kamulah yang terbaik. b

2K 116 1
                                    

"Kamu jangan salah faham, aku ngelakuin ini karena tante nita nitipin fiona ke aku"dimas kembali berbicara, seolah tahu apa yang dipikirkan naufal.

Naufal menghela nafasnya, lalu menganggukkan kepala nya." baiklah!tapi.. Aku mohon kamu hanya menjadi pendengar nya saja. Sungguh! Sebenarnya aku agak keberatan kamu disini, mengingat apa yang akan aku diskusikan dengan fiona,jadi----"

"Kita berbicara berdua saja ho..hon..jangan dengarkan ucapan nya. Di!!please!! Ini masalah kami berdua, jadi please.. Kamu sana dulu" fiona memotong ucapan Naufal, dan entah mengapa rasanya ragu ketika dia memanggil Naufal dengan nama kesayangan nya 'honey'.

"Tidak!! Aku akan ngikutin kemanapun kamu pergi" jawab dimas tegas.
"Kamu jangan kekanak---"
"Termasuk ke kamar mandi sekalipun?" Naufal memotong ucapan fiona yang sedang protes kepada dimas.

"Ya,jika itu diperlukan" dengan lantang dimas menjawab, fiona melotot dan menoleh kearah dimas. Dia mencubit perut dimas keras membuat dimas menjerit.

"Awwwwh...sakit fio...!!aku nggak bohong, misalnya ketika kamu kepeleset dalam toilet, itu maksudku." ucap dimas sambil berusaha menghindari cubitan pedas fiona.

"Kamu doain aku terpeleset gitu?"

"Buk---"
"Oke... Kalau begitu bisa kita mulai sekarang?" Naufal menengahi kedua sahabat yang menurut nya lebih dari makna sahabat tersebut.

Fiona langsung menjauhkan tangan nya dari perut dimas ketika Naufal menginterupsi aksinya itu 'kenapa pula tangannya ini malah mencubit perut dimas, bukan lengannya' rutuk hatinya fiona.

Lubna Nurul WafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang