Angel sedang bersiap menuju rumah sakit, barusan Gabby menelpon nya bahwa Gladis pingsan di larikan ke rumah sakit, Angel meyambar tas nya yang tergeletak di atas kasur nya, dan turun ke bawah cepat untuk menemui abang nya.
"Bang anterin aku ke rumah sakit sekarang!" pinta Angel tergesa.
"Siapa yang sakit?" tanya Ferdi sambil menatap adik nya lekat.
"Gladis masuk rumah sakit bang" kata Angel panik.
Ferdi yang mendengar penuturan angel pun langsung menyambar kunci mobil dan bergegas menuju rumah sakit. Angel sangat gelisah di perjalanan, ia sangat khawatir dengan kondisi Gladis saat ini.
Sampai parkiran rumah sakit, Angel bersiap untuk turun dari mobil. "Bang enggak ikut turun?" tanya Angel heran.
"Enggak usah kamu aja, abang tunggu di sini" jawab nya.
"Yaudah, aku enggak akan lama"
Angel turun dan bergegas masuk ke dalam rumah sakit. Angel melihat Gabby sedang duduk di depan, Angel mempercepat langkah nya, Gabby sontak berdiri ketika Angel datang menghampiri nya.
"Gimana keadaan Lala By" tanya Angel penasaran.
"Udah baikan, cari makan aja yuk" ajak Gabby.
"Gue baru sampe astaga, gue mau ke dalem dulu" kata Angel sambil berjalan melewati Gabby begitu saja.
Angel membuka puntu kamar inap Gladis, ia langsung mematung dan salah tingkah ketika melihat pemandangan di depan nya, Angel melihat Bryan sedang menyuapi Gladis buah, Gladis tersenyum manis ketika melihat Angel datang, sedangkan Bryan, ia hanya menoleh dan kembali fokus dengan buah yang ia pegang.
"Angel sini, ngapain masih di depan pintu" kata Gladis sambil mengunyah buah yang di suapi Bryan.
Angel tersenyum kaku, ia melahkah pelan masuk ke dalam kamar. Aneh yang Angel rasakan sekarang, bisa-bisa nya Bryan tidak peduli dengan kedatangan nya. Angel berdiri tepat di samping Gladis.
"Lo bikin gue panik La" kata Angel sambil menggenggam tangan Gladis.
"Lo emang panikan Ngel, gue enggak kenapa-napa" ucap nya Gladis, membalas genggaman tangan Angel. "Bryan tolong iket rambut aku dong, sampe kemakan gini rambut nya" ucap Gladis pada Bryan.
Gladis merubah posisi kepala nya agar membelakangi Bryan, Gladis tersenyum kepada Angel, genggaman nya belum terlepas, Angel tahu, Gladis sangat bahagia dengan prilaku Bryan saat ini kepadanya, Angel membalas senyuman Gladis. ia berusaha kuat.
Angel mengalihkan pandangan nya ke Bryan yang sedang mengikatkan rambut Gladis dengan telaten nya, tapi, yang membuat Angel merasa kesal, Bryan mengikat rambut Gladis dengan ikat rambut nya, ikat rambut berwarna hitam yang selalu ada di pergelangan tangan Bryan.
Angel menatap tajam Bryan, tapi, Bryan tidak perduli sama sekali.
"Rambut lo kepanjangan Dis" kata Bryan sambil mengelus rambut Gladis.
Angel sontak berdehem kencang, membuat Bryan dan Gladis menoleh cepat ke arah nya.
"Bryan, boleh ngomong sebentar?" tanya Angel sambil menatap nya.
"Disini aja" ucap nya.
"Diluar, tolong, sebentar aja" pinta Angel.
Angel lalu berjalan ke luar, meninggalkan Gladis yang menatap Bryan bingung.
"Bentar" kata Bryan kepada Gladis, Bryan segera bangkit dari duduk nya dan menyusul Angel yang sudah di luar.
Sampai di luar, Bryan menutup pintu rapat agar suara tidak terdengar sampai ke dalam, ia malas mendapat pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting ia jawab dari Gladis. Bryan menatap Angel yang berdiri di depan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KILLER BOYFRIEND [END]
Teen Fiction📌 KEJAR TAYANG !! Isn't it sad when you get hurt so much, you can finally say "I'm used to it"