Waktu kian berlalu, kini Farah sudah berumur 17 tahun. Tidak ada perayaan apapun. Farah melarang semuanya. Malahan yang Farah lakukan adalah pulang ke Makassar. Libur masih sedikit lebih lama namun, Farah lebih awal pulang. Entah apa yang terjadi dengannya. Masih teringat setahun yang lalu saat ulang tahunnya yang ke enam belas tahun. Sebuah surprise yang sangat menyenangkan di berikan Ahmad untuknya. Sebuah surprise romantis dan kini tinggal menjadi duka yang pantas dilupakan karena itu adalah sebuah hubungan yang salah.
Hubungan yang salah itu berakhir hingga membuat sebuah perubahan besar. Di hari ulang tahun, terlebih di usia yang sudah 17 tahun, seperti biasanya orang orang menantikan surprise dan acara meriah. Terlebih masa remajanya telah berakhir dan kini masa beranjak dewasa telah tiba. Sebentar lagi memiliki KTP bahkan Farah mempunyai rencana ingin membeli motor untuk ia pakai sehari-harinya agar tidak memberatkan Fira lagi. Namun, pikirannya masih kacau dengan kenangan masa lalu yang ada.
Susahnya membuka hati kepada orang lain membuat pikiran Farah makin kacau. Zina pikiran yang ia lakukan setiap hari, selalu memikirkan yang tidak pantas sama sekali ia pikirkan.
"Apalah arti sebuah hijrahku ini ketika aku masih terus saja memikirkan dan mengkhayalkan tentangnya,"batin Farah.
Hubungan yang dibentuk kurang lebih satu tahun itu tidak mudah ia lupakan terlebih disaat dia ingin tidur dan selalu saja terbayang wajah itu.
"Gue nggak bisa kayak gini terus Fir,"ucap Farah yang terus saja memikirkan sesuatu.
Sedari tadi, Fira sudah berada di kediaman Farah.
"Memang susah Far, jika kita tidak menemukan orang baru. Jujur kalau Lo membuka hati Lo untuk orang lain, mungkin saja Lo bisa dengan muda lupain dia,"jawab Fira.
"Gue nggak bisa jatuh cinta dengan cara yang salah lagi, gue ninggalin dia gara-gara gue nggak mau pacaran,"ucap Farah.
"Aduhh.. pusing gue Far, Gue belum pernah ngerasain jadi gue nggak tau. Gue Trauma Far,"ucap Fira.
"Lo Trauma?,"tanya Farah.
"Iya, gara-gara cinta keluarga gue berantakan seperti yang Lo liat sekarang,"ucap Fira.
"Jadi gue harus gimana, cinta gue menyiksa Fir,"ucap Farah.
"Tenang Far, lo tetep usaha aja, Allah Cuma nguji lo, seberapa kuat iman Lo,"ucap Fira yang tiba-tiba saja taubat.
"Mending kita hangout, daripada disini terus nanti Lo malah kepikiran Mulu,"ucap Fira.
"Kita mau hangout dimana Fir, cafe-café aja masih belum buka, masa kita hangout di kuburan,"ucap Farah.
"Lah, yang mau ngajak ke café siapa?,"ucap Fira.
"Terus mau hangout kemana lagi , paling Lo mah hangout ngajakin gue makan melulu,"ucap Farah.
"Gue mau ajakin Lo bakar lemak,"ucap Fira.
"Boleh juga tuh,"ucap Farah.
"Mendingan Lo ganti baju , kita ke Lapangan Karebosi, mumpung belum terlalu ramai sekarang,"ucap Fira.
"Yaudah tunggu bentar,"ucap Farah langsung masuk ke kamarnya untuk mengganti bajunya.
Sementara Fira diluar menunggunya sambil memakan nastar di ruang tamu yang sempit itu.
Beberapa saat, Farah keluar dengan style yang biasa saja. Hanya memakan sweeter Hoodie dan celana training olahraga sekolahnya serta memakai hijab yang dimasukkan kedalam Hoodienya.
"Udah cantik,"ucap Fira.
"Kuy gaspoll,"ucap Farah.
Mereka berdua pergi menggunakan motor untuk jogging di Lapangan Karebosi yang jaraknya kurang lebih 15km dari kediaman Farah. Setelah sampai di GOR Sudiang mereka berdua langsung melakukan sesuatu yang mereka rencanakan tadi, yaitu Jogging.
KAMU SEDANG MEMBACA
Early-age Marriage [SUDAH TERBIT]
RomansaFarah Ayunita Putri Idris, wanita yang tidak begitu cantik jauh dari standar kecantikan menurut dirinya sendiri. Namun, bagi orang lain ia begitu unik, badan berisi, kulit kuning langsat, sangatlah cantik walaupun tak terlalu tinggi, hanya 165cm. Ki...