Sebulan kemudian...
"Awas ah gue mau balik duluan" ucap Angel dengan tergesa-gesa sambil merapihkan buku-bukunya yang berserakan di atas meja.
"Gila lo ya, baru jam sebelas" ucap Gabby kesal, pasalnya dari awal masuk sampai sekarang Angel tak mau diam.
"Bodo amat, gue mau bawain makan siang buat laki gue, byeee" Angel bergegas keluar kelas sambil menenteng ranselnya.
"Gue heran punya temen ngapa jadi bucin banget si" grutu Gabby sambil membuang nafasnya kasar.
Angel berjalan cepat menuju gerbang, ia juga sesekali ngumpet ketika ada guru yang lewat. Ketika sudah di depan gerbang, ia melemparkan tasnya ke luar gerbang, kalau Angel jangan di tanya ia akan memanjat pagar, pasalnya pagar itu muat untuk ia celosi.
"Sebuah keuntungan punya badan imut" ucap Angel puas, Angel yang lolos dari gerbang yang terkuncipun langsung menyetopkan Taxi yang lewat sebelum pak satpam melihatnya.
Sampai di gedung ANGGARA CORP Angel langsung masuk saja tanpa permisi, menaiki lift ke lantai khusus ruangan CEO.
"Gila, cape betul wehh" grutu Angel sambil menatap sekelilingnya bingung.
"Maaf, adik mencari siapa ya?"
Angel sontak menengok ke sumber suara, setelan kantor dengan gaya kekinian, makeup yang over, serta name tag.
"Sekretaris" ucap Angel pelan.
"Ohh, mbaa.. Linda" Angel membaca name tagnya lagi, "Itu aku mau ketemu Bryan Anggara nya dong" ucap Angel dengan cengiran di wajahnya.
"Maaf sebelumnya sudah membuat janji?" tanya si sekretaris sambil menatap Angel dari atas sampai bawah.
"Mmm.. Belom si, tapi..."
"Ohh, tidak bisa dik, pak Bryan nya sedang sibuk" ucap nya memotong.
"Lahh, cuma sebentar ko, saya mau ketemu pacar saya, dimana ruangannya?" ucap Angel mulai kesal.
"Apaa? pacar?" tanyanya sambil menatap Angel dari atas sampai bawah, seragam putih abu-abu yang kumel serta wajah yang tanpa polesan bedak sedikitpun.
"Masa CEO seleranya rendahan gini, gak mungkin, salah orang kali kamu udah sama main jangan disini, nanti ganggu yang lain" lanjutnya.
"Ehh mba kok ngeselin, bener kok Bryan pacar aku, udah sekarang ruangan nya dimana? Pegel ni berdiri dari tadi" omel Angel.
"Kamu keluar atau saya panggilin satpam, ayah kamu kerja di lantai berapa si sampai nyasar ke sini, trus ngaku-ngaku pacarnya pak Bryan lagi, udah sana pergi" usirnya.
"Maksud mba apa sih? Ayah saya punya perusahaan sendiri, gak kerja disini, udah aku bisa ko nyari ruangannya Bryan sendiri" Angel langsung berjalan melewati Linda, tetapi selum selangkah ia langsung di cekal tangannya sampai Angel terhuyung belakang.
"Apaan si, sakit tau" ucap Angel siap untuk mengeluarkan air matanya.
"Kamu ini di bilanginnya tidak mengerti, cepat keluar dari sini" tekan nya.
"Bryann.. " teriak Angel yang mulai menangis.
"Dia malah nangis" umpat nya sambil menyeret Angel menuju lift.
"BRYANN" tangis Angel makin pecah..
Bryan mendengar kebisingan di depan ruangan nya pun segera mengecek ada apa keributan apa.
Dan betapa kaget nya Bryan melihat Angela sedang di seret menuju lift oleh seorang perempuan yang ia sangat kenali.
"STOP"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KILLER BOYFRIEND [END]
Teen Fiction📌 KEJAR TAYANG !! Isn't it sad when you get hurt so much, you can finally say "I'm used to it"