***
"Argh! Kenapa Baby lama sekali? Sudah satu jam lebih mereka masuk ... atau jangan-jangan Sehun---" Jimin meremas kuat stir kemudi membayangkan apa yang dilakukan Sehun pada Baby, istrinya. Di dalam sana.
"Awas saja kau Oh Sehun! Akan kubunuh kau jika berani menyentuh istriku!" geramnya. Urat-urat di tangannya menonjol saat Ia mengeratkan cengkramannya di stir kemudi. Rahangnya mengeras akibat gigi yang di katup kuat.
Tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya, Jimin memutuskan untuk menyusul Baby di dalam. Apapaun yang akan terjadi nantinya, dia harus tetap menyelamankan istrinya dari jeratan kebejatan, Oh Sehun.
Jimin keluar dari mobil yang sedari tadi ia gunakan untuk mengikuti Sehun. Menutup wajahnya dengan masker hitam dan kaca mata serta topi untuk menyamar dan menyelinap masuk ke dalam Apartement Sehun.
***
"Ahh ... jangh ... anhh~" Baby berusaha mendorong bahu lebar Sehun yang hendak ingin menciumnya.
Tubuhnya terus bergerak gelisah, ketika otaknya yang masih berusaha berpikir untuk merontah dari sentuhan Sehun, meskipun tubuhnya merespon dengan baik akibat pengaruh dari obat perangsang luknat yang dengan bodohnya berhasil melewati tenggorokannya dengan mudah tanpa curiga.
Baby merutuki kebodohannya beberapa menit lalu sehingga harus mencegah Sehun untuk tidak menjerat dirinya dalam kuasa pria maniak itu. Dalam hati ia terus merapalkan nama Jimin, agar segera datang menolongnya sebelum terlambat.
"Ahh ...."
"Shh ... rilex Babyhh ... dan nikmati permainanku ... kau pasti akan ketagihan dan meminta lagi, heum?" bisik Sehun. Tangannya menarik kedua tangan Baby di atas kepala dan menahannya di sana agar Ia bisa leluasa mencicipi tubuh dan bibir ranum milik Baby.
"Andwae! Ahh ...." Baby menggeleng ke sana kemari kepalanya menghindari wajah Sehun yang mendekat padanya.
"Jimhh ...."
Drrrtt ... drrrttt ....
Sehun memejamkan mata kesal. Sedikit lagi dengan jarak yang sangat dekat ia bisa merasakan bibir Baby, tapi deringan serta getaran ponselnya di atas nakas mengganggunya. Sehun membiarkan ponsel itu terus berdering di sana, dan melanjutkan aksinya mencumbui Baby yang masih dalam pengaruh obat perangsang.
Drrrtt ... drttt ....
Ponsel itu terus berdering tidak sabaran dan sangat mengganggu.
"Damn shit!" umpatnya.
Sungguh sangat mengganggu apalagi, ia hanya mencium pipi Baby karena gadis itu menghindar menoleh ke samping. Sehun bangkit dari kungkungannya di tubuh Baby. Turun dari ranjang untuk meraih ponselnya. Niatnya ingin menghancurkan benda persegi itu karena mengganggu tapi ia urungkan saat setelah pupil matanya dengan jelas melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Dengan segera pria albino itu meraih ponsel dan menjawab panggilan dari orang yang tidak bisa ia buat menunggu.
"Kau harus pergi dari sana. Ada seseorang yang sedang mengincarmu dan mengetahui rencana kita." Seseorang di seberang sana dengan suara berat dan tegas langsung menyampaikan inti dari alasan ia menelpon Sehun. Sehun sendiri paham yang ia maksud.
"Aku tau sekarang kau bersama seorang wanita di ranjangmu. Tinggalkan wanita itu karena aku sudah menyiapkan dua gadis perawan untukmu," ucapnya lagi. Sehun menoleh ke arah Baby, di atas ranjang.
Semua sangat menggiurkan bagi Sehun, dua gadis perawan dan Baby. Seperti ucapan seseorang di telpon tadi kalau dia sedang di incar oleh seseorang, pria albino itu tidak mungkin membuat dirinya tertangkap hanya untuk menikmati tubuh Baby yang sejak tadi sudah menjadi obsesinya. Terlalu beresiko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Ngẫu nhiênChaptered || Romance, marriage life, Fight Action, NC, etc || Park Ji Min || Baby Kim || Kim Jong In || All Member BTS-OC || Rated 18+ || Park Jimin Ji95_JB