Bab 17 : Nikmatin Aja!

11.6K 458 11
                                    

Sheinna tidak habis fikir dengan nasibnya hari itu. Dari mulai terjatuh dari sepeda, bertemu Jeje, bertemu Om Syarif, ciuman dengan Elias. Dan betapa buruknya perasaan Sheinna saat mendapat dua kabar mengejutkan tentang kepulangan Jeje karena cerai dari istrinya dan Elias yang sudah memiliki calon Istri. Tidak bisakah Tuhan memberinya nasib baik?

"Kamu baik-baik aja Sheinna? Kamu sakit?"
Tanya Jayden yang mengekori Sheinna ke dalam kamarnya.

"Aku sedikit lelah Jay."

Sheinna duduk di atas tempat tidurnya. Wajahnya cukup pucat dan badannya sedikit gemetar. Membayangkan bagaimana ia mencium Elias membuat perutnya kembali mual.

"Tunggu disini, aku ambilkan obat." Jayden keluar dari kamar Sheinna.

Sheinna merebahkan badannya, ia mencoba menenangkan perasaannya dan mulai berfikir apa yang harus ia lakukan sekarang. Sheinna mengambil ponselnya, ia butuh nasihat saat ini.

Lama menunggu akhirnya, panggilannya terjawab.

"Why?" kata itu yang pertama kali terucap dari mulut Odite.

"Jemput gue, gue kayanya gak bisa lanjut kerja disini."

"Hadeeeh, Na ini jam 9 malem dan lo udah ngigo?"

Plip

Panggilannya terputus begitu saja. Sheinna mengumpat kesal kemudian mencoba menghubungi sahabatnya lagi.

"Sheinna, dari semua sahabat lo kenapa harus gue yang lo usilin jam segini? Kerjaan gue numpuk nih."

"Odite gue serius! Jemput gue sekarang!"

"Kenapa lagi sih? Belum resmi kerja aja lo udah mau minggat."

"Atasan gue si Elias, dia sama gue--" ucapan Sheinna tertahan saat Jayden masuk ke kamarnya dengan obat dan segelas air di tangannya. Manisnyaaa..

"Thanks Jay." Sheinna mengambil Obat dan gelas dari tangannya.

"Kamu serius baik-baik aja? Apa perlu aku hubungi Om El?" Sheinna menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Jayden masih berdiri disana menunggu Sheinna meminum obatnya.

Jayden berdiri canggung saat Sheinna mengembalikan gelas ke tangannya. Ia bingung, haruskah dia berdiri disana memastikan Sheinna berbaring dan tertidur atau langsung keluar dari kamar.

"Makasih Jay." Jayden mengangguk.

"Kamu mau istirahat? Atau kamu mau aku nemenin kamu disini? Atau kamu mau aku tinggal sendiri?" Jayden bertanya sedikit terbata.

"I'm Oke Jay, kamu bisa tinggalin aku sendiri." Jayden mengangguk kemudian berbalik keluar dari kamar.

"Kalau ada apa-apa kamu bisa teriak panggil aku atau bi sumi atau pa arga." pinta Jayden. Dan Sheinna mengangguk setuju.

Sheinna kembali ke ponselnya yang ternyata tidak di putus Odite.

"Hallo Dit?"

"Lo sakit apaan? Yang barusan siapa?"

"Gue mual Dit, yang barusan ponakan Elias." Sheinna menghembuskan nafas beratnya. "Jemput gue sekarang oke?"

"No! Sheinnaaa lo kenapa sih? Lo sadar gak sih lo udah nyia-nyian kesempatan buat kerja di tempat bagus dan dapat posisi bagus pula."

"Odite malasahlnya gue gak aman kerja disini. Lo gak tau apa yang gue alamin barusan."

Tit tit tit tit

Odite terdiam, tak lama terdengar suara seseorang yang sudah tak asing di telinga Sheinna.

"Sheinna mana?" tanya Abdi di sebrang sana.

Kiss Me More! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang