"BRYAN AWASSSS"
Teriak Dika tapi, sayang nya sabetan katana itu berhasil merobek kan perut bagian kanan Bryan. "ARGHH" Bryan terjatuh bersimpuh sambil memegangi perut nya yang sudah basah darah, sampai tergeletak lemas.
"AJINGGG, GUE GAK AKAN MAAFIN KALIAN SEMUA" teriak Dika sambil mencoba membangun kan Bryan yang sudah kehilangan kesadaran nya.
"Ambulan, telfon ambulan CEPET!!"
Polisi dengan cepat datang dan melerai penyerangan di sekolah SMA Dantanegara, banyak korban berjatuhan termasuk Bryan yang sudah di larikan ke Rumah Sakit. Pelaku utama kasus penyerangan dan pembacokkan Bryan juga sudah di aman kan. Danta sudah aman sekarang.
Warga Danta mulai berhamburan ke luar aula menuju kelas masing-masing dan bersiap untuk pulang.
"Jaga di daerah rawan, jangan sampe murid Danta ada yang di kroyok di luar sekolah" perintah Dika tegas, sebagian anggota Maxle menuntaskan kekacauan ini semua, ada yang ikut ke kantor polisi untuk di jadikan saksi, ada juga yang mengawali warga Sekolah agar selamat sampai rumah masing-masing.
Dika melihat Angel dan Gabby yang akan menghampiri nya, tapi, dengan cepat Dika berlari ke arah mereka.
"Bryan kena bacok" ucap Dika spontan.
"HAH?" Angel dan Gabby tampak syok atas pernyataan Dika.
Jantung Angel berdegub kencang, tubuh nya panas dingin dan air mata siap terjatuh kembali dari kelopak mata cantik nya, ia tidak mau Bryan kenapa-napa karna nya.
"Ini semua karna gue, gue keras kepala, gue bodoh" ucap Angek di sela tangis nya.
"Bukan salah siapa-siapa, sekarang ikut gue" ucap Dika berjalan menuju parkiran, mengambil mobil nya dan segera pergi ke Rumah Sakit.
Di Rumah Sakit Amel dan Anggara jalan tergesa-gesa menuju ruang inap Bryan, Amel terus mengeluarkan air matanya, bagaimana tidak anak sulung nya itu selalu saja bikin jantung orang tua nya hampir copot. Sampai di depan pintu Amel dan Anggara langsung masuk tampa permisi.
"ABANGGG" Joel, Gun, dan Bima kaget akan kedatangan mereka tiba-tiba.
"Om, tante, Bryan nya udah nggak apa-apa kok, dia lagi tidur" ucap Joel sambil mencium tangan Anggara dan Amel di susul Gun dan Bima bergantian.
"Kenapa bisa kaya gini" tanya Amel marah.
"Sayang, sabar dong" Anggara mencoba menenagkan istri nya.
"Gimana mau sabar yah, abang yah" omel Amel sambil menunjuk Bryan yang masih menutup mata nya.
"Tan, Bryan nggak kenapa-napa kok, Cuma butuh istirahat" ucap Joel sopan.
BRAKKK.
"ABANGGG" teriak Aldo ketika berhasil membuka pintu, orang yang berada di dalam pun seketila menoleh. "berisik kamu dek" omel Anggara kepada anak bungsu nya.
"Abang, abang nggak papa kan yah?" tanya nya khawatir, "Aduhh, Aldo hampir jantungan tau nggak" ucap nya sambil memegangi dadanya.
Anggara tidak menjawab pertanyaan anak nya itu, ia hanya mengangkat bahu nya, yang Aldo tahu kalau ayah nya sudah berlaga senga berarti keadaan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KILLER BOYFRIEND [END]
Teen Fiction📌 KEJAR TAYANG !! Isn't it sad when you get hurt so much, you can finally say "I'm used to it"