Suzy menghela nafas panjang. Ia kesal- benar-benar kesal. Perjodohan? Yang benar saja- dia bahkan belum lulus dari jurusan desainnya tapi kedua orang tuanya malah memintanya menikah.
"Hanya karena aku tak seperti eonni yang banyak memiliki penghargaan, lalu mereka bisa seenaknya? Cih..menyebalkan sekali." Gadis itu mendengus. Lalu ia menghentikan langkahnya begitu sampai di jembatan sungai han, memutuskan untuk menmati udara malam Seoul yang jatang dia hirup. "Ahh..aku menyukai ini."
***Sehun menghela nafas begitu melihat adik-adiknya belum juga beranjak ke kamar. "Renjun, kau tidak mau mengajak Chenle masuk ke kamar?"
Namja berusia 18 tahun yang dipanggil Renjun itu hanya terdiam sambil memandang Sehun-kakak sepupunya- "Dia masih bermain squishi dengan Jisung. Aku akan membawanya 15 menit lagi." Lalu anak itu kembali fokus pada lukisannya, membuat Sehun tersenyum tipis.
"Ara."
Lalu ia beralih pada dua namja yang sibuk dengan ponselnya. Oh Jeno dan Oh Jaemin-adik dan adik sepupu Sehun.
"Jeno~ya-"
"Arasseo. Kajja Jaeminie." Dua orang itu segera beranjak dari sofa ruang tengah menuju tangga, diikuti Mark yang setahun lebih tua di atas mereka berdua.
"Good night hyeong." Mark mengecup pipi Sehun, diikuti Jeno dan Jaemin yang berbalik karena belum melakukan ritual sebelum tidur-mengecup pipi Sehun.
Sehun mengangguk, setelahnya mengusak kepala ketiga adiknya lalu kembali mengarahkan tatapannya pada tiga orang lain yang masih sibuk.
"Renjun, tidurlah, hyeong akan menemani mereka." Sehun duduk di samping Renjun, namja tampan itu mengangguk lalu mengecup pipi Sehun, kemudian mencubit pipi Chenle dan Jisung.
"Good night."
Sehun lagi-lagi tersenyum. "Tak ingin tidur para pangeran?"
Jisung menggeleng, sedangkan Chenle hanya menggeleng. Tapi Sehun tak hilang akal, ia kemudian menggerakkan jari-jarinya ke pinggang Jisung juga Chenle.
"Hyeong akan menerkam kalian kalau kalian belum benar-benar tidur."
"AKKHHH!!! HYEONG!!!!" Jisung dan Chenle memekik bersamaan, membuat Sehun terbahak.
"Tidur?"
"Shireo!" Jisung berusaha melepaskan tangan Sehun dan Chenle berusaha menggigit lengan kakaknya itu.
"YA!" Pekik Sehun ketika Chenle berhasil menggigitnya. "Eish...neo jinca."
Akhirnya ketiga orang itu terlelap di ruang tengah, membuat pria paruh baya juga wanita cantik di sampingnya tersenyum.
"Aku bangga dengan Sehun, ia bisa menjadi kakak yang baik untuk mereka." Wanita itu menyandarkan kepalanya pada pria di sampingnya.
"Kau benar. Harusnya mereka tak ditinggalkan seperti ini, aku lelah menasehati mereka."
"Gwaenchana...kita bisa merawat mereka, lagipula Sehun dan Jeno jadi tidak kesepian."
Oh Seo Jeon- ayah Sehun hanya tersenyum pada istrinya-Kim Jiwon. "Geurrae, aku akan membawa Jisung ke atas. Tolong bangunkan Sehun dan suruh dia membawa Chenle."
"Arasseo."~~~tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Around the Dwarfs
FanfictionSuzy tidak tahu kalau keputusannya untuk meninggalkan kehidupannya yang seperti putri akan begitu menyiksa. Belum lagi ia harus berinteraksi dengan para kurcaci berwajah malaikat tapi berkelakuan seperti iblis kecil. "Ahhh!!! Aku bisa gila!" -Suzy...