Bab 2 : Kantor Polisi

17.8K 580 14
                                    

Jangan pernah meremehkan yang namanya patah hati. Setelah patah pasti ada bekas. Dan bekas itulah yang sulit hilang, berada di sana sebagai tanda bahwa ada luka.

Selama hampir 2 tahun, Sheinna mencoba segala cara agar bisa menang dari pergulatan hatinya. Para sahabatnya terus mendorongnya agar kembali bersemangat melanjutkan kehidupannya. Membuka lembaran baru dan menjadi sosok Sheinna yang lebih bahagia.

Saat semua makanan sudah matang dan siap disajikan, Alexa membantu Dewi menata makanannya di atas meja. Mas Adi, Abdi dan Dean masih mengobrol santai sambil menyesap rokok di dalam gazebo. Laila sibuk mengabadikan momen mereka, dengan membuat vlog. Sedangkan Sheinna dan Odite hanya duduk memperhatikan sekeliling.

Waktu sudah menunjukan jam setengah 12 malam, Dewi memanggil para pria untuk berkumpul di meja makan.

"Wah gila yah, waktu cepet banget. Setengah jam lagi udah pergantian tahun aja." Abdi memulai percakapan mereka.

"Umur gue sebentar lagi udah 25 tahun aja, dan gue menolak tua!" Timpal Alexa.

"Terus jodoh masih betah diem di rumah orang." tambah Laila.

"Jodoh lo di sana kali." Tunjuk Odite ke arah Abdi yang duduk di seberangnya.

"NAJIS!" Abdi dan Laila kompak menjawab. Membuat mereka tertawa terbahak.

Abdi dan Laila memang sasaran empuk untuk di bully. Hubungan Hate Love Relationship mereka cukup menghibur para sahabatnya.

Saat semua orang sibuk dengan bullyan ke arah Abdi dan Laila, Sheinna malah nampak gelisah. Perasaannya terus tak tenang, dan itu cukup mencuri perhatian Odite yang duduk di seberang mejanya.

Drrrrt Drrrrrt

Ponsel Sheinna kembali bergetar. Namun dia tak sadar.

Drrrrrt Drrrrrrt

"Na HP lo geter, ada telfon tuh." Alexa menyikut lengan Sheinna.

Sheinna tersadar dari lamunannya, kemudian membalik ponselnya melihat siapa yang menelfonnya, sedangkan di seberang sana Odite memperhatikannya dengan curiga.

"Unknown nomor, palingan spam."

Sheinna mereject panggilannya, senyumnya begitu kikuk saat matanya bertatapan dengan tatapan Odite.

Drrrrrt Drrrrrrrt

SEAN

Tidak seperti biasanya, adiknya Sean menghubunginya di tengah perjalanan bisnisnya di luar kota. Mencurigakan! Mustahil jika ia menghubungi Sheinna hanya untuk mengucapkan Happy New Year, hubungan mereka tak semanis itu. Lalu kenapa, mau menagih hutang?

"Iya Sean ada apa, tumben telfon aku. Mau nguca-- APA??"

Shienna berdiri dari kursinya, terkejut dengan apa yang baru saja Sean katakan di seberang sana. Semua sahabatnya yang sibuk mengobrol dan makan, kini terfokus pada Shienna, sembari menatapnya dengan penasaran.

"Yaudah, aku ke kantor polisi sekarang."

Sheinna menutup telfonnya, kemudian kakinya terasa lemas sudah seperti jelly.

"Minum dulu Na, kenapa? Siapa yang di kantor polisi?" tanya Alexa.

Semua orang menunggu jawaban Shienna dengan wajah tegang. Bahkan Abdi berjalan mendekati Shienna.

"Sheila, dia katanya mukulin orang di depan Betamart yang deket komplek rumah gue." Jawab Shienna sedikit panik.

"APAAAA?" Sekarang sahabatnya kompak terkejut.

Kiss Me More! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang