Elias tidak banyak bicara ketika perjalanan pulang, begitupun Sheinna. Ia enggan memulai pembicaraan dengan makhluk seperti Elias. Sheinna melirik ke arah Elias yang begitu fokus menyetir, raut wajahnya terlihat masih kesal. Sheinna heran kenapa Elias musti kesal dengan Om Syarif, hanya gara-gara menyapa dia saat makan. Padahal yang harusnya kesal kan Sheinna, karena gara-gara Om Syarif ia melewatkan kehidmatan makan siangnya. Harusnya Elias cuek saja dengan Om Syarif.
"Ada yang mau kamu tanyain ke saya?" Ucap Elias yang membuat Sheinna mengalihkan pandangannya.
"Gak ada." Kemudian keadaan kembali hening.
"Kita pergi dulu ke Mall, saya sudah janji mau ganti__"
"__gak perlu." Sela Sheinna.
Elias melirik ke arah Sheinna yang menatap lurus ke depan.
"Gak perlu di ganti, kita langsung pulang aja." Jawabnya dengan ketus.
"Oke, tapi kita tetap jadi ke Mall." Sheinna menoleh ke arah Elias, dengan tatapan herannya.
"Saya harus beli beberapa Jas dan sepatu, saya tidak punya banyak stock pakaian untuk satu bulan bekerja disini."
Elias menoleh ke arah Sheinna sambil menaikan sebelah alisnya, dan Sheinna mengangguk.
"Please.." Elias mengarahkan dagunya ke arah Map. Sheinna langsung paham.
"Bapak mau belanja ke Mall? Atau mau saya antar ke tempat designer langganan adik saya?"
Sheinna baru saja teringat bahwa Sean selalu membeli Jas nya dari salah satu designer kenamaan Indonesia. Entah mengapa Sheinna harus menyarankan itu kepada Elias.
"Tidak usah, kita ke Mall saja. Biar lebih cepat dan banyak pilihan."
Sheinna merasa menyesal dengan ucapannya, harusnya ia tidak seperhatian itu kepada si Judgemental ini. Akhirnya Sheinna menuliskan alamat salah satu Mall yang sepertinya cocok dengan Elias.
Akhirnya mereka tiba di lokasi, Elias menoleh ke arah Sheinna yang saat keluar dari mobil berusaha menarik roknya agak ke bawah. Dan itu berhasil membuat fikiran Elias terganggu.
Mereka berjalan masuk dan dengan percaya dirinya, Sheinna berjalan lebih di depan sebagai petunjuk jalan bagi Elias.
"Na, bisa kamu jalan di samping saya saja?"
Sheinna mendadak berhenti dan menoleh ke belakang. Elias berjalan dan berdiri di samping Sheinna.
"Saya tidak mau orang lain menganggap saya sebagai pacar yang mengekori kekasihnya yang gila belanja."
Sheinna mengerutkan dahinya. "Tapi kan saya bukan pacar bapa?"
Elias kembali berjalan dan Sheinna mengikutinya, mereka berjalan berdampingaan. "Memang bukan, tapi orang lain pasti menganggap kita pacaran."
Sheinna melirik ke sekitar dan ada beberapa pasang mata yang menatap ke arah mereka.
"Kenapa juga harus peduli pendapat mereka." Sheinna melirik ke arah Elias kemudian menatap ke depan.
"Kamu terlalu bersemangat saat masuk kemari, wajah kamu berseri-seri, mata kamu berbinar__" kemudian Elias berhenti bicara.
Ada apa dengannya? Elias menggelengkan kepalanya.
"Ah maaf, udah kebiasaan." timpal Sheinna.
Sheinna berjalan santai disebelah Elias, sedikit canggung memang, namun ada hal yang menggelitik hatinya saat tanpa sadar Sheinna menatap ke bawah dan menyadari langkah kaki mereka seirama dan warna sepatu mereka juga sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me More!
Romance[Konten Dewasa] [Highest Rank #1 Adult on 21/5/19] [Highest Rank #1 Komedi on 14/7/19] [Highest Rank #1 Cinta on 24/10/19] [Highest Rank #2 Romantis on 26/10/19] Ps; kalau kalian suka baca cerita toxic relationship, cerita ini cocok buat kalian. Res...