Bab 3 : SSSStranger

14.6K 644 11
                                    

Elias Julian Rageswara, anak lelaki satu-satunya dari klan Rageswara yang memilih berkarir di bidang bisnis dibanding menjadi ilmuwan seperti leluhurnya dan saudaranya yang lain.

Baginya kehidupan di keluarga Rageswara terlalu rumit dengan rumus dan jelimet karena rangkaian unsur periodik. Meskipun begitu, ia pernah menjuarai olimpiade fisika pada jamannya selama 3 tahun berturut-turut di tingkat nasional ataupun internasional.

Elias lebih memilih kuliah di jurusan Management Bisnis dan Sofware Engenering di Oxford, kemudian membangun perusahaan bersama kawan-kawannya dari pada ia harus pergi ke NASA lalu jadi Astronot dan mengambang di angkasa.

"Saya wali dari anak yang bernama Jayden, korban pemukulan di depan Betamart." Jawab Elias dengan suara baritonnya yang khas.

Sekarang semua orang di ruangan itu, mengalihkan fokusnya kepada Elias.

"Oh begitu, saya sudah menunggu anda dari tadi." Balas Petugas itu. "Silakan duduk."

"Maaf saya datang pagi buta begini, saya baru mendapat kabar saat pesawat saya baru mendarat, jadi saya langsung kemari meski harus menerobos kemacetan."

Elias duduk di kursinya sembari mengangkat dagunya, melipat tangannya di dada, kemudian menyilangkan kakinya. Ia ingin menunjukan kepada semua orang yang ada di sana, kalau dia bukan orang sembarangan.

Sheila berjalan menghampiri Elias lalu menepuk bahunya.

"Om, maaf nih yah. Saya nggak pernah mukul si Jayden itu. Dia sendiri yang dorong saya, kemudian jatuh." Terang Sheila.

Elias menatapnya, lalu menilainya dari atas hingga bawah berulang-ulang sampai tatapannya terhenti di tangan Sheila yang masih mendarat di bahunya. Elias menatap wajah Sheila yang kucel, kemudian menghempaskan bahunya, sehingga tangan Sheila terlepas darinya.

"Jadi kamu? Kenapa kamu pukul keponakan saya?" tanya Elias, yang kini menghadapkan posisinya ke arah Sheila.

"Mas nya budek? Tadi kan adik saya bilang dia nggak mukul keponakannya Mas, Mas nya masih jetlag?" Sheinna berjalan menghampiri Elias, menarik Sheila kedekatnya.

Elias mengarahkan tatapannya ke arah Shienna, menilainya dari atas hingga ke bawah. Elias memijat pelipisnya, ia tak habis pikir harus berurusan dengan sekumpulan orang barbar.

"Kamu kakaknya? Terus kamu siapa, pacarnya dia?" Elias menunjuk ke arah Sean.

Saking speachless nya Sean, ia tidak sanggup menjawab. 'Ini orang landing dari planet mana sih?' batin Sean.

"Jadi kronologi yang benarnya seperti apa Pak?" Elias kembali menghadap ke arah petugas, karena Sean tidak menjawab pertanyaannya.

Petugas kembali menceritakan kronologi kejadian kepada Elias, dan Elias mengangguk-angguk paham. Kemudian polisi menyerahkan surat perjanjian damai, yang ditanda tangani masing-masing oleh Elias dan Sheinna.

"Selamat pagi kalau begitu, selamat bertugas." Elias menjabat tangan petugas, lalu ia berdiri menghadap S bersaudara.

"Dan semoga di masa depan kita tidak berurusan lagi di kantor polisi atau di manapun." Elias mengusap rambut Sheila, namun tatapanya mengarah kepada Shienna dengan senyum yang dipaksakan.

Elias kemudian keluar meninggalkan kantor polisi lebih dahulu, lalu disusul Sheinna, Sean dan Sheila di belakangnya.

Sheinna berjalan ke arah mobilnya, begitu pun Elias dan Sean. Mobil mereka berjejer rapih bersebelahan, dengan posisi mobil Sheinna berada di tengah. Sheinna tersenyum getir melihat posisi mobil buatan Jerman milik mereka yang mengapit mobil buatan China miliknya.

Kiss Me More! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang