2. Court Room

5.4K 543 56
                                    

"Aku sudah menduga bahwa pengkhianat yang melepaskan semua tahanan adalah kau, James." Raja Alfred membentak, telunjuknya mengarah pada Raja James yang duduk di seberangnya dengan ekspresi dingin.

"Anda jangan menuduh dulu, Raja Alfred. Sebaiknya kita dengarkan penjelasan Arthur terlebih dahulu." Raja Antonio memberi saran agar mereka semua setidaknya mendengar pembelaan dari Arthur sehingga suasana bisa sedikit tenang.

Arthur tak memikirkan konsekuensi yang harus ditanggungnya ketika menelusuri hutan Oscuro untuk sampai ke penjara Sulfidius. Lelaki itu tak pernah mengira akan berakhir di meja hukuman sebagai tersangka pembobolan penjara Sulfidius. Arthur dituduh sebagai pengkhianat yang telah melepaskan tahanan VIP yang seharusnya tak boleh lepas dari sana.

Arthur tak mengerti kenapa dirinya bisa dituduh melakukan tindak pidana yang tak pernah dilakukannya. Arthur menuju penjara Sulfidius semata untuk memenuhi rasa penasarannya mengenai seseorang yang telah mengirimkan surat padanya. Dan setelahnya Arthur menyadari bahwa surat itu adalah salah satu perangkap yang sengaja dikirim agar dirinya terjebak dan menjadi kambing hitam atas bobolnya penjara Sulfidius setelah Raja Alfred menangkap basah dirinya dan menjadikannya tersangka.

Tiga jam yang lalu sebelum Arthur berakhir di persidangan sebagai tersangka, lelaki itu mengendap memasuki penjara Sulfidius yang pintunya telah rusak sepenuhnya. Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman, Arthur menyamar menggunakan pakaian prajurit. Lelaki itu mengira takkan ada yang mengenalinya, sebab Arthur menggunakan mode rambut hitam, persis saat dirinya menjadi Dark Master. Arthur hanya penasaran ingin melihat TKP kejadian, siapa tahu dengan pergi ke sana Arthur mendapatkan petunjuk. Namun entah kenapa, Raja Alfred bisa mengenali Arthur ketika mereka berpapasan. Pria temperamen itu langsung menyadari bahwa Arthur bukanlah seorang prajurit sehingga Raja Alfred menangkap Arthur dan menyeretnya menuju balai sidang dengan tuduhan tak berdasar.

Awalnya Arthur bingung kenapa Raja Alfred menyerangnya, setelahnya Arthur mengerti. Sebagai seorang pangeran Arthur tak sewajarnya berada di Hutan Oscuro mengingat tak sembarang orang yang tahu identitasnya sebagai Titisan Dewa Surya, apalagi dengan menyamar menjadi prajurit, Arthur akui tindakannya memang memancing kecurigaan.

Membela diri sepertinya bukan hal yang baik untuk dilakuan saat ini, mengingat Raja Alfred bukanlah seseorang yang mau mendengar ucapan orang lain meskipun itu adalah sebuah kebenaran. Raja Alfred sangat mempercayai penglihatannya sendiri. Sangat jauh berbeda dengan Adrian yang memiliki hati lembut dan ramah pada setiap orang. Dan Arthur menyadari bahwa watak Stevie—adik Adrian dan juga anak kedua Raja Alfred—persis seperti Raja Alfred, keras kepala dan ingin menang sendiri tanpa mengenal kalah.

Setelah Arthur ditangkap oleh Raja Alfred, ayahnya sempat mengunjunginya di ruang tahanan. Saat itu Arthur menceritakan semua yang dialaminya termasuk surat yang dikirim oleh orang yang tak dikenal. Raja James langsung marah besar pada Arthur. Tak sepatutnya Arthur mempercayai surat itu. Raja James menganggap Arthur benar-benar bodoh karena tak berpikir sebelum bertindak.

Arthur mengakui kebodohannya. Entah kenapa selama dua tahun belakangan ini lelaki itu tak bisa konsentrasi dalam melakukan apapun. Tak biasanya Arthur seperti ini. Arthur biasanya akan berpikir panjang sebelum bertindak. Namun kali ini entah kenapa dirinya merasa ada sesuatu yang harus diketahuinya mengenai penjara Sulfidius.

"Pangeran Arthur, berikan pembelaanmu!" Raja Davian berbicara tenang, seolah percaya bahwa Arthur bukanlah penjahat.

Arthur tetap diam. Lelaki itu bukannya tak ingin membela diri, namun semua bukti mengarah padanya. Tak mungkin Arthur menceritakan bahwa dirinya kabur dari sekolah semata hanya untuk memenuhi rasa penasaran. Kedengarannya alasan itu sangat mustahil untuk dijadikan pembelaan. Dan tak mungkin juga secara gamblang dia mengaku bahwa dirinya adalah Titisan Dewa Surya. Di ruangan ini masih banyak yang belum mengetahui bahwa dirinya adalah Titisan Sang Surya.

The Magic Stone: Red PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang