Penyerangan

955 41 4
                                    

"Yan, ntar latihan pulang sekolah" ucap Dika ketika baru saja sampai di Warbel.

Bryan dan teman-teman nya hampir setiap hari menghabiskan waktu istirahat di Warbel, Warbel ini tempat tongkrongan bukan cuma buat anak Danta saja, tapi, untuk semua, yang mau ke Warbel silahkan asal jangan buat rusuh. Warbel ini juga tempat para siswa-siswi untuk bolos sekolah atau pelajaran, terkecuali warga Danta bryan membuat peraturan yang harus di patuhi setiap orang yang datang.

"Emm.. " respon Bryan dan kembali fokus pada gamenya.

"Yan, lo sama Angel sekarang?" tanya Bimo. Ia hanya penasaran, Angel yang super pecicilan di kelas bisa dapet Bryan yang super dingin dan menakutkan.

"Kenapa?" tanyanya balik.

"Ya enggak nanya doang gue mah, ngilangin penasaran" ucapnya dan kembali fokus pada tumpukan balok uno yang sedang ia mainkan.

"Iya" ucapnya singkat.

"Jadi bener?!" ucap Bimo sambil menggebrak meja membuat tumpukan uno itu rubuh seketika.

"Bangsat lo ya, santai dong" ucap Bima kesal, ia sedang serius melihat Bima yang lagi narik salah satu balok uno. Dan gara-gara Bimo tumpukan balok uno roboh.

"Goblok, jatohkan?" ucap joel kesal.

"Aihhh rusuh lo lahh, ulang-ulang. Baru juga mau narik rubuh duluan kan" lanjutnya marah marah.

"Elahh sori bang, kaget gue sumpah" kata Bimo sambil melayangkan jarinya berbentuk v ke udara.

"Jadi bener bang?" tanyanya lagi.

"Banyak bacot lo" ucap Bryan langsung berdiri. "Dik, kekelas" lanjut Bryan dan melangkah meninggalkan Warbel di ikuti dika di belakangnya.

"Woyy bang, mau mana lo? Maen pergi bae" ucap Bimo sedikit berteriak.

"Mampus Bryan marah kan, ora di kasih makan baru tau rasa lo" ucap Gun meledek.

"Ya jangan lahh, busung lapar ntar gue" katanya. "udah udahh bubar, bentar lagi bel. Awas aja kalo gue liat ada yang bolos. Gue injek batang leher lo semua" ucap Bimo sambil menunjuk semua orang yang ada di warbel.

"Bentar kenapa ahh, gue lagi ngopi tanggung" ucap salah satu anggota Maxle.

"Sini gue bantuin biar cepet abis" Bimo dengan entengnya meneguk setengah gelas kopi itu.

"Weyy bang, kopi gue yang ini, itu mah kopi nya si Botak yang udah di ludahin. makannya gak ada yang minum" ucapnya sambil ketawa.

Bimo refleks menyemburkan kopi yang ada di mulutnya. "Bangsat, ngapa baru ngomong. Jorok banget si Botak" kesalnya.

"Woyy makannya Mo, jangan mengambil hak orang laen. Kualat kan lo hahaha" ucap Joel tertawa terpingkal pingkal.

"Mampus, ayo kekelas. Dasar ketua Warbel ternyata suka minum kopi bekasan" sindir Gun membuat semua orang di Warbel tertawa termasuk budeh yang punya warung.

"Woyy jangan ketawa lo pada, budeh lagi ikut ikutan" omel nya.

"Aduhh sori atuh den, abis aden lucu banget" ucap budeh sambil mengusap air matanya karna tertawa.

"Au ahhh" ucap Bimo ngambek.

Bel pulang sekolah berbunyi, seperti biasa rutinitas Bryan sekarang adalah menjemput ke kelas gadisnya untuk pulang bersama, semenjak Angel main ke rumahnya, mereka semakin dekat tapi, Bryan bingung kan kenapa Angel belum menjawab pertanyaan simpel yang ia tanyakan.

Bryan menunggu Angel di depan kelasnya, berdiri menyender ditembok samping pintu sambil memainkan ponsel nya, siswi yang lalu-lalang pun melihat lapar ke arah Bryan, tapi yang namanya Bryan ia tidak perduli dengan sekitar.

THE KILLER BOYFRIEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang