hari-hari felix kembali seperti biasa dengan rutinitas yang membosankan.
tidak ada banyak perubahan pada kehidupannya, hanya saja felix merasa belakangan ini kakak tingkat dari fakultas kedokteran yang beberapa bulan ke belakang sempat dekat dengannya, hilang seperti tenggelam di dasar laut. ya, dia adalah changbin.
felix sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkannya. karena memang pada dasarnya ia sudah berpengalaman mengenai teman yang datang kemudian berlalu pergi sesuka hati. yang menjadi pembeda dan membuat felix merasa selalu teringat padanya adalah ketika percakapan terakhir mereka di mobil changbin malam itu.
jujur saja, felix tak pernah berharap lebih pada changbin. justru dengan changbin yang berkata seperti itu, membuat felix berspekulasi bahwa changbin merasa senang dekat dengannya dalam artian lain, bukan sebagai teman biasa.
"pesanan datang!"
lamunan felix pecah ketika tiga sosok lain berjalan kearahnya dengan nampan yang mereka pegang masing-masing. satu orang membawa nampan berisi minuman soda, satu orang membawa nampan berisi kentang goreng dan burger, dan satu orang lagi membawa nampan berisi ayam goreng dan nasi.
"gila lo pada, makan berempat udah kayak ngasih makan se-rt, anjir."
tiga orang yang lain tertawa melihat keterkejutan felix saat ketiga nampan itu memenuhi meja mereka.
felix, chaewon, sunwoo dan hyunjin keluar untuk makan malam bersama. karena terlalu banyak perdebatan mengenai dimana mereka akan menepi, akhirnya setelah hampir setengah jam berperang di mobil milik sunwoo, mereka berakhir di salah satu restoran junk food terkenal di kota mereka.
"biar lo gak ceking, lix. makan gih yang banyak." ujar hyunjin.
"dipikir lo juga gak ceking apa? gue semprot juga itu mulut pake saos sambel!" balas felix.
"mulut gue pengennya disemprot sama mulut lo, hehehe."
"jin, please. jangan ngomong sesuatu yang bakal bikin ayam di tangan gue melayang terus nembus ke kepala lo." chaewon mengintrupsi dengan memberi death glare pada hyunjin yang kini tengah cengengesan.
"galak banget, sih. untung aja si sunwoo mau sama lo. kalo gue sih ogah banget."
"dipikir gue mau sama lo?!"
"astaga, kalian berantem mulu belakangan ini. kenapa sih? chae, makan dulu. berantemnya entar aja." kini sunwoo yang mengintrupsi adu mulut antara hyunjin dan chaewon. for your information, chaewon dan sunwoo resmi menjadi sepasang kekasih dua minggu lalu. meski sempat ditentang oleh felix, tapi dalam dua minggu ini sunwoo bisa membuktikan pada kakak chaewon itu bahwa ia bisa menjaga chaewon dan tak akan menyakitinya.
sementara itu felix menatap datar ketiganya. mood felix hari ini cukup buruk. dimulai dari kelas paginya yang seharusnya masuk pukul tujuh harus dimundurkan sampai jam sembilan, dan tiba-tiba kelasnya mendadak dibatalkan sepuluh menit sebelum kelas akan dimulai. mata kuliah selanjutnya di jam satu siang, ia diusir oleh dosen karena terlambat padahal hanya lima menit. lalu saat ia kembali ke rumah, mobilnya terpaksa sang papa sita karena pada akhir pekan lalu ia ketahuan pergi lagi ke bar bersama eric.
"mau eskrim ga, lix?" tawar hyunjin pada felix.
"lagi gak mood makan yang dingin-dingin. lo ada rokok gak? asem mulut gue. mumpung kita makannya diluar gue bisa sambil nyebat."
"lagi krisis gue, gak beli rokok dulu. lagian, nih,"
hyunjin meraih tas pinggangnya. mengeluarkan beberapa batang makanan manis yang terasa familiar bagi felix. "kalo mulut lo asem, makan permen. jangan banyak ngerokok."