"Angel, bangun"
Bryan menepuk pelan bahu Angel yang masih terbalut selimut tebal, semalam setelah pulang dari cafe punus, Angel tertidur di perjalanan pulang, membuat Bryan panik bukan main, bisa-bisa nya Angel tertidur di atas motor.
"Hei, bangun, udah siang"
Angel menggeliat, dan menutup seluruh tubuh nya dengan selimut tanpa peduli Bryan yang sudah beberapa kali memanggil nama nya dengan keras.
"Angela!"
"Emmm.." gumam nya kesal.
Bryan manarik selimut dengan sekali tarikan, membuat selimut itu jatuh ke lantai, Bryan menarik Angel pelan agar terduduk.
"Emm, Bryan mah" omel Angel yang masih memejamkan mata nya.
"Bangun, mandi, gue tunggu di bawah"
Bryan mengecup kening Angel singkat sebelum beranjak dan keluar dari kamar, pintu kembali tertutup sempurna, seketika Angel membanting diri nya untuk melanjutkan tidur.
Setelah rapi dengan penampilan nya, Angel segera turun, di ruang keluarga sudah berkumpul keluarga bahagia yang membuat Angel betah berlama-lama meninggalkan rumah nya.
"Sarapan Ngel, kamu bangun nya siang sih, jadi enggak ikut sarapan" kata Amel yang melihat Angel baru saja turun.
"Nanti aja mah" Angel duduk di samping Bryan.
Bryan menoleh sekilas, dan memberikan segelas teh yang sudah setengah ke Angel, Angel menerima nya dengan senang hati, dan meneguk nya cepat.
"Kamu mau pulang Ngel? Enggak nginep lagi aja?"
"Enggak mah, kan besok aku kuliah"
Amel mengangguk mengerti.
"Maxle gimana Yan?"
"Ya sama aja, gimana emang?" Bryan balik tanya.
"Pengganti kamu Rendi anak nya Nugroho?"
Bryan mengangguk membenarkan.
"Bocah bobrok gitu di kasih jabatan ketua Yan, Kamu enggak salah milih kan? Ancur Maxle kalo kayak gitu"
Bryan terkekeh.
"Ayah enggak tau aja Rendi gimana" ucap Bryan santai.
"Masih sama Senopati?"
"Selalu, Fakta baru, ketua Senopati itu Ferdi, abang Angel"
Sontak Angel menoleh ke arah Bryan.
"Sejak kapan abang ikut komplotan kayak gitu?"
"Ayah tau kok, Senopati keren, Intel ayah aja waktu kasus dulu, enggak bisa sama sekali bobol data-data Senopati, tapi setelah tau, itu cuma uji data, ayah salut sih sama Ferdi. Dan yang paling bikin ayah diem waktu dia dengan santai nya datengin ayah di kantor, dan ngasih chif data penting perusahaan ANGGARA CORP, lengkap Yan, astagaa" jelas Anggara dengan nada yang masih tak percaya.
"Kalo orang jahat, pasti dia bakal salah gunain itu data, ayah sampe datengin abraham, karna ayah enggak percaya kalo itu Ferdi sendiri yang bobol"
"Terus?"
"Ya, ternyata emang suruhan Abraham, hampir seminggu kantor off, karna emang semua jaringan enggak bisa di akses. Error"
Aldo bertepuk tangan kencang, membuat semua mengalihkan pandangan nya, Aldo memandang takjub ke arah Anggara.
"Hebat" kata nya sambil terus bertepuk tangan.
Angel dan Amel saling menatap.
"Mamah ngerti enggak apa yang lagi di omongin?" tanya Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KILLER BOYFRIEND [END]
Teen Fiction📌 KEJAR TAYANG !! Isn't it sad when you get hurt so much, you can finally say "I'm used to it"