Awal yang buruk

576 30 0
                                    

Sekarang awal semester baru, di mana kelas sebelas kemarin sekarang resmi naik satu tingkatan, awal baru untuk adik-adik yang menyudahi masa-masa SMP nya, dan awal baru untuk kakak kelas dua belas untuk lebih bersemangat lagi dalam hal kegiatan sekolah.

Menjadi murid kelas duabelas pastinya sangat berat, sudah tidak ada waktu untuk bermain-main seperti sebelumnya, akan banyak menyita waktu bermain untuk belajar, jam sekolah akan di tambahkan dan ada beberapa macam ulangan dan akhrinya Ulangan Nasional, dimana siswa-siswi kelas duabelas di uji kemampuannya untuk menentukan lulus tidaknya.

Pukul menunjukan sudah jam tujuh pagi, Bryan sedari tadi tidak henti-hentinya menghubingi pacarnya, ia hari ini tidak membawa kendaraan ke sekalah, motornya hancur semalam karna terjatuh di sirkuit waktu balapan melawan sekolah tetangga, beruntung si pengendara hanya bungsrut banyak, tidak sampai masuk rumah sakit.

"Ck, kebiasaan banget si" grutu Bryan sambil sesekali mencoba menelfon Angel.

"Ayo Yan kelapangan, gua mager banget kalo kena hukum" ucap Dika sambil menarik Bryan menuju lapangan.

Semua warga Danta kini sudah rapih berbaris di lapangan, bukan hanya Bryan, Gabby pun dari tadi gelisah. Angel memang sungguh keterlaluan kebonya sampe lupa, hari ini hari pertama masuk, kalau sampai terkena hukum itu sangat tidak lucu.

Upacara bendera sedang berlangsung, Angel baru saja sampai di depan gerbang yang sudah tertutup rapat, babeh yang sudah menyadari kedatangan Angel pun hanya membuang nafasnya kasar. "Masya allah neng, kebiasaan banget. Kirain babeh hari pertama sekolah nggak telat, tapi, eneng telat 10 menit" ucap babeh sambil melihat jam yang terlingkar di tangannya.

"Beh, maafin saya. Buka gerbangnya ya, mau ikut nih upacara beh" mohon Angel.

Tiba tiba bu Diana datang membawa penggaris kayu di tangannya, guru bk itu sangat hafal kelakuan Angel dari awal masuk sekolah dulu, yaitu selalu terlambat masuk sekolah.

"Pak, buka gerbangnya" suruh bu Diana. Babeh pun membuka gerbangnya dan menyilahkan angel masuk. "Kamu ikut saya" ucap bu Diana langsung berjalan mendahului Angel, Angel hanya pasrah membuntuti kemana ia akan di bawa oleh guru killer itu, yang killernya sebelas, duabelas seperti kekasihnya itu.

"Berdiri disini, setelah selesai upacara jangan ada yang bubar!!" perintah bu Diana.

"Ya buuu" jawab semua murid yang telat.

Barisan khusus murid yang telat berada di depan, jadi semua peserta upacara bisa melihat jelas siapa saja yang telat, termasuk Bryan dan Gabby, yang sedang menatap Angel intens.

Upacara berjalan dengan khidmat, semua warga Danta sudah memasuki kelasnya masing masing, tersisa barisan yang telat, siap untuk dapat ceramahan yang berbobot oleh bu Diana kadang sampai sulit di mengerti.

"Kalian, baru juga masuk udah telat, alasan klasik kalian saya tidak percaya lagi!!" omelnya.

"Karna hari ini pertama masuk, saya kasih kalian toleransi, lari putari lapangan 10 kali. Cepat!!" lanjutnya sambil menunjuk lapangan yang kosong dengan penggaris kayu nya. "Huhh kalian ini bikin pusing aja pagi-pagi gini" grutunya.

Semua sudah menyelesaikan larinya, Angel terengah-engah sambil membungkukan badannya. "Ikut ibu ke kantor" Angel meluruskan badannya dan mengekori bu Diana menuju ruang bk.

Sampai ruang bk, Angel merasakam keanehan, kenapa hanya ia yang di panggil sedangkan yang lain di suruh masuk ke kelasnya masing-masing.

"Bu ada apa ya? Ko cuma saya yang di suruh ke sini?" ucap Angel was-was.

THE KILLER BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang