Sheinna berjalan pincang ke dalam rumah. Di belakangnya, Elias memperhatikannya karena takut-takut Sheinna akan terjatuh, maka jika itu terjadi Elias akan siap menangkapnya.
"Saya gak tau kalau rem sepedanya blong."
Sheinna menoleh ke belakang menatap sinis Elias. Ia curiga kalau atasannya ini memang sengaja ingin membunuhnya secara perlahan.
"Kalau bapa tahan sepeda saya tadi, saya gak bakalan nabrak tong sampah."
Elias memalingkan mukanya, ia berjalan melewati Sheinna masuk ke dalam dan mengambil kotak obat.
"Sayangnya saya bukan Monkey D. Luffy yang bisa manjangin tangannya buat nahan sepeda itu biar gak nabrak tong sampah." Elias duduk berjongkok di depan Sheinna, yang berusaha menahan perih di lututnya.
"Lagian kenapa bisa sampai meleng begitu? harusnya kamu itu fokus ikutin saya dari belakang."
Sheinna terdiam, tidak menanggapi.. Ia mencoba mengalihkan fikirannya. Mungkin tadi dia salah mengira, saat seseorang yang ia kenal berpapasan dengannya.
Sheinna menjerit kesakitan saat Elias akan mengoleskan alkohol di lututnya. Elias menghela nafasnya, ia menatap Sheinna yang terlalu lebay. Elias sama sekali belum menyentuh lukanya.
"Pelan-pelaaan." Pinta Sheinna dengan mata berkaca-kaca. Entah karena memang sakit di lututnya atau sakit di hatinya.
Elias memutar matanya, Sheinna ruapanya tidak sekuat yang ia bayangkan. Cengeng, seperti kebanyakan spesies wanita di muka bumi.
Elias mengoles alkohol di lututnya, dan Sheinna menjerit lebih kencang hingga kuping Elias mendengung sesaat.
"Tahan sedikit." Elias kembali megoleskan Alkoholnya.
Celana Skiny jeans yang Sheinna pakai membuat Elias lebih susah membersihkan bagian yang tertutupi sobekan celananya, hingga Elias berinisiatif untuk menggunting celana itu begitu saja.
Sreeek
Sheinna melotot tak percaya, tanpa aba-aba dan tanpa izinnya celana itu Elias gunting begitu saja. Celana Zara yang baru sekali ia pakai, yaitu hari ini.
Elias melirik sekilas ke arah Sheinna yang nampaknya lebih tenang, lalu ia mengoleskan obat ke lukanya. Dirasa selesai, Elias memasukan kembali obatnya dan berdiri dari sana.
"Bukan luka parah, jadi gak perlu nangis begitu"
Sheinna menghembuskan nafasnya, ia pasrah, ia ikhlas Zaranya di sobek. Tapi kenapa mulut bapanya minta di sobek juga? Ia berusaha berdiri, lalu Elias dengan sigap menolongnya.
"Nanti saya ganti celana yang saya sobek, sekalian sebagai permintaan maaf karena udah bikin kamu jatuh."
Elias menaikan sebelah alisnya untuk menyakinkan Sheinna yang menatapnya dengan dahi mengkerut. Sheinna bukannya tidak yakin, ia sedikit terkejut dengan Elias yang bisa tau apa yang Sheinna pikirkan.
Sheinna duduk termenung di twpian tempat tidur, hatinya teremas begitu sakit saat dengan jelas ia melihat sosok Jeje berpapasan dengannya. Namun sosok itu sangat berbeda, jauh seperti dulu saat mereka masih bersama. Apa dia sudah sembuh? Apa dia kembali ke rumahnya? Apa dia bahagia dengan pernikahannya?
Suara ponselnya berdering, Sheinna bangkit meraih ponselnya.
"Good morning Nana banana, gimana malam pertama bareng Elias? Penuh drama atau romansa?" Sheinna memutar matanya. Aphrodite dengan segala espektasinya.
"Gak dua-duanya. Tapi tadi, kurang lebih satu jam yang lalu dia sukses bikin gue berdarah."
Sheinna menjauhkan ponsel dari telinganya, saat Odite langsung berteriak kegirangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me More!
Romance[Konten Dewasa] [Highest Rank #1 Adult on 21/5/19] [Highest Rank #1 Komedi on 14/7/19] [Highest Rank #1 Cinta on 24/10/19] [Highest Rank #2 Romantis on 26/10/19] Ps; kalau kalian suka baca cerita toxic relationship, cerita ini cocok buat kalian. Res...