Seminggu setelah kejadian dimalam resepsi kedua itu masih membuat Farah syok, ia benar-benar tidak menyangka Ahmad melakukan hal sekeji itu.
Kini, resepsi dimakassar akan segera berlangsung disebuah hotel terkenal di kota Makassar. Farah kini telah di balut oleh gaun berwarna hijau tua, dan Gilang sendiri telah memakai Pakaian Dinas Upacaranya lengkap dengan kaos tangannya.
Sepasang suami istri yang sudah menikah seminggu itu langsung terpukau melihat dekorasi acara di dalam hotel itu.
Selama proses tidak ada kesalahan dan kekacauan, Ahmad telah dipaksa kembali ke Jogja oleh Papanya.
Acara pernikahan ala kerajaan itu dimulai, Farah dan Gilang bak raja dan ratu melewati hunusan pedang itu. Hati mereka terasa bergetar, air mata tak henti-hentinya jatuh. Hingga Komandannya dan Istrinya memberikan Farah pakaian kebesaran Persit Kartika Chandra Kirana dan resmi diterima disana. Gilang dipakaikan kalungan bunga oleh komandannya. Banyak yang terharu dengan resepsi ketiga hari ini. Termasuk Trio Jomblo yang malang mereka turut menangis dalam hal ini.
"Congratulation Broku!,"Alwan dan Irwan memberikan selamat dan sampai disitu Dinda, istri dari Alwan langsung memberikan dan langsung memasangkan Farah sebuah cincin emas Dubai.
"Makasih mbak,"Farah langsung cipika-cipiki dengan Dinda. Mereka sudah kenal saat Farah datang kesana untuk mengurus berkas-berkas.
Kini Giliran Sang Ibu Komandan, memberikan sedikit hadiah untuknya. Ini bukan sedikit tapi ini sangat banyak. Bisa dibilang mungkin harganya puluhan juta karena ini adalah Emas satu stell.
"Ijin, Terima Kasih Ibu,"Farah langsung bersalaman dan mencium tangan ibu komandan yang begitu cantik itu.
Di balik Komandan dan Ibu, adapula seseorang yang pernah membuat ia malu, semalu mungkin.
Ia adalah Aslam, ia hadir sendirian saja. Tidak ada yang menemaninya sama sekali.
Farah langsung ilfeel mengingat kejadian tahun lalu yang membuatnya di gunjing para haters di sekolah.
"Selamat,"hanya itulah kata yang Aslam ucapkan. Dan kembali turun dari atas pelaminan itu.
Hal tersedih dalam pernikahan Farah kali ini adalah sahabatnya yaitu Tasya dan Fira tidak bisa hadir. Tasya sedang menjalani proses pendidikan di sekolah pramugari, sementara Fira menjalani tes masuk polisi jalur Bintara yang sangat rumit itu.
"Fira dan Tasya nggak hadir kak,"Farah begitu lesu mengatakannya. Salah satu orang penting dalam hidupnya tidak hadir dalam acara sekali seumur hidupnya itu.
"Jangan sedih, kamu harus nya bangga sahabat kamu kini berjuang meraih cita-cita mereka,"ucap Gilang.
Farah kembali tersenyum, Gilang langsung menggenggam tangannya. Farah begitu cantik. Gaunnya itu sama sekali tidak terlalu ketat. Karena memang Farah disiksa karena dilarang makan junkfood oleh mama yang terhormat.
Acara berjalan dengan khidmat tanpa adanya kendala yang signifikan sampai akhir acara. Hal yang membuat Farah takut adalah jika Aslam melakukan hal yang sama dengan yang Ahmad lakukan. Namun, sebaliknya Aslam malah menikmati pesta itu. Sekaligus menemani di jomblo yang malang yang duduk disana. Tentu nya membuat baper keduanya.
Acara kini telah selesai, Farah langsung masuk kedalam kamar hotel yang sudah di booking untuk mereka berdua untuk bulan madu. Karena Farah tidak ada rencana untuk liburan yang jauh. Tentu saja karena pekerjaan Gilang super duper sibuk itu.
"Mau makan?,"tanya Farah yang memegang perutnya karena dari tadi kelaparan.
"Kamu lapar?,"
Farah hanya mengangguk,
Gilang langsung membuka kantong plastik yang berisi junkfood yaitu burger, ayam krispi, dan pizza. Farah suka semuanya karena sebelum pernikahan Farah anti itu semua karena dilarang oleh mamanya.
"Tapi ini tengah malam kak, nanti aku gendut,"Farah memanyunkan bibirnya.
"Nggak papa kan sekali-kali,"lampu hijau dari Gilang membuat Farah langsung menyantap semuanya. Tidak ada yang lebih enak dari ini. Apalagi dalam keadaan sangat lapar.
Farah menyantap semua junkfood itu sendirian, tanpa bantuan Gilang. Karena seperti yang kita ketahui, Gilang anti makanan Eropa, ia lebih suka makan makanan Indonesia seperti Sate, Rendang, Ikan Bakar, dan masih banyak lainnya.
"Udah kenyang?,"tanya Gilang yang melihat tangan Farah belepotan akibat saos dari pizza yang ia makan.
"Alhamdulillah,"Farah bersendawa.
Setelah membereskan semuanya, mereka langsung menuju ke tempat peristirahatan. Badan mereka serasa mau patah karena resepsi tadi.
"Kak kalau BB aku naik 10 kg gimana? Pasti diomelin sama mama?,"
"Bilang aja disuruh sama aku,"jawab Gilang begitu santainya sambil memeluk tubuh yang ada di depannya itu.
"Nanti Pakaian Seragam kerjanya sempit gimana?,"
"Gimana kak? Masa mau jahit lagi. Ehh iya kak aku mau nge-gym deh biar kurus,"
Farah melontarkan berbagai pertanyaan yang receh, Gilang hanya cengengesan mendengarnya.
"Yaudah ayo olahraga biar junkfoodnya terbakar semua,"Gilang membisik kepada Farah.
Resepsi ketiga memang sangat lancar tanpa kendala, bahkan Farah sangat senang karena makan junkfood setelah sekian lamanya.
Olahraga tengah malam itu, membuat energi mereka banyak yang terbakar. Hingga badan terasa mau patah karena beberapa kali. Akhirnya mereka tertidur dan menutupi badan mereka yang sudah sangat berkeringat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Early-age Marriage [SUDAH TERBIT]
Roman d'amourFarah Ayunita Putri Idris, wanita yang tidak begitu cantik jauh dari standar kecantikan menurut dirinya sendiri. Namun, bagi orang lain ia begitu unik, badan berisi, kulit kuning langsat, sangatlah cantik walaupun tak terlalu tinggi, hanya 165cm. Ki...