:::::
Happy Reading….
“JIM!” teriak Baby.“Aku tidak akan biarkan itu terjadi!” Jimin geram ia menarik tangan Baby kasar dan mendorongnya ke atas ranjang. Jimin mengungkung Baby dengan siku dan lutut sebagai tumpuan, wajahnya merah padam marah tidak perduli Baby merontah. Tangannya dengan kasar merobek pakaian sialan itu. Baby merasa hina, ia tidak percaya kalau Jimin akan melakukanya lagi. Baby mulai menangis mencoba melepaskan diri dari kungkungan Jimin.
“Hiks … hiks … kau jahat, Jim. Kau sudah membuatku kecewa. Ini sudah kedua kalinya kau menelanjangiku. Kemarin kau hampir memperkosaku dan sekarang kau juga akan melakukanya huh? Apa aku terlihat seperti jalang di matamu?! Atau ini memang rencanamu setelah membunuh Kai Oppa, kau akan menghancurkanku ... hiks … hiks ….” Jimin hanya diam, ia berpikir kenapa gadis itu selalu menyangkanya membunuh Kai, dan seolah-olah ia yang merencanakannya. Sekarang Jimin cemburu dan marah Baby menemui pria itu, dan sikap Baby menuduh dan membenci apa yang tidak perna ia lakukan.
“… Hm, baiklah kalau memang itu yang kau inginkan ... hiks … hiks … maka lakukanlah. Lakukanlah semaumu, kau bisa menghancurkanku sekarang. Karena hidupku memang sudah hancur saat melihat Kai Oppa mati di depanku dan kau yang melakukannya.”
Jimin menatap Baby di bawahnya yang penuh dengan putus asa dan benci. Pria itu mencengkram kuat seprei yang ada disisi tubuh Baby. Baby selalu menyalahkannya karena pria itu. Pria yang menghasutnya yang tidak lain adalah Kai.
“Kenapa kau hanya diam saja, huh?! Kenapa? Kenapa? Bukankah ini tujuanmu? Hiks … hiks … kenapa kau hanya diam huh? Hiks … hiks … kenapa hanya diam? Hiks … hikss … hikss ….” Baby memukuli dada Jimin di atasnya. Karena tidak tahan, Jimin menahan tangan Baby yang terus memukulnya.
“Aku tidak akan melakukannya, karena aku mencintaimu! Dan kenapa kau tidak percaya atau mengerti kalau aku tidak pernah melakukan apa yang kau tuduhkan itu. Aku tidak pernah membunuh Kai, kau membenciku dengan alasan yang salah. Semua yang ku lakukan selalu kau kaitkan dengan kematian pria itu.”
Jimin bangkit dan turun dari ranjang, napasnya memburu, berkacak pinggang memunggungi Baby yang masih terisak di atas ranjang lalu , memutar tubuhnya ke arah Baby dengan raut wajah frustasi.
“Arrgh! Kau terus membenciku dan tidak pernah melihat kesungguhanku. Kau tau hatiku sangat sakit karena kau selalu menuduhku, dan semakin sakit lagi saat mendengar bahwa kau membenci dan tidak mencintaiku di depan Yoongi, dan melihat kalian bercumbu! Itu semua sangat menyakitkan, aku marah dan lepas kendali sehingga menyakitimu. Kau istriku dan aku tidak suka pria lain menyentuhmu,” ujarnya serak, dan sarat. Semua perasaannya meluap.
“Aku tau kau tidak mencintaiku, tapi aku mohon jangan membenciku karena hal yang tidak pernah aku lakukan,” lirihnya, sarat. Sebelum pria itu melangkah pergi dengan putus asa. Baby hanya menangis meresapi apa yang dikatakan Jimin padanya.
Baby merasa kecewa, tapi hatinya merasa lebih sakit lagi seperti mendapat hantaman benda tumpul di bagian dada saat mendengar ucapan Jimin setelah meninggalkannya di kamar. Baby bangun dari ranjang dan ingin turun tapi seolah tak mampu berdiri, tubuhnya merosot duduk di lantai samping ranjang dan masih dalam keadaan menangis. Menangis karena perasaan berbeda lagi dan ia tidak tau itu apa.
Jimin melangkah keluar dengan lesuh, tatapannya kosong. Pria itu tidak tau harus bagaimana lagi. Baby tidak mempercayainya dan terus menuduhnya. Dan berpikir kalau istrinya itu tidak akan pernah mencintainya.
.
.
.
.
Seminggu berlalu, keadaan tidak berubah bahkan kerenggangan itu nampak dan disadari oleh orang tua mereka. Nyonya Kim yang bingung apa yang menyebabkan putri dan menantunya itu bertengkar sampai baik Jimin mau pun Baby tidak bertemu. Jimin yang sudah seminggu lalu tidak kembali ke rumahnya, sedangkan Baby lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
RandomChaptered || Romance, marriage life, Fight Action, NC, etc || Park Ji Min || Baby Kim || Kim Jong In || All Member BTS-OC || Rated 18+ || Park Jimin Ji95_JB