kamulah yang terbaik. a

2K 103 5
                                    

"Haaaaah.." menghembuskan nafas,naufal memejamkan matanya. Kepala nya ia tengadahkan ke langit langit kamarnya.

Setelan kemeja putih berpadu dengan jas warna moca yang sudah di design sangat sempurna, membuat tubuh atletis nya semakin gagah bak seorang raja penuh kewibawaan.

Saat ini dia sedang bersiap siap untuk menuju sebuah rumah yang mungkin sedang menunggu kedatangan dirinya serta keluarga nya.

Ya,tepat hari ini, dia akan melangsungkan pernikahan nya,akan menjadi seorang suami untuk seorang istri yang sudah dipilih oleh keluarga nya.

Sebulan yang lalu sang nenek telah menentukan keputusan nya. Dan naufal juga sudah menerimanya dengan lapang dada. Tak tahu dengan calon istrinya.

Lalu bagaimana dengan fiona,pacarnya itu?
Naufal sudah tidak ada hubungan apa apa lagi dengan perempuan itu. Seminggu sebelum neneknya memutuskan keputusan dengan resepsi pernikahan nya.

Fb on..

"Pokoknya omy mau kamu nikah sama nak wafa..omy gak terima penolakan. Titik." ucapan tegas neneknya tak ingin di bantah.

"Tapi nek...ifal sudah punya pacar, mohon maaf bila membuat omy kecewa, tapi itulah faktanya omy.."

"Haaaaah, lalu mana pacar kamu?? Perkenalkan ke omy!!" titah nya ketus.
"Dia sedang di aushi omy,sedang melanjutkan kuliahnya."

"Kenapa meski ke aushi? Apa disini dia sudah kehabisan ilmu? Lalu bersama siapa dia disana? Adakah keluarga nya yang menemani? Jangan lupa, dia seorang perempuan. Kalau di kairo, atau tempat pendidikan pesantren sih wajar saja, nah ini?? Aushi kan mayoritas nya non muslim?" tanya neneknya panjang kali lebar, serta berentetan.

Naufal hanya diam saja, dalam hatinya dia membenarkan ucapan nenek nya. Aushi adalah negara dengan pergaulan bebas.

"Coba omy lihat fotonya!! Apakah lebih cantik dari wafa?sehingga kamu kepincut sama yang disebut pacar kamu itu"neneknya ucapannya lagi.

Naufal tetap diam,tidak merespon ucapan neneknya. Dia yakin neneknya akan langsung jantungan pas melihat fotonya.naufal hanya mempunyai foto mereka berdua yang sedang berangkulan.

Lubna Nurul WafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang