Selama perjalanan, Jisung dan Chenle tak henti mengoceh, sedangkan Jeno hanya menatap sendu ke arah Suzy. "Nuna..."
Yeoja itu menoleh ke kursi belakang. "Waeyo Jeno~ya?"
Namja itu terdiam, malah tak menjawab pertanyaan Suzy. Chenle dan Jisung justru saling sikut, "Em...aniyo nuna, Jeno hyeong memang serjng seperti ini. Iyakan hyeong?" Chenle menatap Jeno dengan senyum sipitnya, membuat Jeno mendengus.
"Tsk...dasar."
Suzy hanya terkekeh, membuat Sehun yang duduk di kursi kemudi diam-diam tersenyum.
"Hya...hajima, kita kan sudah membicarakannya. Ish...kau bisa merusak rencana hyeong..." kesal Chenle. Tak lupa remaja itu bahkan memukul lengan Jeno, membuat si kakak sepupu melotot.
"Tak usah melotot, mata hyeong tetap sipit." Cibir Chenle. "Maja Jisung~ah?"
"Geurom..."
"Hya!" Pekik Jeno tak terima.
Suzy kembali terbahak. "Bukankah mereka sangat lucu? Aigoo..."
"Iya. Tapi kupikir lebih lucu anak-anak kita nanti."
Suzy terbatuk seketika, disusul seruan dari kursi belakang. Haechan? Namja itu sudah tidur seperti koala di deretan belakang, sudah terlampau sering tidur di suasana berisik, membuatnya lelap seperti beruang hibernasi.
--Sementara itu, di mobil Mark, Jaemin dan Renjun sibuk memeriksa keperluan untuk mempersatukan dua insan manusia dewasa di rumah mereka. Suzy dan Sehun.
"Ya, kau yakin ini akan berhasil?" Renjun menatap ragu ke arab Jaemin yang masih sibuk menghitung tabung convetti di kotak yang dia bawa.
Jaemin mengangguk.
"Jaem, ireongo...saengchuk party aniya?"
Jaemin memutar kedua bola matanya. "Hey, Oh Renjun, listen..."
Oh, Renjun benci kalau Jaemin sudah bertingkah seperti Mark- ingatkan Jaemin kalau aksen inggrisnya tidak sebagus Mark.
"Hya!!! Listenn!!"
"Okay my pretty boy, i will give my attention to you, see?"
"Good. Kau tahu, kita akan berkemah dan pesta di luar ruangan, jadi kita butuh convetti untuk memperindah suasana. Benar kan hyeong?"
Mark hanya mengangguk. Tak baik menolak ide Jaemin, anak itu bisa mengoceh sepanjang jalan. Mark tak mau satu setengah jam nya di kursi kemudi terasa seperti satu setengah tahun.
"Ya."
Dan Jaemin tersenyum puas. Renjun? Oh...anak itu rasanya ingin menguliti Jaemin saat melihat senyum kemenangannya.
"Hah....baiklah baiklah..."
"Ouhh...good boy." Jaemin mengusap pucuk kepala Renjun, membuat namja itu melotot.
"Ya! Aish...aku lebih tua."
"Tsk...kita hanya berbeda hitungan bulan, bukan tahun."
"Aish...dapdaphae.."
---Yoongi masih sibuk menyiapkan alat BBQ saat dua mobil milik keluarga Oh datang. Taehyung segera keluar rumah diikuti Ha O. Ya. Putra Min Yoongi itu bangun tepat setengah jam sebelum kedatangan Sehun dan Suzy.
"Imoo!!" Anak laki-laki berusia empat tahun itu berlari ke arah imo cantiknya begitu melihat Suzy, membuat Sehun mengeryit.
"Aigoo...kau datang dengan eomma atau appa?"
"Appa. Eomma sedang ada pemotretan dengan Soojung imo."
Suzy mengangguk. "Ha O~ya, kajja, perkenalkan dirimu dengan hyeong dan samchon."
Anak itu langsung turun dari gendongan Suzy dan berlari kecil ke arah para pemuda Oh.
"Anyeonghasseyo, Min Ha O ibnida."
Jaemin yang memang tak bisa menahan pesona balita, segera menyerahkan kotak yang dibawanya pada Haechan yang baru saja bangun dan berdiri di sampingnya.
"Oh! Ya!"
"Aigoo...kau lucu sekali...kajja." secara naluriah, namja itu menggandeng tangan Ha O, lalu membawanya masuk ke dalam, bahkan sebelum Taehyung menyapa mereka.
"Hyeong anyeong."
Taehyung dibuat menganga dengan sapaan Jaemin.
"Wah...wahh...anak itu ternyata 4d juga."
Sehun tersenyum kecil. "Anyeong." Sapanya pada Taehyung.
"Eoh, kajja. Kalian masuklah. Bunny, bawa mereka masuk."
Suzy mendengus saat mendengar perintah Taehyung, membuat Sehun yang awalnya memperlihatkan mode ramah berganti ke mode garang.
Taehyung yang melihat itu hanya terkekeh. Setelah para Oh muda masuk, ia menghampiri Sehun.
"Gwaenchana, aku tak berminat pada gadis itu. Tenang saja, pacarku lebih seksi dibandingkan dia."
Ucapan Taehyung membuat Sehun membulatkan kedua matanya. Lagi, membuat Taehyung terkekeh.
"Kim Taehyung ibnida." Taehyung mengulurkan tangannya ke arah Sehun. "Ayo kita berteman, karena nantinya kau akan lebih sering bertemu denganku saat kalian LDR."
Sehun menghela nafas, "Ya. Terserah kau saja. Oh Sehun. Dan..maaf untuk insiden waktu itu."Jaemin dan Haechan sejak tadi asik bermain bersama Ha O. Sedangkan Suzy ditemani Jeno, Renjun dan Mark sibuk menyiapkan daging untuk pesta nanti malam. Taehyung, Sehun dan Yoongi, ketiganya sibuk mengajarkan pada Jisung dan Chenle tentang cara membangun tenda. Ya. Kedua remaja itu bersikukuh ingin membuat tenda seperti kegiatan persami, katanya biar mirip dengan adegan di film Parasite.
"Samchoon, bukan seperti itu~ " Chenle melayangkan protes saat Taehyung salah meletakkan replika kayu bakar yang bisa menyala.
"Samchon, harusnya diletakkan di sini." Jisung menarik replika itu ke sisi kiri. Taehyung melotot. "Ya! Aishh...itu hanya bergeser satu jengkal saja..."
Yoongi dan Sehun yang melihat itu hanya terbahak.
"Ah, hyeong, aku tidak tahu kalau kau juga dekat dengan Suzy." Sehun memberikan selimut pada Yoongi yang ada di dalam tenda untuk ditata.
"Hem? Ya...aku satu kelas dengan Myungsoo dulu, jadi kami sering bermain bersama. Karena kelinci itu sering mengekori Myungsoo, jadi kami sering bertemu."
Sehun mengangguk paham.
"Kupikir...ada peluang untuk mengabulkan hak asuh Chenle dan Renjun ke ayahmu."
Sehun terdiam, kedua matanya berkaca.
"Aku hanya bilang ada peluang, jangan membuatku merasa bersalah kalau itu menjadi negasinya." Yoongi memutar kedua bola matanya, membuat Sehun tersenyum.
"Gumawo hyeong."Sementara itu, Renjun dan Jeno saling lirik satu sama lain. "Nuna..." Jeno mendekat ke arah Suzy.
"Ya? Wae?"
"Kalau nanti nuna pergi nanti...jangan lupakan kami ya nuna.." kedua mata Jeno sudah berair, membuat Suzy mau tak mau segera memeluknya.
"Astaga....jadi kau sudah tahu?"
Jeno mengangguk. "Kami semua sudah tahu. Renjun yang bilang."
"YA!" Renjun memekik. "Kau yang memaksa...tsk."
Suzy terkekeh. "Aku akan sering mengunjungi kalian nanti, atau kalian boleh berlibur ke sana? Heum?"
Mark mengangguk diiringi Renjun.
Jaemin yang melihat pemandangan itu tersenyum kecil. "Hyeong, kajja." Tangan kecil Ha O meraih jemari Jaemin.
"Eodi?"
Namja kecil itu tersenyum. "Melihat beruang tidur." Ha O terkikik gemas dan menunjuk ke arah Haechan yang tertidur di ayunan.
"Yaishh...Oh Haechann!!"~~TBC~~
![](https://img.wattpad.com/cover/172090523-288-k854700.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Around the Dwarfs
FanfictionSuzy tidak tahu kalau keputusannya untuk meninggalkan kehidupannya yang seperti putri akan begitu menyiksa. Belum lagi ia harus berinteraksi dengan para kurcaci berwajah malaikat tapi berkelakuan seperti iblis kecil. "Ahhh!!! Aku bisa gila!" -Suzy...