Sheinna mengepalkan tangannya, ia tak terima di permainkan seperti ini. Ia berdiri dari posisinya seraya memberikan tatapan marah ke arah Elias yang masih tersenyum padanya. Elias tersenyum mengejeknya, itu lah yang Sheinna rasakan.
"Dia udah tanda tangan kontraknya."
Sheinna berbalik menghadap Jeremy yang mendekap erat map itu di dadanya. Elias berjalan menghampiri Jeremy lalu mengambil kontraknya.
"Ada yang perlu di revisi?" Tanya Elias sembari melirik Jeremy dan Sheinna bergantian.
"Gak ada, dia setuju."
Elias menaikan sebelah alisnya, ia tidak menyangka Sheinna akan setuju dengan semua isi kontraknya. Dia bersedia menjadi budaknya, terima kasih semesta.
"Waw, aku fikir kamu bakalan revisi di beberapa poin. Tapi sukurlah kamu setuju, aku gak perlu repot kalau begitu."
Aphrodite sialan! Rutuk Sheinna.
"Kamu sengaja jebak saya, iya?" tanya Sheinna kesal.
"Jebak kamu? Untuk apa?" Elias duduk di sofa sembari memandang Sheinna yang berdiri dihadapannya.
"Lalu kenapa kamu terima saya? Kita sama-sama tau hubungan kita seperti apa."
"Saya menyerahkan semua urusan mencari Asisten kepada Nick, dan saya percaya sepenuhnya kepada dia, saya sama sekali tidak ikut campur."
Sheinna semakin kesal mendengar ucapan Elias yang seolah tak terlalu peduli dengan siapa dia akan bekerja. Seperti menganggap remeh dirinya.
"Kalau begitu saya tidak jadi bekerja disini, saya mengundurkan diri. Selamat Siang."
Baru selangkah Sheinna pergi, Elias melempar map kontrak kerjanya ke atas meja dan itu berhasil membuat Sheinna berhenti melangkah.
"Kamu sudah tanda tangan kontrak, kalau kamu pergi berarti kamu harus bayar pinalti."
Sheinna membalikan tubuhnya, sembari menyeringai ke arah Elias yang duduk dengan arogannya menatap Sheinna bahkan dengan kedua lubang hidungnya.
"Saya bisa bayar pinaltinya." Jawab Sheinna tak kalah arogannya.
"Oh iya, saya lupa kalau kamu ini orang kaya. Dia punya Blackcard." Ucap Elias kepada Jeremy, yang membuat Jeremy langsung membulatkan matanya.
"Silahkan bayar pinalti, dan tolong kamu kirim email kepada Nick dan minta maaf padanya karena sudah membuat pekerjaannya sia-sia."
Sheinna terdiam menatapnya kesal.
"Ah, aku lupa. Jer, Sheinna ini susah banget bilang maaf. Dari kejadian di kantor polisi waktu urusan sama Jayden, terus nyium gue sembarangan di Club sampai kemarin udah bikin Audi gue ke gores, dia gak bilang maaf."
Jeremy menyeringai menatap Sheinna, seolah Sheinna ini benda menjijikan.
"Sekarang bersikap gak profesional, berhenti gitu aja cuma karena masalah personal. Bayangin berapa banyak orang pengangguran di luar sana yang rela kesana kemari--"
"Stop!" Sheinna menghentikan ocehan Elias. Dia gak mau Elias terus melucutinya seperti ini.
Sheinna kembali duduk, lalu menyerahkan dokumen administrasi sebagai persyaratan bekerja di tempat Elias.
"Kapan saya mulai kerja?"
Elias tersenyum pongah, Sheinna mengalah padanya. Tapi Elias tidak boleh lengah, perempuan ini bukan perempuan biasa.
"Mulai malam ini, jadi kamu bisa menyiapkan semuanya dan pindah kemari."
Sheinna mengangguk, kemudian berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me More!
Romance[Konten Dewasa] [Highest Rank #1 Adult on 21/5/19] [Highest Rank #1 Komedi on 14/7/19] [Highest Rank #1 Cinta on 24/10/19] [Highest Rank #2 Romantis on 26/10/19] Ps; kalau kalian suka baca cerita toxic relationship, cerita ini cocok buat kalian. Res...