Bab 13 : Judgemental

9.9K 460 4
                                    

Sarapan pertama bersama Elias tidak begitu menyenangkan. Bagaimana tidak, Elias sama sekali tidak mengikut sertakan Sheinna dalam obrolan. Oke, Sheinna memang bukan bagian dari keluarga tapi Sheinna juga manusia bukan alas piring.

Elias dengan ciri khas bossy nya, menjelaskan apa saja yang akan mereka bertiga lakukan selama di Bali. Sheinna bisa menyimpulkan bahwa Jeremy dan Jayden tidak menyukai ide membosankan Elias. Dan benar saja, ide Elias di tolak Jeremy dan Jayden.

"Oh sorry El, gue kesana cuma mau bantu kerjaan lo. Bukan babysitting Jayden." Tolak Jeremy. Elias memutar matanya dan menaruh kembali garpu di mangkuknya.

"Dan aku juga gak mau kalau ngabisin semua hari libur cuma di Bali." Timpal Jayden.

"Om di kejar deadline, dan pasti bakalan sibuk banget. Gak ada pilihan lain." Jelas Elias yang sedikit kecewa.

"Jadi gak ada bedanya, Om pulang ke London atau disini."

Meja makan menjadi hening.

Sheinna yang berada disana merasa kasihan dengan Jayden. Dia bisa merasakan apa yang Jayden rasakan, percis seperti dirinya dulu, ada kesedihan dan rasa sepi yang Sheinna tangkap dari sorot matanya.

"Beres bantuin kerjaan Si Om yang sibuk ini, Om langsung terbang ke Jepang. Kalau kamu mau ikut, Om gak keberatan. Asal jangan recokin urusan Om disana." Jelas Jeremy yang langsung membuat Jayden tersenyum kegirangan di kursinya.

"Jepang? Lo serius?" tanya Elias yang terlihat kaget.

"Iya. Well, gue rasa ini udah waktunya gue berdamai dengan perasaan gue. Dan gue gak mau terus hidup di masa lalu. Move On? " jelas Jeremy, sembari melirik ke arah Sheinna.

Sheinna yang sedang menatap Jeremy pun mendadak kikuk, dan langsung memalingkan tatapannya.

"Baguslah lo sadar, dan gue harap kali ini lo beneran berubah."

"Jadi aku boleh ikut Om Jeremy?" Sela Jayden.

"Oke, tapi kalau kamu disana bikin ulah Om gak main-main langsung bawa kamu pulang dan ngurung kamu di Resort sampai beres liburan." Elias memperingati Jayden, dan sepertinya kali ini ia terlihat serius.

Jayden mengangkat tangannya seolah berjanji ia tak akan membuat Om nya itu kecewa.

Selesai sarapan Sheinna membantu Bi Sumi membereskan meja makan, ia mengambil semua piring kotornya ke dapur.

"Hei." sapa Jeremy berbisik di telinga Sheinna yang berhasil membuat ia kaget.

"Oh hei." Sheinna berbalik ke arah Jeremy yang kini sudah memakai t-shirt hitam polos.

"Gimana kerjaan lo semalem? Pasti dia ngasih setumpuk kerjaan di luar akal sehat." Jeremy tertawa yang di ikuti Sheinna.

"Yah lumayan, di luar dugaan." Sheinna tersenyum sambil menaikan sebelah alisnya.

Jeremy menyandarkan tubuhnya di dinding, dengan senyum manisnya mampu membuat Sheinna bernafas lebih berat dari biasanya.

"Elias itu gila kerja, di tambah perfectionis."

"Dingin, seenaknya dan arogan." tambah Sheinna. Mereka berdua kembali tertawa.

"Mood Swing, jadi lo harus hati-hati."

Sheinna mengangguk setuju. Sifat dan Sikap Elias sejauh ini mirip dengan adiknya, Sean. Tapi tidak semirip itu, setidaknya Sean tidak akan pernah mempermalukan perempuan di depan umum, seperti apa yang di lakukan Elias kepadanya. Jadi Sheinna rasa Elias sedikit lebih sulit dari dugaannya.

"Elias cukup beruntung dapet asisten kaya lo, jujur aja gue sedikit iri."

Sheinna melipat kedua tangannya di dada, ia menatap Jeremy menunggu kalimat apa lagi yang akan keluar dari mulut manisnya ini.

Kiss Me More! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang