LINGKUNGAN BARU DAN TEMAN-TEMAN BARU

522 237 105
                                    


Cuaca sangat sejuk hari ini. Kehangatan sinar mentari menerpa seluruh kota di Negeri Mustanir. Awanpun tidak memberi tanda-tanda mendung. Sangat cerah sambutan siswi kelas XII menyambut kedatangan siswi baru pindahan dari kota Panorama.

"Nama saya Mutiara Amour, Umur enam belas tahun, hobi main game dan panahan. Makanan kesukaan saya prata dari India, ayam geprek dari Indonesia dan sushi dari negara bagian daerah Jepang. Cita-cita suatu hari nanti ingin bekerja di sebuah perusahaan dan akan fokus pada satu bidang yaitu marketing. Alasan saya pindah dari SMU Panorama karena keinginan orang tua. Sejak SMP saya menetap di sana. Berat rasanya meninggalkan teman-teman di Panorama. Saya berharap teman-teman dapat membantu dan bekerjasama bila saya mengalami kesulitan selama study di SMU SMART MUSTANIR II. Terimakasih." Kata Tiara berdiri di depan teman-teman barunya untuk memperkenalkan diri. Dan sepertinya tidak sia-sia Tiara diterima dengan baik di kelas. Itu semua terlihat dari jawaban tepuk tangan dan senyuman sebagai jawaban awal pertemuan mereka.

"Anak baru? Tiara?" Salah seorang siswi menyapanya pada jam istirahat.

"Nice to meet you."

"Nice to meet you too," jawab Tiara riang.

"Namaku Rica, kalau nggak keberatan aku mau ajak kamu keliling tempat-tempat yang ada di Sekolah ini," ucap Rika menawarkan bantuan.

"Boleh," balas Tiara kegirangan.

"Ini ruang Laboratorium. Kalau kita mau praktik science di sini," ujar Rica semangat.

"Nah, ruangan besar itu terdapat 3 bagian ruang. Diantaranya untuk latihan bela diri, seni dan panahan," Rica menambahkan gayanya seperti guide. Saat itu juga Tiara terpukau dan berseru...

"Panahan!" Tiara mengamati alat dan perlengkapan memanah melalui kaca jendela. Tepat di dekat kaca jendela terdapat brosur dan kertas pengumuman penting terpampang disana. Tiara membaca sekilas dan berhenti pada salah satu kertas karena ada sesuatu yang menarik untuk di baca.

"Ini dia kompetisi memanah tingkat pelajar SMU. Dua minggu lagi diselenggarakan di Sekolah ini," ucap Rica dan Tiara nampak bahagia mendengarnya.

"Ya, tapi saingannya juga banyak. Pertandingan ini untuk semua Sekolah di Kota Mustanir. Kira-kira ada 27 sekolah yang akan hadir. Kamu harus ikut soalnya nggak ada yang bisa memanah di kelas kita. Kebetulan waktu perkenalan kamu hobinya memanah. Jadi buktiin dong kemampuannya?" rekan sebaya Tiara mengomentarinya penuh semangat.

Ketika mereka sedang berbincang-bincang, ada beberapa siswa lewat. Tapi lagi-lagi generasi Mustanir memang perlu diacungkan jempol. Terbukti saat berpapasan berjalan sangat sopan, tak satupun dari mereka mengganggu atau menggoda keduanya. Para pemuda itu ada yang menundukkan kepala dan sebagian lagi memalingkan wajah ke tempat yang lain.

"Tiara, besok kita lanjut lagi. Kita balik ke kantin siswi saja. Aku lupa kalau lokasi ini jalan satu-satunya arah ke kantin cowok. Come on?" Rica menggandeng tangan Tiara berjalan menuju kantin khusus untuk para siswi.

***

Sepulang Sekolah, Tiara mencoba untuk santai beberapa menit. Dia meluruskan kedua kaki dan menyandarkan tubuhnya di kursi kamar. Hari pertama masuk Sekolah harus membuatnya sedikit gugup pada peraturan Sekolah dan banyak beradaptasi dengan lingkungan serta orang-orang baru di sekitarnya.

"Mrs. Tiara ada tamu yang ingin bertemu mereka sedang menunggu di ruang tengah," Aunt Rani menghampirinya tergesa-gesa.

"Siapa?"

Cinta Tiara Di Negeri MustanirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang