Sebelum baca, yuk kasih ✩ dulu 😊
Jangan lupa tinggalin komentar ya
Selamat membaca! 💟💟💟
★★★
Berlin, Jerman, 15.00 PM
Setelah sekian lama tak menginjakkan kakinya di dunia manusia, akhirnya dengan keadaan yang sangat mendesak Arthur harus rela kembali ke dunia manusia karena keputusan sidang yang mengharuskannya menemukan Raxa. Biar bagaimanapun, dia harus membuktikan pada Raja Alfred bahwa dia bukanlah pengkhianat yang melepaskan tahanan VIP.
Disertai Orlando yang memaksa ikut bersamanya, Arthur sampai di Jerman setelah menempuh perjalanan panjang. Seandainya Fischer ikut serta dalam perjalanan mereka, mungkin saja Arthur takkan selelah sekarang ini, mengingat Fischer dapat berpindah tempat dalam hitungan detik. Jika saja pihak kerajaan mengizinkannya menggunakan wingsboard untuk melaju secepat kilat, mungkin saja dia takkan berakhir tepar di atas ranjang empuk yang beralaskan sprey merah jambu. Oh! Kenapa juga warnanya harus merah jambu.
Setelah pulang dari kediaman Zidan, dengan segera Arthur memberikan laporan pada ayahnya bahwa pencariannya menemukan titik terang, yaitu berada di dunia manusia. Hal itu diperkuat dengan adanya bukti penggunaan sihir ilegal di sekitar benua Eropa. Akhirnya, pihak kerajaan memberikan izin kepada Arthur untuk memenuhi tugasnya dalam menangkap Raxa dan menjebloskannya kembali ke penjara Sulfidius.
Awalnya Arthur hanya ingin ke sana seorang diri, karena pihak kehakiman tak mengizinkannya membawa seorangpun dari pengawal yang dimiliki Wasterost. Namun karena Orlando membongkar identitasnya yang kemungkinan besar adalah seorang Mable, pihak kehakiman akhirnya memberikan izin secara mutlak. Tetapi tetap saja yang dapat turut serta ke dunia manusia hanyalah Orlando, tidak dengan Fischer.
Fischer tak menyayangkan ketidakikutsertaannya ke dunia manusia, melainkan lelaki itu merasa dirinya memang tak harus ikut bersama Arthur dan Orlando karena menurutnya tugasnya adalah menyelidiki petunjuk yang ada di Magical World.
Selama di dunia manusia, tepatnya di Jerman, Arthur dan Orlando tinggal di apartemen yang telah diurus oleh salah seorang anggota kerajaan yang lama tinggal di Jerman. Dia adalah menteri yang ditugaskan untuk mencari para musuh yang berhasil melarikan diri saat perang yang terjadi dahulu. Dengan bantuannya, Arthur dan Orlando tak perlu memikirkan praktik sihir ilegal yang mungkin saja mereka lakukan demi untuk bertahan hidup di Jerman. Setidaknya, mereka bisa masuk ke negara itu tanpa melakukan tindak pidana.
Memilih memejamkan mata, Arthur terlarut dalam lamunannya. Sayangnya dia tak kunjung terlelap karena kekuatan solar membuat inderanya menjadi sangat peka sehingga lelaki itu dapat merasakan adanya sihir yang sangat pekat. Meskipun lelah, Arthur tetap bangkit tanpa mempedulikan Orlando yang telah terlelap seperti putri tidur. Arthur menyambar jaket dan tongkat sihirnya, lalu bergegas keluar kamar.
"Anda mau ke mana, Yang Mulia?!" tiba-tiba saja Mr. Yonas—menteri yang bertugas membantu mereka selama di Jerman—menghadang jalan Arthur.
"Sir Yonas!" Arthur sedikit terkejut. Hampir saja tongkat sihirnya mengarah pada Mr. Yonas.
"Anda baru saja sampai, Yang Mulia Pangeran Wasterost. Apa Anda tidak ingin istirahat dahulu? Saya sudah menyuruh pelayan membawakan makanan untuk Anda dan Yang Mulia Pangeran Everolt!" Mr. Yonas bersikap sopan, namun kesopanannya membuat Arthur merasa pria setengah baya itu terlalu kaku.
"Apa Anda merasakan energi sihir, sir?" tanya Arthur. Adanya aura sihir membuatnya tak tenang. Pasalnya ini bukanlah Magical World yang akrab dengan aura sihir yang menyejukkan. Sedari tadi Arthur merasakan aura sihir yang membuat bulu kuduk merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Stone: Red Pearl
FantasySeason 2 dari seri 'Magic Stone' ______ __ _ Dia... Siapa sangka, dia...belum pergi! -Arthur- ___ ____ ______ ©Copyright 2018