A Journey 2

2.7K 66 0
                                    

Gilang yang telah sampai di Asramanya langsung saja disuguhi pertanyaan bodoh dari Alwan sahabatnya. Karena Gilang kali ini sangatlah berbeda, biasanya jika tidak ada pekerjaan Gilang malah molor didalam kamarnya, tetapi kali ini lain. Ia malah pergi siang bolong tanpa memberitahu siapapun bahwa ia pergi kemana.

"Lo dari mana Lang? Tumben nggak molor aja,"tanya Alwan sambil mencegat Gilang yang ingin menuju ke kamarnya.

"Ada urusan tadi,"jawab Gilang singkat.

"Urusan apa hayoo? Jangan main rahasia-rahasiaan deh, Lo nggak asik banget lah Lang,"ucap Alwan.

"Apasih Al, gue ngantuk banget bro,"ucap Gilang.

"Pasti dari ketemu cewek nih ye,"ucap Alwan.

"Cewek apaan,"ucap Gilang.

"Ehh Dek Gilang, itu tadi yang di jemput di SMK siapa?,"ucap Abdul seniornya yang sudah berkepala 4.

"Mati nih, kenapa bisa bang Abdul liat gue di situ, kalau Alwan tau gempar nih satu Makassar,"batin Gilang.

"Heh, siapa tuh Lang? Kok Lo malah bengong?,"ucap Alwan.

"Ehh, sepupu saya Bang. Saya tadi nganterin sama jemput dia karena lagi sakit,"ucap Gilang beralasan namun tidak berbohong.

"Pengen deh gue Jawab calon istri saya bang, biar nggak di ejek lagi. Tapi belum resmi sih. Dia mau Nerima atau nggak nantinya perjodohan itu,"batin Gilang.

"Bang Abdul tadi ke SMK juga?,"tanya Gilang kembali.

"Ohh tadi saya mau jemput anak saya, yang sekolah disitu juga. Tadi anak saya ada kegiatan OSIS. Saya liat dek Gilang, dari belakang namun saya mau sapa dek Gilang udah pergi,"ucap Abdul.

"Ohh, kata anak saya itu katanya bendahara OSIS dia, memang katanya kakinya sakit,"ucap Abdul.

"Hehehe iya Bang,"ucap Gilang.

Abdul sudah masuk kedalam pos penjagaan, kini sisa Alwan dan Gilang di depan Asrama itu.

"Sepupu Lo yang mana Lang?,"ucap Alwan.

"Yang wajah nya imut imut itu yah,?"ucap Alwan lagi.

"siapa lagi sepupu gue yang sekolah di Makassar selain itu brother ku!,"ucap Gilang.

*Bagus dong, lain kali antar jemput aja Lang. Kali aja sepupu Lo itu dijodohin sama Lo. Abisnya Lo sama dia cocok banget deh. Sepupu Lo itu cantik lagi,"ucap Alwan.

"Apasih Wan, gue laporin nih sama Dinda kalau Lo muji cewek lain bilang cantik,"ucap Gilang.

"Nggak asik Lo mah, emang sepupu Lo itu cantik. Rugi Lo kalau dibiarin aja,"ucap Alwan.

"Gue laporin Lo yah sama Dinda biar nggak dikasih jatah Lo,"ucap Gilang.

"Nggak asik Lo, direkomendasiin cewek supaya nggak jomblo lagi. Ehh malah mau laporin gue sama bini gue,"ucap Alwan.

"Mending Lo, piket Sono. Gue mau tidur persiapan piket nanti malam. Dadahh!,"ucap Gilang dan langsung pergi meninggalkan Alwan. Gila yang masuk kedalam kamarnya langsung saja membaringkan tubuhnya di kasurnya.

"emang bener sih kata Alwan, rugi kalau dibiarin aja. Kenapa yah, nggak tega liat dia sendirian aja disana,"Batin Gilang.

"ehh kok malah pikiran gue kacau kayak gini sih,"batinnya lagi.

Lama kelamaan, semakin lama mengkhayal yang tidak pasti, Gilang langsung tertidur pasalnya dia akan piket mulai jam 8 malam sampai pagi. Belum lagi kalau ada bentrokan, Harus langsung siap sedia.

Ratna yang baru saja melihat panggilan tidak terjawab dari anaknya itu, langsung menelpon anaknya. Namun, kembali lagi tidak diangkat. Dia menaruh kembali hpnya di dikamarnya. Sambil menemani Sang suami yaitu Idris makan Siang.

Early-age Marriage [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang