Sekarang hari spesial buat Angel dan Bryan, bahwasan nya hari ini adalah hari jadi mereka yang pertama, tapi dari jam istirahat Bryan memutuskan membolos sekolah dan pergi ke Maxle camp, belom ada yang mengucapkan selamat satu sama lain.
"Hari ini Anniversary lo sama Angel kan?" tanya Dika sambil menaruh sekotak rokok di meja beserta koreknya. Bryan mengguk sambil mengeluarkan sebatang rokok dari kotaknya, dan mulai menyundut nya. "Lah trus? Gak ada sesuatu yang lu siapin gitu?" tanyanya lagi. Bryan menggeleng,
"Siapin apaan? Gue seharian ini chat dia pas bilang gue mau bolos doang" ucap Bryan sambil menghembuskan asap rokok ke udara.
"Astaga Bryan, peka dikit ke lo jadi laki" ucap Dika frustasi, "Ini hari spesial pake telor, ya kali ngucapin geh kaga" lanjutnya Dika.
"Ngucapin selamat? Gimana?" tanyanya.
"Ya happy anniversary sayang, trus kasih bunga. Atoga ajak ke tempat yang Angel suka. Apa ke gitu semacamnya, peka dikit orang mah busett" ucap Dika kesal. Bryan berfikir sejenak, dan memanggut manggutakan kepalanya.
"Udah kepikiran? Gue bantuin tenang" ucap Dika sambil menepuk bahu Bryan. "Angel suka yang ke gimana?" tanya Dika, "Dia suka tempat yang tinggi, dengan pemandangan lampu di bawahnya" jawab Bryan sambil mengetik sesuatu di ponselnya. "Ya satu-satunya puncak, lo inget gak cafe yang dulu kita datengin?" Bryan mengguk, "Disitu aja, itu cafe om gue" ucapnya. Bryan mengguk lagi, "Ngangguk mulu lo, jawab apa ke" omel Dika, bukannya menjawab Bryan kini diam sibuk dengan ponsel nya.
"Danta udah balik, gue jemput Angel dulu. Kalo berhasil baru gue bilang makasih sama lo" ucap Bryan sambil meneguk kopi yang Dika buat.
"Buset kopi gue maen tenggak bae bocah" omel Dika. "Ehh, lo ninggalin gue woyyy" teriak Dika ketika bryan sudah berjalan ke depan camp.
Bryan menunggu Angel di depan gerbang, sambil memainkan ponsel nya tanpa melepas helm full facenya. "Hai ka" sapaan itu, yang beberapa hari ini sangat mengganggunya. Bryan menoleh sebentar dan mengalihkan pandangan ke belakang cewek itu.
"Bryan maaf, aduhh cape gue" ucap Angel dengan nafas tersenggal senggal.
"Lama banget elah" kesal bryan.
"Salahin Bimo nohh, gue di tahan suruh apus papan tulis" ucap Angel tak kalah kesal, Angel menengok ke sebelahnya. Dia berdecak kesal, lagi-lagi Caca adik kelasnya yang super centil itu.
"Ngapain lo?" tanya Angel.
"Cuma mau nyapa kak Bryan doang kok kak" jawabnya dengan suara sok imutnya. Angel memanggut sambil membentuk huruf O pada bibirnya.
"Ayo balik yan, cuaca super hot belakangan ini" ucap Angel sambil melirik Caca dari atas sampe bawah, penampilan Caca memang saat pertama kali masuk sudah seperti bad girl ala-ala anak jaman, baju sengaja kancing 4, rok di atas lutut dan tentu saja make up. Jujur Angel kalah saing, tapi kalau angel berpenampilan seperti itu, bisa-bisa langsung di putusin detik itu juga sama Bryan. Angel manaiki motor Bryan, Bryan menghidupkan motornya lalu berjalan meninggalkan lingkungan sekolah. Caca yang dari tadi tak hentinya menggerutu.
Sampai di rumah Angel, Bryan memutuskan untuk mampir sebentar. Bryan duduk di ruang tamu, rumahnya sangat sepi karna bi Narti sudah pulang dan Gabby sedang tertidur di kamar Angel. Angel kembali ke ruang tamu dengan membawa segelas air untuk Bryan.
Angel sedari tadi memperhatikan Bryan, menatap nya dalam dalam. Bryan masih sibuk dengan ponselnya, beberapa hari ini Bryan memang sangat sibuk membantu mengecek data perusahaan ayahnya.
"Bryan inget nggak si hari ini hari apa?" tanya angel tiba-tiba karna tak tahan dengan sikap cueknya Bryan. Bryan menengok ke Angel dan beralih ke ponselnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KILLER BOYFRIEND [END]
Teen Fiction📌 KEJAR TAYANG !! Isn't it sad when you get hurt so much, you can finally say "I'm used to it"