Chapter 1

5.7K 202 13
                                    


Happy Reading..

"Yakk! sialan kau gadis tengik!" Pekik pemimpin penjahat. Saat melihat semua anak buahnya kalah.

Gadis yang disebut hanya menyeringai licik. Kakinya yang memakai sepatu boots itu lebih menekan kepala yang di injak, dengan sekali gerakan putar kakinya, seseorang itu langsung tak bernyawah.

"Oopsh maaf," ucapnya tersenyum miring. Kemudian mengangkat tangan kanannya yang memegang pistol mengarah ke arah bidikan.

DORRR..DORRR

"YAKKK! AKAN KU HABISI KAU!" Ancam sang penjahat setelah dua anak buah yang di samping kiri kanannya ditembak mati oleh seorang gadis.

"Benarkah kau akan menghabisiku? cihh ... coba saja. Dan aku rasa peluru ini yang akan lebih cepat bersarang di otakmu atau di jantungmu sebelum kau datang membunuhku," ucapnya remeh dengan menyungging senyuman. Sedangkan tangan sibuk memainkan pistolnya.

"DASAR KAU JALANG!!." geramnya dan siap mendekati gadis itu untuk membunuh.

Belum sempat pria itu bergerak. Gerakan pelatuk sudah lebih dulu dan.

Dorrrr...

Matanya melotot, mematung, kepalanya menunduk melihat ada yang mengalir, "K-kau!" mengangkat wajahnya menatap gadis yang baru saja menembak tepat di jantungnya.

Bugkkk...

"Fiuhhh ... kau terlambat 1 detik dari peluruku," meniup ujung pistol yang berasap karena tembakan. Ia kembali memasukan pistol di pinggangnya kemudian melangkah santai saat tugasnya selesai.
.
.
¤¤¤
"Semuanya sudah beres. Mana bayaranku?" Tanyanya lewat telfon.

"..."

"Baiklah. aku akan menunggu di sana. Dan kalau kau tidak memberikan sesuai perjanjian, jangan salahkan aku jika sesuatu akan terjadi pada keluargamu," ucapnya santai sedikit mengancam.

"..."

tut..tut..

¤¤¤

Setelah menutup sambungan telfon dengan orang di seberang sana. Ia memakai helm, menghidupkan motor dan bergegas pergi ke tempat perjanjian.

Motor besar yang dikendarai gadis berambut hitam itu kini di parkir di depan club malam terbesar di Korea. Wajah cantiknya nampak saat helmnya dilepas kemudian turun dari atas motornya. Melangkah masuk dengan santai, tangan lihainya dengan gerakan cepat berhasil menenggerkan kacamata di hidung mancungnya. Penjaga yang berdiri di depan pintu pun membungkuk memberi hormat atas kedatangannya. Senyum tipis di bibir merahnya yang nampak membunuh membalas keramahan mereka. Melangkah santai dengan sepatu boots hitam sampai betis, rok mengembang sebatas paha atas, jaket kulit menutupi tubuhnya. Menelusuri kerumbunan orang-orang yang menari, menggerakan tubuh berliuk-liuk mengikuti aliran musik dari sang DJ. Semuanya ikut tenggelam dalam dunia malam.

"Baby Kim!" langkahnya terhenti saat namanya dipanggil oleh seseorang. Dan menoleh. Baby Kim adalah putri satu-satunya dari ketua Mafia terkenal di Korea, Kim Namjoon. Baby bukan hanya sekedar anak perempuan tapi dia juga sebagai alat pembunuh berdarah dingin oleh ayahnya sang ketua Mafia.

"Ini bayar untuk pekerjaanmu," seseorang dengan berpenampilah formal yang bisa di lihat dari stelan Jas rapih itu memberikan emplop coklat tebal pada Baby. Saat mereka sudah duduk di sofa.

"Uww ... senang bisa bekerja sama denganmu. Cukup banyak juga dan sesuai perjanjian," ujarnya tanpa melihat pria di depannya. Baby hanya sibuk melihat lembaran-lembaran di dalam emplop.

"Dan aku juga punya pekerjaan baru untukmu," ujarnya. Baby meliriknya singkat kemudian bersikap acuh.

"Besok aku ingin kau mengambil berlian yang sudah dicuri tuan Bang. Berlian itu ada di kastilnya ...," tutur pria itu. Baby hanya manggut-manggut.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang