Bella menceritakan semuanya. Mulai dari mula Aqueena bisa berada di Magical World hingga tragedi yang menimpa Centraour Academy. Bella tak luput juga bercerita mengenai penyebab kematian Evelyn dan bagaimana Aqueena bisa bangkit lagi dari kematian dan kenapa gadis itu bisa kehilangan ingatannya.
Orlando yang datang bersama Bella terkejut mendengar semuanya. Lelaki itu tak menyangka mereka menggunakan sihir hitam untuk membangkitkan orang yang sudah meninggal. Padahal sihir hitam sudah dilarang penggunaannya karena bisa menyebabkan korban jiwa. Namun selagi tak ketahun mungkin tak apa. Tetapi tetap saja hal ini membuat Orlando terkejut.
Akan tetapi, sepanjang cerita yang dikatakan Bella, Aqueena tampak tak tertekan sedikitpun. Gadis itu hanya menyimak, mendengarkan, dan mengamati tanpa ingin bertanya. Hal ini membuat Orlando bingung. Bella seperti membacakan biografi orang lain di hadapan Aqueena.
Di akhir kalimatnya, Bella terlihat hampir merembaskan air matanya. Sangat berbeda dengan Aqueena yang hanya diam menatap kosong pada Bella, seakan cerita itu bukanlah tentang dirinya.
Aqueena berdiri setelah Bella tak lagi berbicara. Gadis itu melangkah ke arah pintu. Semua orang kebingungan, termasuk Ellen yang terjebak di situasi tak menyenangkan itu. Semua orang tak berani bertanya karena ekspresi Aqueena tampak begitu kosong.
"Mau kemana pergi begitu saja?!" Bella menegur melihat Aqueena yang lagi-lagi bersikap acuh pada keluarganya sendiri.
"Cari Arthur." Aqueena menjawab tanpa menoleh pada Bella, malah Aqueena menoleh pada Orlando dengan tatapan seram. "Kau! Telinga Lebar! Berikan nomor ponsel Arthur atau kutenggelamkan kau dalam sumur! Kalau aku tak bertemu Arthur kuratakan apartemenmu dan kuhancurkan mobilmu agar kau dan Bella tak bisa berkencan lagi!"
Orlando tak memberikan nomor ponsel sebab sebelum memberikannya, Aqueena terlebih dahulu merebut ponselnya dan mencari kontak Arthur. Hal ini membuat Orlando terdiam seribu bahasa. Saat inilah Orlando menyadari kalau Aqueena yang sekarang benar-benar berbeda. Gadis itu berbicara dengan ekspresi kosong seakan dia punya tubuh tetapi tak punya roh.
Setelah mendapatkan nomor ponsel Arthur, gadis itu langsung pergi tanpa menoleh ke arah nenek maupun Harry. Hal ini membuat semua yang ada di sana berteriak memanggil.
"AQUEENA CALYSTA!!"
"NANA!!"
"AQUEENAAA!!!"
Gadis itu tak mempedulikan orang-orang yang memanggilnya. Bella mengikutinya keluar rumah untuk menghentikan gadis itu. Namun Aqueena telah menghilang ketika Bella membuka pintu.
"Semuanya tenang." Orlando berusaha membuat suasana tenang. "Bel, kamu di sini saja. Biar aku yang mencari Aqueena."
"Tidak mau! Anak keras kepala itu sudah berlaku kurang ajar. Setidaknya kalau dia mau pergi dia harus minta maaf kepada nenek." Bella mengeluarkan papan terbang namun Orlado segera menghentikannya.
"Bel, kita punya hukum. Kamu tak bisa melakukan ini." Orlando berusaha menenangkan gadis itu dengan meletakkan kedua tangan di pipi Bella. "Kumohon kali ini dengarkan aku. Aku akan membawa Aqueena kembali."
Bella tak kuasa mendengar suara Orlando. Meskipun amarahnya menggebu, namun ketika Orlando menenangkannya, gadis itu luluh seketika. "Bagaimana kalau Aqueena terluka lagi seperti dulu?"
"Aqueena takkan terluka." Lesung pipit lelaki itu terlihat begitu senyuman percaya dirinya mengembang. Orlando benar-benar meyakinkan Bella kalau dirinya bisa membawa Aqueena kembali. "Lihat tadi? Ketika kamu menceritakan tentang ingatannya, Aqueena tak bereaksi apa-apa. Dia baru bereaksi setelah mendengar semuanya, itupun dia bereaksi untuk mencari Arthur. Kamu tahu apa artinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Stone: Red Pearl
FantasiSeason 2 dari seri 'Magic Stone' ______ __ _ Dia... Siapa sangka, dia...belum pergi! -Arthur- ___ ____ ______ ©Copyright 2018