chaewon mengerang kesal. rasanya ia ingin menendang wajah orang yang sekarang bersamanya. sedangkan sosok yang ada dihadapannya hanya terkekeh pelan, masih sibuk dengan kegiatannya untuk membaca hasil laporan kegiatan bakti sosial.
"ini udah revisi ke sekretaris bem belum? masih ada yang berantakan, si juyeon mana mau nerima lk kalo begini hasilnya." ujarnya.
chaewon mencibir, "ya mana gue tau, kak. gue kan bukan sekretaris kegiatan. ini aja gara-gara gak ada orang jadinya gue yang harus minta acc ke lo."
sekretariat bem fakultas kedokteran pagi itu sangat sepi. kesialan menimpa chaewon ketika dirinya harus menjadi tumbal untuk menyerahkan laporan kegiatan pada penanggungjawab alias kepala departemen psdmo.
alasannya klasik, panitia yang lain sibuk dan terlalu malas untuk berurusan dengan bem. kegiatan memang sudah selesai, tapi kewajiban untuk membuat laporan kegiatan tetaplah harus dilaksanakan.
"udah sih gue panitia hasil tarikan, gue bukan sekretaris atau humas tapi harus bantu acc lk, mana ketemunya sama kak changbin lagi." gerutunya dengan nada kesal dan volume yang cukup keras, membuat changbin berhenti dari kesibukannya membalik halaman laporan kegiatan.
"chae, lo masih sensi gara-gara gue lempar kaleng minum ke kepala lo? salah lo lah muncul tiba-tiba, gue kan niatnya mau lempar ke si hyunjin." ujar changbin sambil menyandarkan punggungnya pada dinding dengan tangan yang terlipat di depan dada.
"jelas lah, kakak lempar kaleng kosong ya bodo amat. ini ada isinya, anjir. coba kalo gue geger otak emang lo bakal tanggung jawab?"
changbin menggulung lembar lknya kemudian ia tepukkan pada bibir chaewon yang sedari tadi mengoceh dan merengut tidak jelas.
"ribut mulu lo. sekret lagi sepi nih, lo teriak-teriak entar disangkanya gue apa-apain lo."
"mulut punya gue ini sih, kak." sinisnya.
"gue kira lo lebih kalem dari felix, ternyata lo lebih beringas. berisik dan ganas."
chaewon meraih remote ac yang ada disana (fyi, sekretariat mereka dilengkapi oleh ac, televisi, komputer, dll.) kemudian melemparnya kearah changbin.
changbin sebenarnya tidak terlalu dekat dengan chaewon. meskipun satu fakultas, perbedaan jurusan membuat mereka jarang bertukar sapa.
dan insiden kaleng di kantin kala itu yang membuat chaewon selalu marah-marah pada changbin. dan changbin selalu suka untuk menggodanya.
"pacar lo anak mana?" tanya changbin random.
"kepo banget sih, kak. naksir sama gue ya lo?"
"mending gue naksir sama kakak lo daripada sama lo, ogah gue punya cewek yang bacotnya pedes, boncabe aja kalah."
"ngeselin banget sih kak changbin!" teriak chaewon.
"YA TUHAN, kekerasan dalam rumah tangga!"
hyunjin datang dengan ribut ketika dilihat chaewon yang tengah memukuli changbin dengan bantal. sebelum terjadi pertikaian yang kian memanas, hyunjin menghentikan mereka. chaewon masih terlihat kesal sedangkan changbin memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa.
tolong ingatkan chaewon bahwa orang yang baru saja dipukulinya adalah kakak tingkat dua tahun diatasnya.
"sorry telat, kak. tadi abis tes susulan dulu, yang lain pada gak bisa jadinya dia yang tadi bisa kesini." ujar hyunjin kemudian ikut duduk bersila dengan yang lainnya.
changbin dan hyunjin mulai sibuk membahas laporan kegiatan, sedangkan chaewon sudah sibuk mengutak-atik komputer untuk bermain game.
setelah selesai dengan urusannya kini mereka bersantai di sekretariat. kebetulan hari ini mereka tidak mempunyai jadwal, changbin yang memang kosong juga chaewon dan hyunjin yang perkuliahannya diundur sampai besok.