21 -Dia

3K 124 47
                                    

"Ke mana dia?"

Jimin mengejar orang bertopeng yang mencurigakan tersebut. Namun, dirinya kehilangan jejak, saat orang itu keluar dari lift di lantai lima. Pun--Jimin kembali menyusuri lorong, menelisik setiap kamar yang mungkin dimasuki orang dikerjarnya.

"Silakan masuk, Tuan Yu sudah menunggu Anda."

Langkah Jimin terhenti, dan langsung bersembunyi di balik dinding saat hendak berbelok ke lorong bagian kanan.

Tidak jauh darinya, ada dua orang pria bertopeng berdiri di depan pintu salah satu kamar hotel. Pria yang diincarnya itu masuk ke dalam setelah dipersilakan oleh penjaga. Sedetik kemudian pintu kamar kembali tertutup dari dalam.

Jimin mengernyit curiga. Kakinya melangkah pelan mendekati kamar tersebut.

Kamar itu dikunci dan Jimin tidak bisa mendengar pembicaraan dari luar. Jimin melihat di sekitar tempat di mana ia berdiri sekarang. Mencari cara untuk bisa menyadap suara dari dalam.

Jimin menengok ke arah kanan. Seorang pelayan hotel sedang mendorong meja pelayanan yang berisi desserts dan dua botol wine. Sepertinya pelayan itu menuju kamar di depannya.

Jimin melangkah mundur, berdehem sembari berpura-pura merapikan jasnya, lalu melangkah ke arah berlawanan dengan pelayan tersebut.

Memasukan tangannya di saku celana lalu dikeluarkan lagi. Jimin menjentik sesuatu yang diapit dari jari tengah dan ibu jarinya.

Benda pipih transparan yang mirip dengan chip itu melayang ke arah botol wine kemudian menempel. Wujudnya yang transparan dan langsung menyesuaikan benda yang ditempel membuat benda kecil ajaib itu tak terlihat, sehingga tidak ada yang mencurigainya.

Jimin menyeringai, kembali merapikan jasnya dan melangkah santai--mencari tempat bersembunyi untuk mendengar percakapan targetnya.

***

Dilain tempat, Baby mencari Jimin di semua tempat yang ada di hotel. Dari aula tempat diselenggaranya pesta, lalu menyusuri lorong-lorong kamar hotel.

Pencarian Baby terhenti ketika tiga orang pengawal menjegal. Sepertinya mereka mencurigai Baby.

Baby berdecak melihat tiga pria berjas serba hitam serta lengkap dengan topeng di pesta tadi.

"Tangkap dia!"

Senyuman miring tercetak jelas di wajah Baby, ketiga pria tersebut mendekat padanya. Mulai menyerang dan berujung perkelahian sengit antara Baby dengan ketiganya.

Kaki jenjang Baby mengayun ke atas dengan bagian tumit heels yang runcing menghantam dagu si pengawal yang berniat melayangkan tinjunya.

Darah segar dari mulut si pengawal yang ditendangnya tadi muncrat membuat Baby menggidik jijik dan langsung menjauh.

Di belakang satu pengawal berniat menangkap, tetapi gagal. Baby menoleh lalu menarik kasar tangan yang ingin membekapnya.

Tubuh berjas serba hitam itu melayang ke atas melewati tubuh Baby. Terakhir terdengar suara jatuh dan ringisan kesakitan. Berhasil membanting si pengawal yang kini sedang mengeluh kesakitan dan sulit untuk bangun.

Serangan lain datang. Baby meniup poninya, kembali melawan satu pengawal yang kali ini tubuhnya lebih besar dan tinggi dari dua pengawal tadi. Perawakan yang terlihat sangar seolah ingin meremukkan dan mencabik-cabik kecil tubuh Baby.

Lawannya kali ini lebih kuat dari dua pengawal tadi dan cukup sulit untuk melumpuhkannya.

Untung saja Baby bisa menghindar serangan-serangan itu dengan gesit. Meskipun gaun malam panjang yang melekat di tubuhnya sedikit menghambat gerakannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang