13. Shot

4.4K 397 60
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca, dan kasih komentar setelah baca 😉

Tolong koreksi typo ya 😀

Selamat membaca 😊

Seharian di apartemen membuat Arthur merasa jadi orang paling malas di dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian di apartemen membuat Arthur merasa jadi orang paling malas di dunia. Sebenarnya bukan tanpa kegiatan berada di apartemen, hanya saja Arthur merasa kegiatannya mulai menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan mentalnya. Kegiatan tersebut tak lain tiduran di kasur sambil memikirkan semua rentetan kejadian yang dialaminya.

Merenungi semua kenyataan yang muncul secara bertubi-tubi membuat Arthur tak mampu merasakan keindahan dunia, lagi. Lelaki itu malas melakukan sesuatu bahkan dirinya malas mencari informasi seputar Raxa.

Setelah Bunda Kayana dinyatakan meninggal Arthur tak pernah berpikir untuk menikmati kehidupan fana ini. Dia fokus memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan hingga memutuskan untuk menjadi yang terbaik diantara yang terbaik sampai-sampai membuatnya bertahan di peringkat pertama di akademi.

Akan tetapi, setelah kemunculan Aqueena, kehidupan Arthur mulai berubah secara perlahan. Mulai dari pertengkaran kecil yang mengusik ketenangannya, hingga Arthur merasa dunianya mulai berwarna berkat mengenal gadis itu lebih lama. Sampai detik ini Arthur masih tak menyangka kalau ada seseorang yang mampu membuat dirinya ingin melakukan semua hal yang berada di luar kebiasaannya.

Sebelumnya Arthur selalu berpenampilan rapi saat berada di akademi. Sedikit saja terdapat noda di pakaiannya walau hanya setetes percikan air, lelaki itu langsung mengganti pakaiannya. Tetapi entah sejak kapan Arthur tak lagi memperhatikan penampilannya. Lelaki itu mulai tak memikirkan pakaiannya yang kusut. Dia juga tak memikirkan rambutnya yang acak-acakan terkena terpaan angin saat berada di atap bersama Aqueena. Arthur juga tak memikirkan kemungkinan celananya akan kotor duduk di atap sekolah bersama Aqueena. Lelaki itu juga tak lagi memperhatikan tempat dan waktu makannya.

Dahulu Arthur tak pernah mau makan makanan yang berkalori tinggi. Dia cenderung makan sayur-sayuran yang membuat Aqueena menyebutnya Kambing berkaki dua. Setelah mengenal Aqueena, lelaki itu sering makan makanan berkalori tinggi semacam bubur, cokelat, dan jajanan jalanan lainnya.

Aqueena mampu merubah kehidupan Arthur. Mungkin Arthur memang butuh jatuh cinta terlebih dahulu hingga dia bisa merasa berhak untuk tinggal dan menikmati dunia. Namun, setelah menyaksikan tubuh Aqueena terbaring tanpa nyawa membuat Arthur kembali merasakan kehampaan dunia. Dia kembali merasakan kehilangan yang besar padahal dia dan gadis itu tak punya hubungan lebih dari sebatas teman sekelas yang saling menyukai.

Arthur pernah bersumpah, jika waktu bisa kembali dia akan jujur pada perasaannya sendiri. Dia takkan menyalahkan orang-orang yang berada di sekitarnya karena kematian Bunda. Dia juga takkan melakukan kesalahan pada orang yang disayanginya. Dan, seandainya waktu mengembalikan Aqueena, Arthur bersumpah dia takkan gagal melindungi gadis itu.

Akan tetapi, setelah dia menemukan sosok yang mirip Aqueena di hutan yang ternyata sosok itu adalah benar gadis itu sendiri, seharusnya Arthur merasa bahagia. Seharusnya Arthur menjaga gadis itu dan berada di sisinya, namun dia merasa tak mampu dan merasa tak berhak. Setelah tahu kebenaran tentang Asta, apa mungkin Arthur masih bisa berada di sisi gadis itu?

The Magic Stone: Red PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang