"Lo mau kemana si?" tanya Gabby heran, masalahnya sejak setengah jam yang lalu Angel hanya berdiri di depan lemari sambil mengamati isi lemari yang dimana semua itu baju baju Angel, dan sesekali ngedumel kalau angel tidak punta baju.
"Mau ngedate By, dan gue bingung pake baju apa" ucapnya frustasi.
"Emang mau ngedate dimana?" Angel mengangkat bahunya,
"Lahh, bodo amat Ngel, gue mau ke bawah dulu laper" ucap Gabby langsung meninggalkan kamar.
Cari-mencari akhirnya Angel siap dengan outfit nya untuk ngedate hari ini. Simpel tidak ribet, pasti kalau ia bergaya wah Bryan akan komentar tentang penampilan. Entah Bryan gak mau pacarnya kelihatan cantik atau gimana.
"Angel turun ada Bryan nihhh" teriak Gabby dari bawah, Angel langsung menyambar tas selempangnya perta ponselnya, dan bergegas ke bawah untuk menemui bryan.
Sampai di bawah Angel melihat Bryan sedang duduk di ruang tamu bersama Gabby dan bunda. Ia langsung berjalan ke arah ruang tamu dan duduk di samping Bryan.
"Meja makan kita rusak bun?" tanya Angel sambil melirik Gabby, Gabby yang sedang asik memakan makan malamnya itu tiba-tiba berhenti menyuap dan melirik tajam ke Angel.
"Sirik aja" saut Gabby langsung beranjak dari ruang tamu ke dapur untuk melanjutkan makannya.
"Ngel gak boleh gitu ah" ucap Melinda.
"Anak kesayangan bunda yang onoh noh lagi galau, jadi sensian mulu bawaannya" ucap Angel agak keras.
"Kurang keras ngomongnya Ngel" teriak Gabby dari dapur.
"Sudah-sudah, gih berangkat nanti keburu malem" ucap Melinda ngusir.
"Yaudah, aku pergi bunda, assalamualaikum" ucap Angel sambil mencium punggung tangan Melinda.
"By gue pergi ya" teriak angel.
"yoi" balas Gabby.
"Tan, aku pinjem angelnya ya" ucap bryan sambil mencium punggung tangan melinda.
"iya, kalian hati-hati" ucap Melinda.
Setelah berpamitan, Angel dan Bryan langsung ke luar rumah, menuju motor bryan yang terparkir tepat di depan gerbang.
"Ayah lo belom balik" tanya Bryan sambil memberikan helm ke Angel.
"Belom, besok siang katanya mah" jawabnya. Bryan memakai helm full face nya dan menaiki motornya.
"Naik" perintah Bryan. Angel pun meniaki motornya dengan berpegangan pundak Bryan sebagai tungkuan.
Bryan menekan klakson dan mengangkat tangannya ke arah mamang, dan di balas angkatan jempol oleh mamang.
"Pegangan Ngel" ucap Bryan agak keras, Angel suka budek kalau di ajak berbicara di atas motor begini, ia suka ngelak kalau suara Bryan terbawa angin. Angel pun memeluk pinggang Bryan, memasukan tangannya di kantong jaket Bryan. Dan menaruh dagunya di pundak Bryan.
"Yan baju kita couplean, padahal gak janjian" ucap angel. Bryan melirik sebentar dan kembali fokus ke depan.
"Gue emang gak ada kaos selain warna item sama putih, paling abu abu" ucap Bryan santai membuat Angel berdecak kesal.
Setengah jam di perjalanan di temani celotehan Angel yang tidak ada hentinya, dari tukang parkir yang ia tertawai karna hidungnya tertutup kumis, sampai anjing liar yang ia teriaki. Membuat Bryan ingin menurunkan Angel saat itu juga. Sampai Angel lelah dan mulai diam, menikmati perjalanan mereka.
Bryan memakirkan motornya ketika sudah sampai di tempat ngedate mereka, pemandangan malam yang cukup bagus membuat mata Angel berbinar. "Disini yan? bagus banget gila" ucap Angel antusias. Bryan menggandeng tangan Angel untuk memasuki cafe tersebut, ia membawa Angel menuju lantai atas.
"Duduk" ucap Bryan sambil menarik sedikit bangku untuk Angel duduki. Angel duduk sambil melihat ke belakangnya. Pandangan lampu lampu jalanan membuat Angel tidak henti-hentinya tersenyum.
"Angel suka banget Bryan, gue udah lama gak liat beginian" ucap nya senang. "Bryan tau banget dah apa yang Angel suka" lanjutnya lagi.
"Setahun bukan waktu yang singkat untuk saling mengenal dan mengetahui Ngel, gue cuek bukan berarti gak perduli sama lo" ucap Bryan sambil mencubit pelan pipi Angel. Kata kata Bryan barusan membuat Angel tambah yakin kalau Bryan tulus mencintai Angel.
Angel kini susah kenyang, memakan semua menu yang ia pilih, sebenarnya Angel hanya memesan nasi goreng saja, tapi karna paksaan Bryan, Angel memesan beberapa menu lagi.
"Angel kenyang banget Bryan" ucap Angel sambil memeluk Bryan dari samping. Bryan yang lagi fokus dengan ponselnya pun menoleh sebentar dan mengacak-acak rambut Angel dari samping, lalu beralih ke ponselnya lagi.
"Mainin hp mulu" rajuk Angel. Bryan mematikan ponsel nya dan menaruhnya di atas meja.
"Lagi bahas buat balapan besok" ucap nya sambik memakan kentang goreng.
"Angel seneng banget hari ini, hari hari sebelumnya juga si seneng, tapi hari ini senengnya berkali kali lipat" ucap Angel sambil senyum.
"Kita bisa ke sini lagi nanti kalo lo pengen" ucap Bryan sambil sambil membalas senyuman Bryan, "Udah malem balik yuk" ajaknya.
"Nggak mau ah, gue betah disini" ucap Angel sambil menaruh kepalanya di meja dan membentangkan kedua tangannya, seolah olah ia sedang memeluk seseorang.
"Yaudah, gue balik sendiri" ucap Bryan yang sudah berdiri dari duduknya dan berjalan menjauh.
"Iss Bryan tungguin" ucap Angel agak keras.
Di perjalanan pulang Angel tidak banyak bicara seperti pas berangkat tadi, ia lebih menikmati pemandangan sekitar dan sesekali Bryan memanggil namanya, takutnya Angel ketinggalan di cafe tadi. Angel mengeratkan pelukannya membuat Bryan heran sendiri.
"Ada apa?" tanya Bryan sambil menengok ke kaca spion, karna kaca spion bryan mengarah langsung ke muka Angel. Angel menggeleng, Bryan menambah kecepatan motornya. Ia tau bahwa Angel sekarang sudah ngantuk, karna tadi ia banyak makan.
Sampai di depan rumah nya Angel, Bryan melepas helmnya, Angel turun dari motor Bryan dan bergeser sedikit ke samping Bryan."Bukain" ucap Angel, Bryan tersenyum, dan membantu Angel melepaskan helmnya.
"Makasih yaa, Bryan walaupun cuek tapi selalu aja buat Angel bahagia, Angel jadi aman dan nyaman kalo bareng Bryan" ucap Angel.
"Iyaa, lo prioritas gue, ya walaupun Maxle dan basket juga prioritas gue, tapi lo itu prioritas pertama di hidup gue" ucap Bryan.
"Utama Bryan" koreksinya.
"Yang utama itu keluarga Ngel" elak Bryan. Angel hanya mengaggukkan kepalanya. "yaudah masuk gihh" suruh bryan.
"Yaudah, gue masuk ya"
"Sini dulu deketan lagi" ucap Bryan. Angel pun selangkah maju ke depan. Bryan memajukan badannya, mengecup kening Angel. Membuat Angel diam mematung. "Udah sana masuk, mamang udah nungguin noh, mau di tutup gerbangnya lagi" ucap Bryan.
"Yaudah, Bryan hati-hati, langsung pulang ke rumah" ucap Angel, Bryan mengagguk dan menyalahkan mesin motornya. Bryan menoleh ke Angel dan melajukan motornya. Angel pun melambaikan tangannya ke Bryan yang semakin menjauh.
Setelah bryan benar benar tak terlihat ia baru memasuki rumahnya dengan senyuman yang belum luntur di wajahnya.
Ditempat lain, Bryan kini sudah berada di kamarnya, orang tuanya tentu saja sudah berada di kamarnya dan adiknya pasti sudah tidur. Ia berbaring di ranjangnya, dengan pandangan lurus ke arah pelapon kamarnya, ia tidak menyangka bahwa hubungannya dengan Angel si cewek manja yang bukan tipenya sama sekali akan bertahan sejauh ini. Sekarang Bryan tidak mencari tipe cewek idamannya di karakter Angel, karna memang tidak sama sekali ada. Ia hanya ingin membuat Angel merasa di cintai olehnya dan terus bersamanya. Jujur Bryan sudah sangat dalam mencintai Angel sekarang. Tidak tau besok, nanti dan seterusnya. Semoga tetap seperti ini.
Angel dengan sifat kekanakannya membuat Bryan lebih tau humor, dan lebih sering tertawa karnanya. Dan Angel juga ia sangat sabar, sabar dengan apapun. Bahkan Angel dengan sabar nya mencintai Bryan yang cueknya super duper triplek, yang dulu sering membuat Angel ragu padanya. Bryan harus berterima kasih pada Angel. Sang malaikatnya.
Sungguh di luar dugaan bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KILLER BOYFRIEND [END]
Teen Fiction📌 KEJAR TAYANG !! Isn't it sad when you get hurt so much, you can finally say "I'm used to it"