25.Cemburunya Nova

7 0 0
                                    

Tiga Minggu Kemudian

Nova dan Reyhan semakin dekat seperti dulu, bisa dibilang kayak orang pacaran, setiap hari berduaan terus. Hari ini mereka melaksanakan ulangan akhir semester. Tetapi tidak dengan Nova dan Reyhan yang sibuk berduaan dan berbincang-bincang.

Seketika suasana hening diantara mereka berdua, apakah saat ini untuk tanya sesuatu ke dia tanya nya. Waktu dia mau nanyakan sesuatu pada cowok itu, datang lah Yani menyamperin mereka berdua.

Brak

Yani menggubrak meja dan mengagetkan mereka sampai-sampai penghuni dikelas itu langsung pada noleh ke arah Yani.

"Heh! Berduaan terus kalian ini. Han lanjutkan dong yang kata gua itu, gaskeun jangan kasih kendor hahaha" Yani menggoda Reyhan dengan misi mereka yang sudah direncanakan.

Reyhan hanya tertawa malu, menggarukkan kepala nya. "Semoga berhasil, lanjutkan yup gua mau ke mereka dulu byee" kata Yani mengedipkan mata pada Nova.

Nova mulai bertanya pada Reyhan yang dari tadi sibuk memainkan jari-jari tangan nya. Nova berubah duduk menjadi menghadap ke arah Reyhan.

"Han" panggil Nova dengan suara lembut nya.

"Kenapa Nov?" Tanya nya.

"Mau nanya nih gua tapi tatap mata gua selagi gua bicara sama elu" jawab Nova.

"Oke, silahkan nanya lah"

"Emm ada hubungan apa lu sama cewek itu sebelum elu deket sama gua? Masih sayang tah sama dia? Pernah chattingan sampe kapan? Masih ngebaperin dia?" Tanya Nova bertubi-tubi pada Reyhan. Cowok itu wajahnya langsung cemberut, seketika dengar pertanyaan itu.

Nova cemburu?

"Huft oke gw jawab ya, gak ada hubungan apa-apa gua sama dia cuma sebatas teman doang. Gak lagi gw gak ada rasa lagi ke dia sumpah. Enggak pernah lagi Nova.. terakhir waktu gua chat dia cuma nanya kenapa gak mau pacaran udah cuma itu aja. Enggak lagi Cassanova sayang suer dah jujur ini gw" jawab Reyhan sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengah nya.

"Eh tunggu-tunggu kenapa elu tiba-tiba nanya kayak gini ke gw? Jangan-jangan elu cemburu ya pas gw deket sama dia? Cieee" tanya Reyhan seperti menggoda diri nya.

"Paan sih penasaran aja gw dengan hubungan kalian. Setiap gw sama lu lagi berduaan, dia itu sibuk ngeliatin kita terus dengan tatapan sinis nya. Ya lu tau lah ya, gw gak mau cari ribut sama teman sekelas sendiri cuma gara-gara cowok, enggak ada untung nya. Maka nya gw nanya kek gitu ke elu" jawab Nova.

"Oh gitu ya"

"Eh kenapa lu sekarang deket bener sama gw?"

"Kenapa ngebaperin,ngegombalin gw terus-terusan?"

"Jangan bilang elu ngedeketin gw karna pelajaran dan hanya memanfaatkan kesempatan itu?"

Reyhan terkejut dengan timbul pertanyaan seperti itu dari mulut cewek itu.

"Gw sayang sama lo"

"Gw cinta sama lo, dan gw gak ada maksud untuk ngedeketin elu karna pelajaran enggak ada sama sekali"

Kringgg

Bel berbunyi menandakan ulangan akan segera dimulai. Nova beranjak dari tempat itu, pergi ke tempat duduk nya yang semula.

Ketika Nova mau pergi dari situ, Reyhan menarik pergelangan tangan nya. "Tolong jangan marah sama gw, jangan benci dengan sikap gw please" pinta Reyhan.

"Enggak bakal Han dah ah gw mau balik ke sana dulu jangan kangen ya hehe"

Datang lah guru pengawas ruang 5. "Kumpul kan semua alat-alat yang tidak diperlukan kecuali pulpen,sama kartu peserta. Tas,handphone dikumpul atau taruh di dalam tas." Kata pengawas.

Mereka menaruh semua barang-barang yang tidak perlukan. Hanya tersisa pulpen dan kartu peserta saja yang terletak diatas meja mereka.

Baru setengah jam berlalu untuk ulangan, siswa siswi yang berada di ruangan 5 udah ada yang keluar atau selesai. Nova,Reyhan,Yani,Citami,Wenny,Bagas,Miko keluar dari kelas secara bersama.

Reyhan menyamperin si Nova, "Hai Nov gimana tadi dengan ulangan nya? Mudah ya hehe" sapa Reyhan berdiri di sampingnya dan menyandarkan tubuhnya ke dinding.

"Hei Han, umm lumayan lah baru hari pertama udah pelajaran matematika aja"

Yani mengagetkan mereka yang tengah berbicara, "Woy! Gak dikelas, gak diluar kelas berdua... terus kalian ini. Cocok lah kalo kalian berdua tu pacaran"

"Njir kaget gw, dah yuk balik aja kita" ajak Nova.

"Yuk"

"Hati-hati dijalan Nov" kata Reyhan sambil melambaikan tangan kanan nya.

Yani dan Nova segera pergi dari tempat itu, mereka menurunkan anak tangga satu persatu.

He Is Not MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang