahi chaewon berkerut, "geli banget sih. lo naksir gue ya?"

"dih, sorry ya tipe gue bukan kayak lo." balas felix.

"terus tipe lo kayak siapa? kayak kak changbin?"

felix kembali menggigit paha chaewon, kini lebih keras sampai chaewon menjerit dan menendang felix. sementara si pelaku tertawa keras, merasa lucu dengan ekspresi wajah chaewon sekarang.

karena takut marahnya chaewon akan berlarut, felix kembali menarik chaewon mendekat. memeluknya, dengan dagunya yang ia tumpukan di atas kepala chaewon.

"katanya kak changbin putus loh sama kak jiwoo?" pancing chaewon.

"ya terus?"

"kak changbin gak ada deketin lo gitu?"

"chae, meskipun gue emang suka sama dia, gue gak mau berharap banyak. tau sendiri kan dia orangnya susah ditebak. gue temenan sama dia aja udah seneng kok." jawabnya dengan tawa kecil.

chaewon mendongak untuk menatap felix. kemudian keduanya tersenyum dan tertawa. sejujurnya, banyak yang chaewon khawatirkan mengenai felix. dia hanya tak ingin kakaknya dipermainkan oleh orang lain.

meskipun chaewon mengetahui bahwa felix adalah orang yang tidak suka terbawa perasaan, tetapi jika felix terus diberi perlakuan manis oleh changbin, lantas bagaimana?

"yaudah, jangan sama kak changbin. pacaran sama hyunjin aja mau gak?"

"bercanda ya lo?" felix semakin terkikik. "eh, tapi hyunjin ganteng, baik pula meskipun nyebelin."

――

felix mengerang kesal, mulutnya tak berhenti menggerutu sejak tadi. tangannya penuh dengan kantung kresek berisi belanjaan. mungkin jika mama atau papanya yang meminta, felix tidak akan protes.

twin ; changlix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang