Tawuran

1K 47 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, siswa-siswi Dantanegara berhamburan keluar dari kelasnya menuju gerbang sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.

Di kelas, Angel masih setia dengan buku dan pulpen, serta rumus-rumus fisika yang membuat pecah kepala, ia baru saja move on dengan rumus matematika yang membuatnya frustasi dan sekarang ia harus mengerjakan soal fisika, mungkin kalau kelihatan kepala Angel sudah ber-asap.

"Ngel, ayo pulang, di kumpulin nya besok." ucap Gabby yang sudah siap untuk keluar kelas.

"Tunggu di luar, satu nomor lagi ini. Nanggung," jawab Angel masih fokus dengan mencari jawaban. Mendengar jawaban Angel, Gabby pun langsung keluar kelas.

Sampai di luar kelas Gabby di kagetkan dengan sosok laki-laki yang beberapa hari ini sering bersama sahabatnya itu.

"Bryan, ngapain?" tanya Gabby heran.

"Angel pulang sama gue, lo bisa pulang sendiri?" tanya Bryan kepada Gabby.

Gabby mengangguk terima.

"Anterin sampe rumah, jangan sampe lecet." pesan Gabby.

Bryan mengangkat kepalannya mengiyakan.

Ketika Bryan berjalan masuk ke kelas, Gabby menahannya dengan cepat dan menatap nya gugup.

"Emm.. Yan, boleh ngobrol bentar?" tanya Gabby, takut sih ngobrol sama cowok dingin kaya Bryan yang ngomong dikit tapi nusuk ke hati.

"Apa?"

"Duduk dulu, Angel juga masih lama. Dia lagi ngerjain soal fisika," ucap Gabby sambil menuntun Bryan untuk duduk di bangku panjang depan kelas.

"Langsung to the point aja nih gue, lo suka sama Angel?" tanya gabby cepat.

Bryan yang bingung pun hanya bisa mengerutkan dahinya. Gabby berdehem untuk menetralkan suasana, memang tidak ada yang berani mengajak ngobrol raja Danta kecuali siswi-siswi yang haus kasih sayang, alias gatel.

"Gini. Gue cuma mau kasih tau lo aja, kalo Angel itu orangnya suka emm.. Gimana ya ngomongnya," ucap Gabby bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bryan beranjak dari duduknya.

"To the point lo kebanyakan basa-basi!" ucap Bryan, belum selangkah Bryan di tarik paksa oleh Gabby alhasil ia jatuh terduduk kembali.

"Goblok ya lo, sakit anjing!" pekik Bryan dengan mata menatap tajam Gabby.

"Elahh sorry, abisnya gue belom selesai ngomong main mau pergi aja," ucap Gabby kesal.

Bryan pun hanya pasrah, ia juga penasaran apa yang mau di katakan temannya Angel itu tentang Angel. Dan akhirnya Gabby memulai cerita nya.

"Gini ya Bryan, apa maksud lo deketin Angela? Kalo cuma mau buat main-main mending gak usah," ucapnya, dan lagi-lagi Bryan cuma bisa diam tanpa ekspresi.

"Angel itu suka sama lo, dia seneng kalo lagi sama lo, tapi dia juga takut sama lo," lanjutnya. Gabby merubah posisi duduknya lurus ke depan.

"Angel baru aja di selingkuhin, Angel juga pernah di kecewain, cowok yang bisa di bilang kriteria baik aja berani selingkuh, apalagi lo yang bar-bar?"

"Maksudnya?" tanya Bryan bingung.

"Angel sahabat gue dari kecil, dia itu cengeng, kekanakan, tapi dia kuat," ucap Gabby dengan senyuman bangga di wajahnya. "Seumur-umur Angel cuma bisa mengalah, makannya pas di selingkuhin dia bingung harus gimana, intinya, kalo lo mau main-main jangan sama Angel, mending cari cewek lain aja. Dia juga pengen ngerasain bahagia, gue ngomong kaya gini ke setiap cowok yang ngedeketin Angel, bukan karna buat mereka kasian, tapi gue buat mereka mikir, kalo yang mereka lakuin itu salah. Gue berusaha buat jadi tameng dia, Angel soalnya gobloknya bukan main." jelas gabby sambil nyengir, memperlihatkan giginya yang rapi.

THE KILLER BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang