Chapter 11

2.1K 180 12
                                    

Saiki menatap buku di atas meja kecil di depannya. Dan melirik pintu ruangannya. Kemudian dia mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu di sana.

Keita menghela nafas ketika keluar dari IGD. Pasien yang datang sangat banyak dan membuatnya kelelahan. Kemudian ponselnya berbunyi dan Keita merogoh ponsel di kantong celananya.

Keita berhenti berjalan dan termenung menatap layar ponselnya. Di sana ada foto gambar wajah chibi yang menyengir ceria. Kemudian disusul tulisan di bawahnya.

"Keita, semangat ya? Nanti setelah aku bisa berjalan, aku akan mencarimu ke sana. Kamu tau? Aku sangat merindukanmu tapi aku tidak bisa meneleponmu. Kalau kamu tidak bisa kesini, kirim videomu, atau telepon aku dengan video. Oke? Ah, apa kamu ingat es krim yang kamu belikan waktu itu? Kalau kamu ke sini, belikan lagi ya?"

Keita menyandarkan punggungnya dan duduk dengan pelan ke lantai. Matanya berkaca-kaca dan meremas ponsel itu dengan pelan.

"Saiki... Saiki..." bisik Keita pelan.

###

Issei menatap Saiki yang duduk di taman sambil menatap langit. Saiki meminta Issei untuk mengantarnya ke taman. Saiki sudah duduk setengah jam di sana. Sakura mulai mekar di taman itu.

Issei tanpa sadar merona menatap Saiki yang sangat tampan dan seperti berkilau karena cahaya matahari sore.

"Saiki-kun, apa yang kamu pikirkan?" Tanya Issei sambil berlutut di depan Saiki.

Saiki menggeleng dan tersenyum. Angin lembut berhembus membuat rambutnya berantakan. Issei merapikan rambut Saiki yang menutupi matanya. Saiki tersenyum dan menoleh ke samping. Dia terdiam ketika melihat siapa yang berdiri agak jauh dari sana memandangnya dengan tangan memegang sesuatu.

"Ke...ita..." Saiki tanpa sadar menurunkan kakinya dan menarik tubuhnya sehingga dia berdiri namun langsung hilang keseimbangan.

"Uph!" Keita yang entah bagaimana sudah sampai di dekatnya memeluk Saiki yang hampir terjatuh.

Saiki mengangkat kepalanya dan bertemu pandang dengan Keita yang menatapnya dengan lembut. Saiki tersenyum kemudian wajahnya berubah kaget ketika Keita menariknya mendekat dan mengecup bibirnya. Saiki menatap Keita yang juga menatapnya dan membalas kecupan Keita.

Issei menatap mereka dengan kaget. Dan melihat sekeliling. Beberapa perawat yang melewati taman kaget dan malu-malu memperhatikan Keita dan Saiki.

Keita menarik kepalanya sedikit dan menatap Saiki yang juga menatapnya.

"Kamu lupa padaku, tapi kamu masih menatapku seperti dulu..." batin Keita dan tersenyum.

"Maaf, aku telat sekali datangnya. Kamu kedinginan?" Tanya Keita sambil mengusap pipi Saiki dengan lembut. Saiki menggeleng dan tersenyum.

"E...s... k...im..." kata Saiki pelan menunjuk bungkusan yang di bawa Keita.

"Iya, ayo kita ke kamarmu dan kita makan sama-sama ya? Ah, seingatku aku belum pernah menggendongmu." Keita berbalik sedikit tanpa melepas tangannya dari Saiki dan sedikit membungkuk.

"Ayo naik ke punggungku."

Saiki menyandarkan tubuhnya dengan pelan ke punggung Keita dan melingkarkan kedua lengannya di leher Keita. Keita kemudian berdiri dengan mudahnya mengangkat Saiki yang tidak jauh beda tinggi darinya.

"Maaf Sensei, bisa tolong bawakan kursi rodanya?" Kata Keita pada Issei yang tidak bisa berkata-kata.

"Aa... i-iya." Issei mendorong kursi roda itu di belakang Keita yang menggendong Saiki dan berjalan pelan.

Just Two of Us (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang